Chapter 4

16.8K 262 1
                                    

"siapa kamu??" ucap salah seorang didepan pintu.

"ehh anu, emm saya larisa tante" ucap larisa merasa gugup

"apah tante??" ucapnya sembari melempar tas jinjingnya disofa dan duduk diatasnya.

"eh anu mmm"

"panggil saya mamih" ucap perempuan yang duduk disofa itu

"oh iya mamih" jawab larisa

"kamu belum jawab pertanyaan saya" ucapnya

"oh iya, saya larisa tante, eh mamih" ucap larisa gugup

Larisa benar-benar gugup dan tak tau harus berbuat apa, pasalnya perempuan yang berada didepanya yang  mungkin seumuran dengan mama larisa itu membuatnya canggung dan merasa tak nyaman.

"ohh larisa, sejak kapan nico menyimpan gadis kecil sepertimu, hahahah" ucap perempuan itu.

Saat perempuan itu menyebut nama nico, ia baru sadar bahwa nico melarangnya untuk membuka pintu tak peduli siapapun yang mengetuknya.

Larisa pun merasa bersalah dan tak tau harus berbuat apa.

"eh larisa" panggil perempuan itu

"iya tanteh, eh maksut saya mamih" jawab larisa

"ambilkan saya minuman yang dingin" suruhnya.

"oh iya, sebentar" jawab larisa mengiyakan.

Larisa beranjak pergi mengambilkan minum, namun ia tak langsung mengambilkanya, melainkan ia masuk kedalam kamar nico dan mencoba menghubunginya.

Sayangnya nico tak mengangkat telponya, larisa berpikir bahwa nico sedang dijalan arah pulang pasalnya jam sudah menunjukan pukul 4 sore.

Saat larisa beranjak keluar dari kamar handpon ia Pegang bergetar dan ternyata itu adalah panggilan dari nico

Hallo, kenapa larisaa

Emm anu mas, tadi ada yang ketok pintu, larisa lupa kalo mas nico melarang membukanya jadi larisa membuka pintunya

Hah? Siapa yang datang?

Bilangnya mamihh

Haahhh?? Yauda kamu diem aja disitu jangan kemana-mana, ok dan jangan menceritakan apapun tentang dirimu, PAHAM??

iya masss

Tutt tuutt tuutt

"ini minumnya, adanya air putih" ucap larisa sembari menyodorkan minuman nya.

Perempuan itu tak meresponya, namun ia langsung mengambilnya dan meminumnya.

"ngapain kamu berdiri disitu, sini duduk" ucapnya

"mm eh iya mamih"

Larisa pun akhirnya duduk.

"umur brapa kamu?" tanya perempuan itu.

"emm saya,,"

Larisa ingat pesan dari nico untuk tidak memberikan informasi apapun kepada perempuan itu.

"jangan takut saya hanya bertanya saja, apa itu maslaah?" ucap perempuan itu sebab ia melihat ada rasa takut dalam wajah larisa.

Sebenarnya itu tak menjadi masalah untuk larisa jika ia mengetahui umurnya hanya saja nico melarangnya untuk menceritakan apapun tentang dirinya.

" eemm saya... Usia sayaa... " belum sempat larisa mengatakan.

Tokk tokkk tokkk

"larisaaa,, larissaa buka puntunya" suara nico dibalik pintu.

Larisa bergegas membukanya dan...

"hahhh larisa" nico pun memeluk larisaaa.

Larisa hanya diam tak membalas pelukanya, larisa dibuat bingung olehnya, ada apa?? , kenapa?? Nico seperti seseorang yang takut kehilangan.

"kamu tidak apa-apa larisa, apakah dia menyentuhmu??" ucap nico dengan nafas memburu, pasalnya ia berlari menaiki tangga.

"larisa gappapa mas" jawab larisa bingung.

"dimana perempuan itu?" ucap nico

"aku disini anak manis" ucap perempuan itu.

"mau apa kamu kesini? Saya sudah tidak ada urusan denganmu" ucap nico marah

"hahahah, bagaimana kamu tidak ada urusan denganku sedangkan kamu adalah anak ku" ucap perempuan itu

Larisa terkejut melihat mendengar ucapan dari perempuan itu, ternya dia adalah ibu dari mas nico.

"apahh??" ucap larisa kaget membuat nico dan sang mamih menoleh kearahnya.

"mmm eh mamih, mas" larisa gugup

"larisa kamu masuk dulu kekamar mas nico" ucap nico

"oh iya mas" jawab larisa menuruti.

Larisa sedikit heran melihat perempuan itu dan mendapati fakta bahwa dia adalah ibu kandung dari masnico, jika dilihat dari parasnya yang cantik kulitnya yang putih, buah dada yang besar pinggul yang lebar dengan membawa tas brandednya, sepatu mereknya, jam tangan berkelasnya, pakaian yang ia guankan dan rok mininya seperti terlihat masih muda, itu sebab nya ia memanggilnya tante.

🍃🍃🍃

Disisi lain nico dan mamih

Disisi lain nico dan mamih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hay hay hayy
Autor balik lagi nihh
Jangan lupa menaburkan bintang yahh
Biar author makin semangat nulisnya
, 🌻🌻🌻🌻






LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang