chapter 15

9.1K 142 1
                                    

🍃🍃🍃

"Mau minum lagi om" tawarnya.

"Boleh cantik" jawabnya kegirangan.

Bagaimana tidak , baru kali ini ia ditemani oleh gadis kecil yang sexy yang mampu membuatnya bergairah bahkan tegang hanya dengan mendengarkan ucapan larisa yang setengah mendesah.

"Bisakah kau bernyanyi untuk ku gadis kecil?"

"Dengan senang hati om" ucap nya manja

Sebenarnya didalam hati larisa ia ingin sekali menjerit dan berlari sekuat tenaga agar menjauh dari tempat yang mirip neraka itu, tapi.. ah sudahlah

Larisa mulai menyanyikan sebuah lagu untuk pelangganya, larisa memanggilnya om dedi, lelaki dewasa yang usia nya terpaut 12 tahun dengan larisa memiliki tubuh yang kekar dan kulit putih ,dengan setelan jas hitam menunjukkan bahwa ia memiliki tambang uang , sekilas terbersit dipikiran larisa untuk memoroti lelaki dewasa itu tapi larisa kembali diselimuti rasa takut bagaimana jika lelaki itu menyentuhnya dan merenggut segala yang ia miliki??

" aseeekkkkk" ucap lelaki dewasa itu dengan menari nari didepan larisa sembari mengeluarkan beberapa lembar uang yang ia selipkan diantara belahan dada milik larisa dan sesekali menyentuhnya dengan memasukan jarinya kedalam bra milik larisa hingga menyentuh bagian tersensitif miliknya , membuat larisa terus menghindar namun tak membuat lelaki dewasa itu curiga.

Karena didalam ruangan itu hanya ada larisa dan om dedi larisa harus bersikeras membuat pelangganya puas namun tetap dirinya terjaga.

Larisa terus saja memberinya minuman agar ia tak sadarkan diri lalu ia pergi.

Kejadian semalam telah mengajarkan larisa banyak hal.

Lelaki dewasa itu terus menari dan menempelkan tububnya pada larisa, dengan memutar mutarkan selembar uang berwarna merah didepan larisa, larisa mulai lihai mempermainkan pelangganya.

Lelaki dewasa itu mulai merasakan berat dikepalanya, larisa mendorongnya kesofa agar ketika ia jatuh tidak berada dilantai.

Saat larisa mendorongnya disofa , tangan larisa ditarik olehnya dan membuat larisa berada diatas tubuhnya, beberapa lembar uang yang berada dilipata buah dada itu jatuh mengenai wajah lelaki tua itu.

Larisa salah, ternyata lelaki dewasa itu masih memiliki tenaga yang cukup kuat mengingat kondisinya yang sudah mabuk berat.

Larisa berusaha menghindarinya namun tanganya mencekram kuat tubuhnya.

"Mari kita bermain-main sayang hahahaha" tawanya yang cukup keras

"Akan aku lakukan om, lepaskan aku dulu , biar aku yang memulainya" ucap larisa manja dan sedikit mendesah.

"Mana bisa aku melepasmu, cepat lakukan sayang, aku sudah menegang sekarang"

"Baiklah om"

Larisa mulai membuka jas milik lelaki dewasa itu, mengendukan dasi nya dan membuka beberapa kancing kemeja putih miliknya, tak lupa larisa menuangkan kembali minum dan menyuruhnya untuk meneguknya kembali ,lagi dan lagi.

Namun sang lelaki itu masih saja sadar, larisa mulai memainkan permainanya kembali, ia mulai membuka gasper milik lelaki itu , ada rasa takut dalam hatinya pasalnya ia tak pernah melihat benda itu, benda yang ia pelajari dimasa SMA dulu, karna ia hanya melihat wujudnya dibeberapa film porno yang ia tonton bersama dengan teman-temanya.

Karna larisa takut membukanya ia mengalihkanya dengan mulai menaikan tubuh lelaki itu dan mengusap dadanya dengan sensual membuat lelaki tua itu mulai bergairah , larisa bisa merasakan sesuatu yang keras mengganjal dibawah tubuhnya.

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang