Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚛⚛
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap aja atapnya yang petak itu yang disudut bolong. iya aku maksa ni:v)
Jisung masuk begitu saja ke kamar mandi tanpa curiga, ia ingin berganti pakaian olahraga karena mata pelajaran tersebut segera berganti.
Ia tersenyum, daripada menjalankan misi ia lebih menikmati waktu sekolah seperti ini, ya walaupun banyak yang membullynya, Jisung coba untuk tak hiraukan.
Padahalkan ia sudah tidak menggunakan baju kodok itu lagi.
Ia memilih berganti baju di kamar mandi karena ya, memang apa yang dilakukan anak yang sering dibully.
Mereka memang lebih banyak memisahkan diri kan?
Jisung juga bodo amat, menurutnya pembullyan dilakukan padanya juga tak seberapa. Ya belum saja Jisung menembak kepala mereka.
Ia berjalan ke arah bilik paling sudut, hanya ingin. Tanpa kesah atapnya yang bolong begitu saja. Lagian siapa peduli, hanya gelap yang nampak.
Ia menutup pintu, tidak dikunci karena menurutnya hanya sebentar.
Ia mulai membuka celananya, menggantung yang panjang di bilik pintu dan mengambil celana pendek olahraga untuk ia pakai.
Jisung mendengar pintu kamar mandi dibuka, tapi si tupai masih tidak peduli. Ia kembali membuka kemeja sekolahnya. Satu persatu dan melepasnya, Jisung sekarang bertelanjang dada.
Baru saja ingin mengambil baju olahraganya, pintu biliknya tiba tiba dibuka membuatnya terperanjat.
Ada tiga teman sekelasnya menatapnya layaknya hewan buas.
"Wah, aku tak menyangka badan anak tk sepertimu mulus juga" salah satunya berucap dan maju mendekat.
Jisung sontak menutup badannya, pistol yang selau ia bawa sekarang ada di tasnya.
