#22. code

7.4K 1.2K 120
                                    

⚛⚛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚛⚛

Minho sedikit berjinjit saat memasuki rumah keluarga Bang.

Jangan tanya, jelas saja ia menghindari makhluk menggonggong yang sedang tertidur itu.

Ia menghela nafas lega saat berhasil melewatinya.

Ia baru saja pulang ke rumahnya, karena memang semenjak bertemu dengan Jisung Minho jarang sekali pulang.

Saat memasuki rumah, keadaan kosong.

"Helo?! Excuse me?! Anybody home?!"

Tak dijawab, ia melirik jam mewah yang di gantung pada dinding, pukul lima sore.

Sepertinya mereka masih sibuk melatih Changbin, tapi Minho tak tau dimana.

Ia menjatuhkan dirinya pada sofa, pikirannya kembali berkelana.

"Hari ini, bersiap pukul tujuh malam"

Minho memikirkan ucapan papanya, apa maksudnya?.

Pukul tujuh malam? Untuk apa?.

"Oh Minho?"

Ia tersadar saat sebuah suara menyapanya, itu kekasih tupai nya, berjalan kearahnya dan dengan begitu saja duduk di pangkuannya.

Tidak ada Christ jadi tidak apa-apa.

Jisung menenggelamkan kepalanya di dada sang dominan, menyesap harum Minho yang menjadi candunya.

Minho mengulas senyum sambil mengusak surai Jisung.

"Dimana keluargamu?"

"melatih Changbin melompat, dari rooftop" ucap Jisung lemah.

Minho membulatkan mulutnya.

"Kau terlihat lemas, Hannie. Kau sakit?"

Jisung menggeleng, ia kembali nyamankan tubuhnya di dada sang kekasih.

"Tidak, aku hanya lemas".

Minho memincing, mengangkat dagu si pujaan agar mendongak menatapnya.

"Hei Hannie, kau pucat!"

Jisung menepis tangan Minho di dagunya. "Tidak, aku tak apa".

 Action Bang's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang