44. Omelan Gala

154K 18.3K 3.8K
                                    

Vote dan spam komen yang banyak! Biar aku semangat! :'))

Buat GC WA nya sabar ya wkwk

Follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

Bukannya menenangkan atau menghibur Riri. Yang sejak tadi Gala lakukan adalah mengomeli Riri habis-habisan. Cowok itu tidak ada capeknya memarahi gadis yang sekarang sedang menangis sesenggukan di markas Drax.

"Ntar diulangi lagi?" tanya Gala dengan nada sengit. Tatapan mata tajamnya masih terus tertuju pada Riri.

Riri menggeleng lemah. Memilin-milin ujung bajunya. Matanya terasa panas karena sejak tadi gadis itu menangis terus. "Engga, Riri ngga bakal ngulangi lagi...hiks...hiks..."

"Halah! Lo itu kalo dikasih tau. Masuk telinga kanan. Keluar telinga kiri!" ketus Gala.

Alan, cowok yang duduk di sebelah Riri memperingati Gala. "Jangan dimarahin terus, Gal. Udah terlanjur juga."

"Iya, Gal. Kasian Riri," tambah Ilham.

Di markas Drax sekarang ada Riri, Gala, Alan, Ilham, adiknya Alan dan keempat temannya. Sementara Akbar, cowok yang kemaren terkena sial karena dikroyok Volker itu masih ada di rumah sakit.

"Anak ini emang harus dimarahin. Kalo ngga, ngga bakal paham dia," balas Gala.

"Tapi kasihan. Lihat wajahnya udah sembab gitu," kata Alan sembari memerhatikan wajah Riri.

"Kok pipi lo merah?" tanya Alan. Spontan tangan cowok itu terulur hendak melihat pipi Riri lebih jelas. Tapi gagal karena Gala sudah menepis tangannya terlebih dahulu.

"Tangan lo," tegur Gala tidak suka.

"Sori, gue refleks," jujur Alan. "Lo abis ditampar, Ri?".

"Kayanya iya bang. Soalnya tadi pas gue dateng, emang mau ditampar. Tapi ngga jadi," kata Erlang memberitahu.

Gala menatap Riri. "Lo tadi ditampar?"

Riri mengangkat kepalanya. Menatap Gala dengan sedikit rasa takut. Karena Gala akan terlihat sangat menyeramkan saat sedang marah begini.

"Tadi...hiks...tad..."

"Ngomong yang bener!" potong Gala tidak sabar.

Riri mengusap sudut matanya yang terus berair. "Tadi Riri emang ditampar," jawab Riri takut-takut.

Brakkk

Gala menendang meja di depannya.

"Bangsat!" umpat Gala sembari menyugar rambutnya ke belakang.

"Sabar, bos," ucap Ilham menenangkan.

"Berapa kali?" Gala kembali menatap Riri.

"Satu," jawab Riri pelan.

Dagu Gala terangkat. "Kenapa lo dari tadi ngga ngomong sama gue?"

Riri diam menunduk. Hatinya sedikit sakit mendengar nada bicara Gala yang terdengar seperti membentak. Padahal mungkin maksud Gala tidak begitu.

"Gimana bisa ngomong kalo dari tadi lo ngomel-ngomel terus."

Itu adalah suara Alan. Cowok dingin itu mendengus tidak suka. Sebenarnya apa yang ada di dalam otak Gala. Sudah tahu di sini Riri menjadi korban. Bukannya ditenangkan. Ini Riri malah di marahi terus-menerus.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang