chapter 20

7.7K 136 0
                                    

Larisa benar-benar kehilangan kekuatanya, mengingat lelaki tua itu menindihnya, menciumnya dan memainkan kenikmatan miliknya.

Nafasnya ter engah- engah, kali ini benar benar tanpa jeda.

"Kamu sudah basah sayang, aku akan membuatmu lebih basah lagi" ujar lelaki tua itu.

Larisa benar benar ketakutan, pasalnya obat tidur dosis tinggi yang ia campurkan dalam minumanya itu benar- benar tertelan habis.

Bagaimana ini????

Lelaki tua itu berhasil membuka bra milik larisa hingga 2 gundukan besar jelas terpampang didepanya, jelas itu adalah  santapan yang begitu nikmat.

"Hmmmmpppttt"

Tak pikir panjang lelaki tua itu mulai mengolah payudara larisa dengan mulutnya, memainkan puting dengan lidahnya, mencecapnya sesekali menggigitnya.

Larisa mengerang kenikmatan.

"Ahhhkkk om....akhhh jaa....akkhh" racaunya.

Sembari memainkan payudara milik larisa tanganya tak mau diam, ia memutar mutarkan jarinya diliang kenikmatan milik larisa, membuatnya mendesah tak karuan.

Tangan satunya berhasil membuka celana milik nya dan mengeluarkan kejantanan yang sudah mengeras itu.

Larisa mulai panik dan ketakutan , dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh lelaki tua itu yang berada diatas menindihnya.

Namun sayang ia tak punya kekuatan sama sekali.

Ia mulai menggocok miliknya yang sudah tegang, sesekali menggosokan nya kepada larisa.

Ia masih terus saja mengocoknya sebelum memasukkan nya kedalam lubang kenikmatan milik larisa.

Sebelum itu ia masih terus melakukannya dan masih memainkan larisa.

Larisa bahkan sudah melakukan pelepasan.

Lelaki itu berhenti memainkan payudara larisa, kali ini ia berdiri dengan tujuan agar larisa mengocok kejantananya dengan mulutnya.

Ini adalah kesempatan yang berharga, saat larisa bangun ia mendorong lelaki itu hingga ia tersungkur kedalam meja.

Larisapun membuka sepatu hils yang ia gunakan dan...

Plakkkkkk

Larisa memukul bagian belakang kepalanya, membuat lelaki tua itu pingsan dan tak sadarkan diri.

Dengan kesempatan itu larisa akan kabur, mengingat ia sudah mendapatkan pundi pundi uang meski tidak sebanyak malam sebelumnya.

Sebelum ia pergi mengangkat tubuh lelaki tua itu,ia rebahkan diatas sofa, melepas kemejanya dan membuangnya kesembarang arah, tak lupa ia melepas celananya, melorot celana dalamnya yang memperlihatkan kejantannya, ia juga tak lupa menggigit lehernya agar nampak bekas seperti ia telah mencumbunya.

Larisa memang cerdas.

Ia bergegas merapikan baju yang ia pakai, termasuk bra yang terlepas tadi.

Akhirnya ia bisa kabur malam ini.

Saat ia ingin meninggalkan tempat itu ia melihat ada sebuah mobil yang ia kenal, benar itu adalah mobil yang pernah memberinya tumpangan saat ia pulang kemarin.

Lelaki muda keluar dari mobil yang ia tumpangi, ternyata itu adalah orang yang kemarin membokingnya, tapi tak mungkin ia memanggilnya, tak mau menyia nyiakan kesempatan larisa berlari kearah yang dia tuju dan berpura-pura berjalan kearahnya tanpa ia tau.

Brukkkkk

Larisa menabrakan dirinya .

"Maafff maaaff....maa...." ujar pria tampan itu

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang