#24. the start of the attack

7.1K 1.2K 148
                                    

Ini dibuat atas pemikiran sederhana aku, jadi kalo ada yang kurang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dibuat atas pemikiran sederhana aku, jadi kalo ada yang kurang. Ya maap gay hehe.

⚛⚛

Rambut lembut namun lepek Karena keringat itu Seungmin jambak sedikit kuat, hingga Jeongin mendongak sambil menyerang kuat karenanya.

"L-lepaskan, ini sakit!"

Seungmin tersenyum meremehkan, semakin menarik keras surai Jeongin.

Seungmin saat ini malah terlihat seperti psikopat, dengan pisau yang ditangan menyentuh leher Jeongin.

Seungmin terkekeh, "I.N, kau punya hubungan dengan anak ku?"

Jeongin yang sedari tadi terpejam, membuka matanya. Nyeri di bibirnya membuatnya sulit berbicara.

"T-tidak".

"Ah aku jadi tidak tega padamu" Seungmin melepas jambakannya dan mengelus surai Jeongin.

Jeongin tak tau apa maksudnya, ia sudah sangat lemah.

"Namun sayang, ini tugasku. Menyiksamu agar si Bang datang, haha. Sengaja hanya ingin memancing"

Seungmin mengambil air minum, meminumnya sedikit dan kembali menatap Jeongin.

"Kau haus?"

Byur

"Nah, minum lah"

Lihat? Dia menyiram Jeongin dengan airnya. Yang mana semakin membuat yang lebih muda mengerang karena sekujur lukanya perih.

"Tunggulah sampai kekasih tampan mu itu datang, manis"

Dan Seungmin kembali sibuk dengan pistolnya.

Jeongin menatap Seungmin sinis, karena posisinya yang duduk terikat pada kursi.

"Dia. Bukan. Kekasihku". Ucapnya penuh penekanan.

Seungmin berdecak, ia menyuap daging ke mulutnya. "Terserah, kau mau?"

Mobil yang Minho kendarai berhenti di belakang sekolah, cukup terparkir jauh sebenarnya.

Jisung melepas sealbet nya, mempersiapkan dua pistol mematikan, yang disangkutkan di bagian kiri dan kanan.

Tak jauh beda dengan Minho yang mempersiapkan pistol Glock miliknya.

Felix mengangkut tas berisi alat panahnya. "kalian siap?"

"Siap tak siap"

Jawaban Minho mendapat tampolan dari Jisung. "Kalau tidak siap, sebaiknya kau menunggu" kesannya datar.

 Action Bang's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang