chapter 21

7.2K 128 0
                                    

Disudut ruangan larisa menatap dinginya malam, memikirkan nasib masa depanya, teringat bagaimana kabar ayahnya yang lama tak ia dengar, 6 bulan setelah kejadian dimana ia ingin dijual, jika diingat sakit memang, tapi biar bagaimana pun dia adalah ayah kandungnya yang pernah menyayanginya dengan tulus, bercerita tentang ayah sekelibat bayangan ibunya pun muncul, ia pun tak pernah mendengarkan kabar ibunya setelah ia bercerai dengan ayahnya dan memilih tinggal dengan selingkuanya, bukan , tp suaminya sekarang, hanya gilang satu satu nya orang yang tersisa dikeluarganya.

Larisa membolak-balik ATM card yang diberikan oleh darel, berapa uang yang ada disini? Sepercaya itukah ia terhadapku? Bagaimana bisa ia memberikanya begitu saja? Otak nya bekerja keras memikirkan apa yang tak bisa temukan jawabanya, bahkan ia tak percaya, orang yang ia temui 2 hari yang lalu begiti mudahnya menyerahkan uang, sekaya apa dia? Orang seperti apa dia? Bahkan otak nya tak mampu menembus pertanyaan pertanyaan yang ia buat sendiri.

Uang yang larisa kumpulkan dari pekerjaan malamnya menjadi gadis karaoke akan ia guanakan untuk menyewa tempat agar ia hidup mandiri, namun saat ia membicarakan itu kepada nico , nico dengan keras melarangnya karna tak mungkin perempuan tunggal hidup ditengah kerasnya ibu kota, nico lebih suka direpoti larisa ketimbang harus memikirkanya.

Hari demi hari ia lalui tak terasa 1 tahun sudah ia tinggal 1 rumah dengan nico, semakin hilang jejak ayah nya, semakin hilang jejak ibunya, hanya galang lah yang selalu hadir untuk nya memgingat dia adalah kakak semata wayangnya.

Malam- malam yang dilalui larisa pun tak semengerikan yang lalu karna ia selalu mendapatkan pelanggan setianya yaitu darel, tak hanya menemani malam larisa pun terkadang menemaninya makan siang jika darel memintanya, 6 bulan bersama tanpa ada ikatan larisa sadar bahwa ia hanyalah perempuan malam yang mengharapkan uang, namun dibalik itu darel sangat menjaga larisa, mencium saja ia tak pernah apalagi melakukan hal yahhh begitulah.

Hanya saja darel berpesan agar menjaga diri baik baik, agar tidak menunjukan bahwa dirinya adalah perempuan rendahan.

Perhatian yang darel berikan membuat larisa luluh lantah, ia mulai jatuh cinta dengan darel, tapi entah darel menyukainya atau tidak hanya saja darel pernah bercerita jika ia menggagalkan pernikahanya dengan gadis yang sudah ia lamar, dan sesekali bercanda dengan larisa untuk mengajaknya menikah.

"Larisa" panggil nico

"Iya mas"

"Minggu depan aku mau ke amerika" ucap nico

"HAH...mau ngapain?" Tanya larisa kaget

nico menjelaskan jika bosnya akan melakukan perjalanan bisnis dan dia adalah orang dipercaya untuk memgawalnya , kira kira 2 minggu lamanya.

"Jadi nanti larisa sendirian?"

"Hanya 2 minggu, kamu hati-hati ya, peraturan tetap berjalan, pulang paling lambat jam 12 malam, ok?"

"Siap bos" jawab larisa

🍃🍃🍃

2 minggu kemudian

Nico meninggalkan larisa, ia berangkat ke amerika dengan bos dan juga staf perusahaan tempat ia bekerja.

Saat nico hendak berangkat entah kenapa lariaa merasa ini adalah pertemuan terakhirnya dengan nico, ia merasa bahwa nico akan pergi untuk selama lamanya.

Larisa memeluknya berkali-kali dan mengatakan agar ia kembali dengan selamat, dan berjanji jika urusanya selsai ia harus segera kembali.

Tak lupa nico mengiyakan, ia mencubit pipi larisa dengan halus.

Nico pun berjanji untuk pilang dengan cepat dan membawakan banyak oleh oleh untuk nya.

"Hati- hati mas nico" ucap larisa sembari melambaikan  tangan.

Nico pun membalas dengan melambaikan tangannya.

Selamat tinggal larisa, jaga dirimu baik- baik.

🍃🍃🍃

Seperti malam sebelumnya ia menghabiskan malamnya dengan darel, pemboking yang berani membayar mahal untuknua, bahkan mamih nico pun tak percaya jika larisa dibayar dengan angka yang fantastis, karena darel mampu membokingnya langsung 30 hari.

Namun kali ini ada yang berbeda, ada sesuatu yang ingin darel katakan.

"Larisa?" Panggilnya dengan nada yang lembut

"Iya" jawabnya dengan spageti yang penuh dimulutnya.

"Beberapa hari kedepan aku tak bisa menemanimu seperti biasanya"

"Kenapa?"

"Mmmmm aku ada sedikit maslaah diperusahaan ku dan aku harus menyelesaikan dengan segera" jelaanya.

"Serumit itu kah masalahnya?" Tanya larisa yang tidak mengerti

"Iya larisa, jika aku membuat sedikit kesalahan, perusahaan bisa jatuh ditangan orang" jelasnya kembali.

"Berapa lama?"

"Aku tidak tau pasti, tapi ini akan membutuhkan qaltu yang cukup lama 1- 2 mg an"

"Ok kalau begitu, semoga berhasil ya" doa larisa untuk nya.

Tak banyak bercerita malam ini, hanya saja darel menambahkan sejumlah uang di ATM card miliknya yang larisa pegang, darel memgantarnya pulang.

🍃🍃🍃

Sejak kepergian nico ke amerika tidak ada lagi  pagi untuk larisa, sudah 1 minggu ia bangun disiang bolong karna tidak ada aktifitas yang harus ia lakukan, memasak pun jarang lakukan karna ia sering membelinya dengan gofood.

Yang berbeda darinya adalah sejak darel mengatakan jika ia tak bisa menemaninya kali ini larisa mendapatkan kakek kakek kaya raya pemilik perusahaan yang berkecimpung dibidan makanan, ia juga memiliki restoran dimana- mana dan juga beberapa brand makanan miliknya.

Larisa tak menemaninya tidur melainka  hanya menemaninya minum, bercanda dan bermain catur saat si kakek itu menginginkanya.

Kakek tua itu tak pernah datang sendirian ia selalu membawa ajudan nya yang gak lain adalah harvei bodyguard kakek yang larisa kenal bahkan begitu akrab.

" kau ingin aku membelikanmu apa gadis kecil?" Ucap sang kakek

"Mmm apa ya kek?" Larisa yang berpura pura untuk berfikir.

"Mobil misalnya?" Tawar sikakek

"HAH.... apahhh???" Larisa terbelalak mendengar tawaran yang diberikan oleh kakek.

"Tapi dengan 1 syarat?"

"Apa itu?"

"Kau harus datang saat aku menyuruhmu datang, kau harus menemaniku saat aku ingin kau menemaniku, hanya itu, simpel kan?" Tawar sikakek

Mudah memang, tapi membayangkan jika larisa disentuh olehnya , dilumatnya bibir larisa oleh bibir keriput tanpa gigi, membayangkanya saja membuat larisa merinding.

"Biar aku pikirkan dulu kek heheheh" jawab larisa yang tak ingin menyakiti hatinya.

"Kau gadis yang cantik larisa, aku ingin sekali merawatmu tapi ,,huukk hukkk hukkkk" belum selsai ia berbicara batuk nya melanda.

Harvei dengan cepat memberinya minum air putih.

"Ayo kita pulang kek, udari disini sangat tidak cocok untukmu" ucap harvei.

"Sebentar lagi, aku masih ingin menikmati waktu bersama larisa" ucap sang kakek.

Larisa pun menemani sang kakek hingga subuh menjelang, dengan tidak ada nya nico membuat larisa berani pulang pagi, tak masalah baginya selama ia menyembunyikanya dari nico.

Malam berikutnya dan berikutnya lagi, sudah 5 malam larisa menemani sang kakek, dengan tawaran kakek yang belum juga larisa jawab, antara takut dan jijik yang ia rasakan.

Masih dengan jawaban yang sama , biarkan larisa berfikir untuk menjawab segala tawaranya.

Hayyyy hayyy
Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa
Like dan komen 😘😘

Semakin banyak like semakin cepat aku update ceritanya😁😁😁😁

Happy reading guyss🔥🔥🔥🔥

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang