Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nah kan apa aku bilang, ga sampe beberapa jam:)
⚛⚛
"Dua ratus lima puluh- dua ratus lima satu-dua ratus lima dua-dua ratus lima tiga-du-"
"ampun ah lix, capek! Makan apa sih?" Minho jatuhin badannya di rumput, dengan Felix berada di atas punggungnya.
"ih ini kan salah kakak, sapa suruh tadi hampir bablas sama Hannie? Untung kak Changbin masuk"
Minho hanya tersenyum menyebalkan, "ehek, Hannie yang ajak, dek"
Mata Felix memincing. "kalian tuh belum nikah, gak boleh aneh-aneh. Apalagi Hannie lagi hamil anak kakak"
Minho berdecak, "iya-iya, udah ni. Kakak lanjut ya. Felix hitung tadi sampai berapa"
"okeh!"
Minho kembali push up dengan Felix dipunggungnya.
"satu-dua-"
"loh, kok ulang lagi sih?"
Felix nyengir tidak bersalah, "hehe, lupa".
Minho menghela nafas kasar, pada akhirnya ia tetap push up walau Felix terus mengulang-ulang angka.
Jangan bertanya, ia diberikan hukuman oleh Christ karena hampir saja bablas dengan Jisung, beruntung Changbin masuk untuk meminjam charger, dan karena reflek si lelaki begal itu berteriak.
Dan yah, berakhir seperti ini.
"Minum datang!!!" Jeongin, dibantu Hyunjin datang dengan membawa nampan serta kantong plastik berisi beberapa cemilan.
Hyunjin baru saja mengajari Jeongin cara menembak, karena lelaki rubah itu tidak pandai sama sekali.
Mereka berdua duduk di sebelah Minho yang sedang push up dengan Felix yang berada di atasnya, si manis terlihat menggemaskan saat Minho menarik turunkan tubuhnya.
nikmatnya berleha-leha duduk dibawah pohon sambil bercengkrama, ditambah cuaca dan angin mendukung membuat rasa nyaman dirasakan.
Jeongin memberikan jus jeruk yang ia buat pada Felix, diambil begitu saja oleh si manis.
Tak lama, tupai yang kini berbadan dua datang dengan mengerucut lucu sambil menghentak hentakan kakinya, berhenti di hadapan mereka dan berkacak pinggang.
