chapter 25

5.9K 136 4
                                    

Alangkah baiknya sebelum membaca
FOLLOW dulu
💕💕💕

4 tahun terakhir saat istri kakek sudewo meninggal ke tiga anak nya tak pernah menemuinya, anak kakek sudewo memang sangat sibuk, ketiganya memiliki perusahaan masing-masing, lagi pula mereka juga tidak tinggal diindonesia tapi diluar negri.

Sebenarnya kakek sudewo tidak tinggal sendirian diindonesia, ada salah satu cucu nya anak dari anaknya yang pertama yang ikut tinggal bersamanya, kira-kira usianya sama seperti larisa, hanya saja mimpinya yang sangat tinggi membuat ia harus tinggal diluar negri untuk melanjutkan kuliahnya dan itu membuat kakek sudewo tinggal sendiri, meski ia memiliki banyak anak buah dan beberapa karyawan baginya ia tetap tinggal sendirian tanpa keluarga.

Malam itu, saat ia datang ke club malam BAŘR milik ibu nico ia tak sengaja melihat larisa yang sedang asik bercengkrama dengan seseorang, kakek sudewo terus memperhatikanya dan ada sedikit kemiripan antara larisa dengan cucunya, itu adalah alasan pertama ketertarikan kakek sudewo dengan larisa.

Setiap malam ia berkunjung kebar milik ibu nico dan setiap malam pula ia duduk dengan pelanggan setianya yang tak lain adalah darrel, dalam pengawasanya diam diam kakek sudewo mencari tahu tentang kehidupan larisa.

Tidak sulit bagi kakek sudewo untuk mendapatkan seluruh informasi tentang kehidupan larisa, kurang dari 1×24 jam ia sudah mendapatkan semua informasinya. Mudah bukan??

"Halo larisa, kamu dimana?" Suara seseorang dari ujung telpon genggam.

"Aku dirumah harvei, ada apa?"

"Aku jemput kamu 10 menit lagi, bersiaplah"

Tutt tutt tuttt

Larisa melempar telpon genggamnya kesembarang arah, ia sedang tidak baik-baik saja sekarang.

🍃🍃🍃

Harvei melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hanya karna agar lebih cepat sempai.

Ia sengaja datang ketempat larisa karna sejak kejadian larisa menangis tempo hari harvei tidak mendengar kabar darinya, ia hanya takut terjadi sesuatu pada larisa.

Bagaimana dengan kakek sudewo? Banyak anak buahnya yang menjaganya, bahkan jika dikumpulkan semuanya, mungkin rumah sakit itu tidak akan muat olehnya.

Mobil harvei memasuki pekarangan rumahnya, sepi, hanya ada bu asih asisten rumah tangganya.

"Pagi bu asih" sapa harvei

"Pagi pak harvei, mau ada perlu apa?" Tanya bu asih dengan logat medok nya.

"Larisa ada?"

"Mmm ada diatas pak harvei, semalem non larisa teriak teriak, saya sudah menggedor pintu berkali-kali tapi gak dibuka"

"Oh gitu ya, boleh saya masuk?" Tanya harvei.

"Boleh pak harvei, mangga "

Harvei bergegas menaiki tangga menuju kamar larisa, dan benar kamar larisa masih terkunci.

"Larisaaa......larisaa"

Tokkk tookk tokkk

"Larisaaaa....."

Beberapa kali ia menggedor dan berteriak tidak ada jawaban.

Harvei tidak berhenti begitu saja, ia terus saja menggedor pintu kamar milik larisa, dan akhirnya...

Ckklleeeekkk

"Yaammmpun larisaa ,apa apaan ini???"

"Astagaaa" kaget nico

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang