9. Gala Nyebelin

230K 21.9K 2K
                                    

"Langsung ke apartemen ya?"

"Emang lo mau kemana? Kelayapan?" cecar Gala masuk ke mobilnya.

"Katanya es krim sama beli bunga!"

Gala diam ia hanya memfokuskan diri pada laju mobilnya.

"Gala!" rengek Riri menggoyangkan lengan Gala.

"Galaaaa ih!"

"Galaa nyebelin!"

"Galaaa budek!"

"Gue tampol mulut lo bilang gitu lagi!" ancam Gala namun tetap menatap lurus ke depan.

"GALA BUDEK!"

"Ngga denger, coba sekali lagi?"

"Ngga!"

Sambil bersedekap dada Riri mencebikkan bibir bawahnya. Kesal karena Gala tidak peka.

Dasar manusia batu! Batin Riri sambil mengalihkan pandangannya ke luar mobil.

Merasa tidak kunjung dibujuk oleh Gala. Akhirnya Riri menyerah. Ia menoleh sebal ke arah Gala yang malah asyik menyetir sambil sesekali bersiul dan bersenandung riang.

"Apa?" tanya Gala saat menyadari Riri yang terus memerhatikannya dengan wajah cemberut.

"Gala jahat!"

"Udah jahat jelek pake banget!"

"Terus ya suaranya gaenak pake acara nyanyi-nyanyi segala."

"Terus juga pake acara siul-siul. Sok iye tau ngga! Iya kalo ganteng, ini jelek kaya monyet!"

"Monyet aja masih ada gantengnya, Gala ngga ada sama sekali. Gelap pokoknya!"

Seakan tuli, Gala sama sekali tidak menyahuti omelan Riri yang membuat telinganya memanas. Tadi di sekolah Riri diam membuatnya bingung sekarang banyak bicara malah membuatnya ingin memakan bulat-bulat gadis di sebelahnya itu.

Tidak peduli, Gala kembali asyik bersiul sambil sesekali menyugar rambutnya ke belakang.

"Ih sok cakep pake digituin rambutnya. Ntar kutunya rontok loh!" sindir Riri.

"Napa? Lo terkesima sama wajah tampan gue ya?" goda Gala mengerlingkan sebelah mata.

"Ngga! Ngapain, percuma cakep kalo ngga peka."

"Secara tidak langsung lo bilang gue cakep sih."

"Nggaaaa! Gala jelek dan ngga peka!"

"Emang gue ngga peka," jawab Gala keluar mobil karena mereka sudah sampai di basement apartemen Gala.

"Galaaaa!" Riri menghentakkan kakinya sambil mengejar Gala yang meninggalkannya begitu saja.

"Galaa!" Riri menarik-narik baju Gala tanpa rasa malu padahal di lift ada orang lain.

Masa bodo dengan tatapan orang. Riri tetap merengek sambil bergelayut manja di lengan Gala. Sampai-sampai Baju seragam Gala menjadi berantakan karena ulahnya.

Gala berjalan santai dengan Riri yang masih membuntutinya dari belakang. Oh, jangan lupakan tangan Riri yang masih sibuk menarik-narik baju cowok itu.

"Lepas."

Riri menggeleng tegas. Ia menatap Gala dengan mata berkaca-kaca. Kenapa Gala terus mengabikannya sedari tadi. Padahal Riri hanya menagih janji Gala tadi dan kemarin yang akan membelikan es krim banyak dan juga bunga.

"Gue mau mandi, lo ikut?"

"Mau mandiin gue lo? Gue sih dengan senang hati."

"Tapi ngga jamin keadaan lo gimana setelah keluar dari kamar mandi," ujarnya santai membuat Riri terpaksa melepaskan tarikan di baju Gala.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang