Chapter - 3

20K 278 4
                                    

"larisa" panggil nico

Larisa yang sedang melihat beberapa foto nico yang terpampang didinding dan beberapa dimeja.

"iya mas" ucap helena sambil menoleh.

"sini, lalu ceritakan bagaimana kamu bisa didepan hotel itu"

Helena pun berjalan menuju nico dan duduk disampingnya.

"larisa gak tau mas harus cerita dimana" ucap larisa sambil menunduk

Nico pun berusaha menenangkan larisa dengan menepuk-nepuk pundaknya.

"gapapa larisa" ucap nico menenangkan

"larisa dijual sama ayah" ucap larisa dibarengi dengan suara tangisnya.

"kok bisa??" tanya nico
Larisa pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi, dimulai dari perselingkuhan ibunya, kebangkrutan ayahnya, perjudian ayahnya, sampai hutang yang harus dibayar menggunakan tubuh larisa.

"tenanglah larisa" ucap nico menenangkan.

Larisa pun jatuh dipelukan nico, larisa menangis tersedu-sembari membalas pelukan nico yang membuat larisa sangat nyaman bersandar ditubuh nico yang besar dan kekar.

"hangat" ucap larisa dalam hati.

Larisa pun akhirnya tertidur, nico menggendongnya dan menidurkanya diranjangnya, sempat terbersit dalam pikiran nico untuk memangsa larisa tapi ia menahanya melihat galang adalah kakanya larisa dan teman ia juga, akhirnya nico tidur disofa tempat ia duduk bersama dengan larisa.

🍃🍃🍃

"pagi larisa" ucap nico

Larisa yang baru saja terbangun terkaget melihat dirinya berada diatas ranjang nico, larisa tak bisa mengingat apa-apa hanya tangisan terakhirnya yang bisa ia ingat.

"mas nico kerja dulu ya, itu lauknya uda mateng sama nasinya, tinggal makan aja, jangan lupa mandi, ini mas nico tinggalin uang barangkali mau jajan, tapi ingat kalo ada yang ngetuk pintu jangan pernah dibuka, yahh" ujar nico menjelaskan

Larisa hanya mengangguk sembari melihat nico yang sedari tadi mondar-mandir mempersiapkan dirinya.

"oh ya, ini ada hp, gak terlalu bagus si, ini bisa kamu pake buat ngehubungin kaka kamu dan aku kalo ada apa-apa, dan jangan lupa kalo kemana-mana bilang"

Larisa pun hanya mengangguk.

"mas nico pergi dulu ya" ucap nico

Saat nico membuka pintu apartemenya...

"oh ya, larisa jangan pulang dulu, karna situasinya lagi gak baik, jd sementara disini dulu yah" ucap nico dan berlalu pergi.

Larisa merebahkan kembali tubuhnya dan menatap langit-langit apartemen itu.

"semalem apa yang terjadi" ucapnya dalam hati

Ia memeriksa tubuhnya dan bajunya, tidak ada yang mencurigakan, semua baik baik saja.

"ah sudahlah"

Larisa pun beranjak dari tempat tidur nya dan mengambil air minum, saat ia berjalan ia mengingat kalo nico memberinya hp, ia segera membukanya untuk menghubungi kakak satu - satunya.

Larisa memainkan hp nya namun ia tersadar bahwa ia tidak memiliki kontak kakaknya, akhirnya ia menghubungi nico.

Mas nico ini larisa mau minta nomor kak galang

Isi pesan larisa

Lama tak ada balasan dari nico, larisa pun memanggilnya.

Iya larisa, sebentar, mas nico lagi meeting

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang