chapter 16

8.9K 153 2
                                    

"LARISA" teriak nico dengan keras

Betapa terkejutnya larisa mendapati seseorang yang berada dihadapanya dengan wajah lebam dengan ujung bibir penuh darah.

"Larisa, kamu baik-baik saja?" Tanya nya dengan penuh ķekhawatiran

"Aku baik-baik saja mas, mas nico kenapa?" Ucap larisa yang masih berada dalam pelukan nico.

"Kita pergi dari sini larisa, ayo" ajaknya

"Iya mas"

Mereka pun pergi meninggalkan tempat yang mirip neraka itu.

🍃🍃🍃🍃

"HENTIKAAAANNN" teriak mamih menghentikan pertikaian bodyguardnya dan anak buah nico.

"Apa-apaan kalian, apa yang kalian lakukan disini, mana nico, mana ...?" Makinya kesal melihat apa yang terjadi didepanya.

"Im sory mami" ucap salah satu bodyguardnya.

"Sory ...sory..., nico sialan, dia selalu mengacaukan segalanya, ia harus diberi pelajaran..." umpatnya.

Mamih kembali masuk kedalam bar miliknya, sedangkan anak buah nico pergi meninggalkan tempat itu dan tak lupa nico mentransfer sejumlah uang untuk mereka bersenang-senang.

"Terimakasih bos" ucapnya melalui telepon genggam.

Tutt tutt tuttt

🍃🍃🍃

"Aww...." teriak nico kesakitan

"Pelan - pelan larisa" pintanya

"Maaf mas, tahan dulu ya mas, ini harus dikompres dulu" ucap nya sembari mengompres luka memar diwajah nico.

"Aw....aisshhhh "

"Maaf ya mas, gara-gara larisa mas jadi kaya gini"

"Lain kali jangan buka pintu sembarangan "

"Iya mas, larisa mengerti"

"Kamu gapapa kan? " tanya nico

"Gapapa gimana mas?? Larisa baik- baik saja " ucapnya meyakinkan.

"Kamu ga diapa-apain kan?" Tanya nico lebih jelas.

"Diapa-apain gmna?" Larisa masih tak mengerti.

Nico mengecup bibir larisa.

"Seperti itu" nico mencontohkanya.

Kecupan kecil nan mesra itu membuat larisa terpaku, menghentikan aktifitas nya mengompres wajah nico.

Kecupan dibibir larisa itu membuat darah yang berada diujung bibir nico berpindah dibibir larisa.

Larisa merasa ada sesuatu yang menempel dibibirnya.

Saat larisa ingin mengelapnya....

Kecupan kecil itu kembali terjadi dan membuat larisa terpaku untuk kedua kali.

Tapi kali ini larisa cepat sadar.

"Ihh mas nicoo... darahnya kan jadi nempel" eluhnya.

"Makanya kalo ditanya jawab larisa, jd kamu ga diapa-apain kan??"

Larisa menarik kembali ingatanya , mengingat semua yang telah terjadi, pikirnya tak apa, selama apa yang dia lakukan hanya terjadi diluar tubuh nya dan ia masih bisa mengendalikan hawa nafsunya.

"Engga kok mas, larisa hanya menemaninya bernyanyi dan memberinya minum yang banyak, jd dia tertidur karena mabuk berat" jelasnya

"Anak pintar" ucap nico sembari mengelus manja rambut larisa.

Larisa tersenyum tersipu.

"Aw ,....ish.. pelan -pelan larisa"

"Hehehe iya mas"

🍃🍃🍃

"Mas pergi dulu ya.." pamit nico

"Iya mas, hati- hati"

"Jangan lupa pesannya"

"Iya mas"

Seperti biasa , nico berpesan agar larisa tidak membuka pintu untuk sembarang orang kecuali dia menyiruhnya.

Karena nico sudah pergi, larisa mulai membersikan tempat tinggalnya, membabat habis debu yang ada disetiap sudut ruanganya , tak lupa mencuci dan menyetrika beberpa baju milik nico dan dirinya, membersihkan kamar tidur milik nico, mungkin sekarang jd miliknya juga, pasalnya mereka selalu tidur ber 2.

Saat ia membereskan kamar, ia mengingat didalam tas kecilnya ada beberapa lembar uang.

"Lima ratus, tujuh ratus HAHH sejuta delapan ratus.. oh my god.. cuma nemenin nyanyi dibayar segini?? Kalo 2 hari tiga juta lebih, kalo 3 hari, seminggu?? Ah pasti uangku banyak, dan aku bisa memberikannya pada kak gilang, dan aku bisa nyewa tempat tinggal sendiri, eh tapi...."

Terbersit didalam benaknya bahwa pekerjaan yang ia lakukan mengancam harga dirinya, kejadian kemarin malam membuatnya merinding jika nico tak datang mungkin dia sudah diperkosa oleh pelangganya sendiri.

Larisa berfikir keras bagaimana agar ia tetap bisa bekerja tapi tak melukai harga dirinya.

Yaah dengan cara yang ia lakukan semalam, kalau bisa ia mencampurkan obat tidur kedalam minumanya, jika dia sudah tertidur baru ia pergi, asal ia sudah mendapatkan bayaran untuk dirinya, mengingat dia menjadi yang paling dicari dan yg paling mahal.

🍃🍃🍃🍃

"Ahh capeknya...." keluh larisa

Setelah rumah nya bersih, eh bukan lebih tepatnya rumah nico ia ingin bersantai santai sebentar dan berniat akan menelfon kakak semata wayang nya itu

Namun sayangnya saat ia mengirimkan pesan kakak nya sedang kerja paruh waktu disana, mengingat ia harus menghidupi dirinya sendiri.

"Hoaaaammmmm..."

Larisa pun tertidur dan tenggelam didalam lautan mimpinya.

🍃🍃🍃

Muachh

Kecupan kecil nico membangunkan tidur panjang larisa

"HAHH" larisa terkejut saat mendapati nico dihadapanya, dia pikir bahwa dia orang jahat yang telah menyelundup masuk kedalam rumahnya.

"Kenapa larisa? " tanya nico heran

"Mas nico bikin kaget saja, jantung larisa hampir tidak ada ditempatnya" umpatnya.

"Hehehe maaf yahh, kamu tidurnya nyenyak sekali larisa"

"Ehh ngomong- ngomong sekarang jam berapa ko mas nico uda pulang?"

"Ini kan hari sabtu, mas nico hanya ngasi laporan "

"Oh iya, mas nico lapar yahh, larisa mau buat makanan dulu buat mas nico"

"Jangan larisa" cegah nico

Nico menarik tangan larisa hingga larisa terjatuh tepat berada dibawa tubuhnya.

"Beristirahatlah , kau pasti lelah karna membereskan rumah" ucap nico

" gapapa mas, larisa sudah biasa kok" ucap larisa sedikit mendesah

Desahan larisa membuat nico tak bisa menahan dirinya.

"Jangan kau lakukan itu larisa"

"Lakukan ap...."

Belum juga larisa menyelesikan ucapanya, nico sudah menyambar bibir milik larisa.

"Akhhh... ma.sss" desahnya pelan.

Hayyyyy readers
Jangan lupa vote nya yaa
Aku sedang menunggunyaa

Happy reading 😍😍

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang