21. Antara Gala dan Danis

166K 18.7K 1.9K
                                    

Gala meletakkan camilan di atas meja. Ia menatap Ilham dan Akbar yang sedang asyik bermain PS. Di rumah Riri memang ada PS. Tentu saja itu bukan punya Riri. Melainkan punya Gala yang memang sengaja ditaruh di sini. Karena Gala sering menemani Riri saat ditinggal bundanya. Jadinya Gala berinisiatif membawa PS-nya ke rumah Riri. Biar bisa ia mainkan saat bosan.

"Kemana aja lo, Gal?" tanya Ilham.

Gala berdecak, "Kepo banget jadi orang. Udah sono fokus. Tuh, lo kalah!" ledek Gala terkekeh melihat Ilham yang menjerit histeris.

"ANJIM!!! Gue kalah lagi!"

Gala menghela napas. Ia melirik ke sofa paling pojok. Di sana ada Riri yang sedang bercanda dengan Danis.

Sambil memegang gelas susu untuk Riri. Gala menjatuhkan bokongnya di sofa. Bersebelahan dengan Alan yang bermain game di ponsel.

"Astaga, sumpah! Gue ngakak waktu scene yang itu, Ri!" Danis kembali terbahak.

Riri, cewek yang duduk di sebelah Danis juga ikut tertawa. "Riri kira, Riri aja ngira itu lucu loh, kak."

"Gitu doang ketawa," dumel Gala memerhatikan mereka berdua yang entah sedang asyik membahas tentang apa.

"Samperin," kata Alan tiba-tiba.

"Ck, ngapain? Males!" decak Gala.

"Hm."

Tak menghiraukan Alan yang hanya membalas ucapannya dengan deheman tidak jelas. Gala kembali fokus mengawasi Riri dan Danis sambil sesekali mengomel sendiri.

Gala sudah siap siaga. Bila nanti Danis menyentuh Riri sedikit saja. Gala tidak segan-segan akan menghajarnya. Kalau perlu sampai babak belur masuk rumah sakit. Biar kapok!

"Gantengan juga gue!"

"Krempeng gitu!"

"Mentang-mentang udah jadi mahasiswa, sok pinter banget ngomongnya!"

"Duel sama gue, juga pasti kalah!"

"Anunya juga pasti kalah gede!"

"Hah?!" histeris Ilham menatap Gala tidak percaya.

"Ck, nyalinya maksud gue!" jawab Gala meluruskan kesalahpahaman di otak mesum Ilham.

"Samperin, Gal! Pusing gue denger lo ngomel!" Alan berdiri. Entah kemana, sepertinya dia pergi ke teras.

"Sana bos! Cewe lo dibercandain cowok lain diem mulu!" cibir Ilham.

"Nih, diminum dan dimakam," ujar Choline. Dibantu Nenda, Choline datang membawa jus jeruk dan kue untuk mereka semua. Tadi, Desi memang sengaja meminta tolong Choline dan Nenda untuk membeli kue di seberang jalan karena bunda Riri itu buru-buru harus pergi ke butik.

Sementara Choline dan Nenda, mereka tidak merasa keberatan sama sekali. Selain mereka sudah akrab dengan Desi. Mereka juga tipe cewek yang senang kalau disuruh kesana-kemari. Sambil cuci mata, katanya.

"Gal, dari tadi gue nyuruh lo ke dalem bukan buat duduk di sini sambil ngeliatin mereka doang!" dengus Choline. Gala hanya diam sembari mengetukan jari-jarinya di gelas susu yang ia pegang.

"Samperin, Gal," tambah Nenda.

"Iya nih, pengecut banget! Greget gue liatnya, woi!" teriak Ilham. Riri dan Danis spontan menoleh ke arah mereka tapi sedetik kemudian Danis mengalihkan fokus Riri dengan mulai mengajaknya membahas suatu hal, lagi.

Berdiri. Gala menghela napas panjang. Ia memilih duduk di samping kanan Riri. Posisi Riri sekarang, berada ditengah-tengah antara Gala dan Danis.

"Minum," Gala menyodorkan gelas susu.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang