#43. fight 3 - Sky and I.N

7K 1.1K 379
                                    

Jangan hujat saya di chapter sebelah, karena sejujurnya anak saya mati tidak mati pun saya akan tetap senantiasa bucin sama Jisung, masalah anak mah tinggal buat lagi - Minho mencoba tidak digebuq

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan hujat saya di chapter sebelah, karena sejujurnya anak saya mati tidak mati pun saya akan tetap senantiasa bucin sama Jisung, masalah anak mah tinggal buat lagi - Minho mencoba tidak digebuq.

⚛⚛

Lantai ruangan Seo cukup sepi, membuat Jeongin serta Seungmin sedikit legah.

Hanya perlu berjaga-jaga jika saat para awak sialan kembali datang.

Cklek

Bunyi pintu dibuka terdengar, Seungmin serta Jeongin segera bersembunyi di arah dinding yang berbeda.

Seo keluar dengan lagak biasanya, seakan tak terjadi apa-apa. Berjalan melewati mereka begitu berdua begitu saja.

Belum lagi kepala botak nya yang bersinar karena terkena lampu.

Tanpa aba aba lagi, Jeongin langsung menembak kaki pria sialan itu menyebabkan ia terjatuh.

Jeongin langsung saja menyerang tubuh lelaki itu, meninggalkan Seungmin yang berlari berlawanan arah dari mereka.

Itu strateginya, Jeongin mengurusi si botak dan Seungmin mencari berkas yang kembali mereka simpan.

Seungmin dengan cepat masuk kedalam ruangan, memasang bom rakit di ujung ruangan dengan mudah karena sandinya sudah diberi tau oleh Christ.

Ini yang paling susah, mendapatkan kembali berkas negara.

Ruangan cukup luas, membuat Seungmin sedikit panik karenanya.

Ia mulai beranjak kesana kemari, apapun itu ia harus menemukannya.

"Kau mencari ini, sayang?"

Seungmin mengernyit saat mendengar pernyataan seseorang, ia mendongak.

Fuck, sebenarnya ada berapa nyawa Kim Woojin?

Lelaki itu malah berdiri dengan angkuhnya menatap dirinya tajam sambil menggenggam sebuah berkas yang dicarinya.

"Berikan padaku!!"

Seungmin balas menatapnya tajam.

Woojin terkekeh, "jadi milikku, baru aku akan memberikannya padamu"

"Kau sudah menyentuhku! Berikan itu padaku bajingan!!"

"Tidak bisa, yang ku sentuh hanya sementara bukan selamanya"

 Action Bang's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang