#42. fight 2

6.4K 1.1K 144
                                    

⚛⚛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚛⚛

Langkah kaki pelan saat menyelusuri lorong lorong kecil berdebu, sesekali mereka melirik kesana kemari untuk menghindari para awak.

Jeongin benar-benar hapal dengan jalan ini, Seungmin bahkan sedikit termangu karenanya.

Jeongin melirik keluar pintu, ia menoleh sedikit dan kembali bersembunyi saat beberapa para awak lainnya menuju aula.

"Mereka banyak sekali"

Seungmin yang sedang melihat kebelakang kini mengalihkan pandangannya kearah Jeongin.

"Sebanyak itu?"

Hanya dibalas anggukan oleh yang lebih muda, Jeongin sedikit meringis.

"Apakah harus memasang bom di ruangan Seo? Mengapa tidak disini?"

Jeongin berpikir sejenak, "iya juga sih, tapi. Bagaimana dengan berkas itu?"

"Kau tau tentang itu?"

Jeongin tersenyum sedikit, "aku yang membantu Seo mencuri itu"

Seungmin memandang Jeongin tak suka, namun seakan paham, Jeongin menundukkan kepalanya.

"Aku minta maaf, maka dari itu aku akan bertanggung jawab. Sekalipun mengorbankan nyawaku"

Tatapan yang semula tak suka, kini berubah menjadi prihatin, teduh dan lemah. Bagaimana pun Seungmin adalah seorang ibu, ia jelas tidak tega melihat anak manis seperti Jeongin merasa bersalah.

"I.N, eh siapa namamu?"

"Jeongin"

Seungmin tersenyum dan dengan tiba-tiba membawanya ke pelukan, membuat Jeongin sedikit tersentak.

"Kau hebat, kau mau bertanggung jawab"

"L-letnan?"

"Panggil aku mommy, kau anakku mulai sekarang!"

"M-mommy?" mata Jeongin berkaca-kaca saat menyebutkan itu.

Ia tak dihadiahi kasih sayang orang tua sejak kecil, tentu dengan begini Jeongin akan cepat terurai air mata.

"Hiks"

Jeongin memeluknya semakin erat, Seungmin tau Jeongin hanyalah anak manis yang dijual sebagai jaminan hutang orang tua, dilatih menjadi awak untuk bersikap keras.

 Action Bang's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang