Chapter 7

13.5K 214 0
                                    

Nico tak mendengarkan perkataan larisa

Nico mencumbuinya kembali kali ini semakin dalam, ia menghajar larisa dengan kenikmatan-kenikmatannya.

Tangan larisa berusaha mendorong tubuh nico yang kekar namun apalah daya tenaga yang minim itu tidak bisa menghentikan tubuh nico yang semakin kuat dan semakin ganas.

Nico semakin mendorong larisa hingga punggungnya menyentuh meja, tangan sebelah larisa tak kuat menopang tubuhnya hingga tangan satunya berusaha menopangnya juga.

Dengan sisa-sisa nafas yang ada larisa tetap ingin memberontak tapi semakin ia berontak nico menjadi semakin buas.

"ahhhh mmmppttt aahkkkhhhh m,, aaaa..... Sss" desah larisa sembari memanggil nico

Nico tetap tak menghiraukan ia tetap menghujamkan ciumannya hingga ia bisa meraih lidah larisa dengan lidahnya, ia kulum lidah larisa, mencecapnya, menyedotnya ahhhh ini sungguh nikmat tiada tara.

Tangan nico mencoba menerobos masuk kedalam celah baju larisa, ia berusaha meraih buah dada larisa yang besar dan kenyal itu, yang tak pernah disentuh oleh lelaki manapun.

Nico berhasil meraih buah dada itu, sial ternyata larisa menggunakan bra, tangan nico mulai meremas buah dada larisa dan tangan sebelah nya berusaha meraih kaitan bra yang ada dipunggung larisa.

Remasan nico membuat larisa semakin menggeliat dan mendesah, desahan larisa semakin keras membuat nico semakin semangat dan menjadi sangat buas.

Dan nico berhasil membuka bra larisa, ia segera meraih buah dada larisa yang super kenyal itu.

"aaahhhhhkkkk... Ahhhh... Ahhhh" desah larisa yang bebarengan dengan tarikan nafas.

"m.. Aaa... Ssss... Ahhhh"

Nico tak menghiraukan, ia semakin meremas buah dada larisa dengan gemas, memainkan putingnya, memilinnya dan mencubitnya dengan cubitan mesra.

Nico semakin tak terkendalikan, ia melepaskan ciuman larisa dan berpindah keleher larisa.

Larisa dengan polosnya mendongakkan kepala seakan paham bahwa nico akan mencium lehernya.

Tangan nico tetap tak lepas dari buah dada larisa, sembari mencium lehernya, mencumbunya hingga meninggalkan bekas yang terlihat indah.

Dengan sisa nafasnya larisa tetap bertahan diposisinya.

kali ini nico menggangkatnya sehingga posisi larisa sekarang sudah duduk diatas meja, dengan nafas yang terengah-engah.

"mmaaaassss....." ucap larisa lirih

Nico dengan cepat membuka baju larisa dan nampak bra menggantung disana dengan kaitanya yang sudah terlepas.

"massss" ucap larisa sembari menangkupkan tangannya menutupi buah dadanya yang keras akibat sentuhan nikmat dari nico.

Dengan cepat nico menyingkirkan tangan larisa dan melepaskan bra itu, sangat mudah bagi nico yang memiliki tubuh besar dan kuat.

Kini sudah tidak ada lagi yang menghalangi pandangan itu, larisa hanya menggunakan pant pendeknya, tubuhnya yang putih body yang seksi dan buah dada yang besar dan kenyal itu membuat nico semakin bergairah dan ingin melahapnya.

"haappppp" nico mulai mencumbu buah dada milik larisa

"ahhhhh... Ahhkkkkk..... Haaahhhhh... Ahhhh" tarikan nafas larisa bersamaan dengan desahan desahanya.

Nico melahapnya, menyedotnya, memainkan putinglarisa menggunakan lidahnya membuat larisa mengerang kenikmatan, bagaimana tidak, ini adalah pengalam pertama bagi larisa.

Tak ingin menyianyiakan sebelahnya, tangan nico meraih buah dada larisa yang sedari tadi menganggur itu, ia meremasnya, memilinnya dan memainkan putingnya, sungguh permainan yang indah dan begitu nikmat.

Tanpa dipandu larisa mencengkram punggung nico dengan cakaran-cakaran kenikmatan, mengusap kepala nico yang basah karna keringat, lariasa mengusap-usap kepala nico bersamaan dengan tarikan nafas yang dibarengi dengan desahan-desahanya.

Cukup menggoda desahan larisa dan cukup pintar untuk pengalaman pertamanya.

Kini tubuh larisa mulai basah dengan keringat, nico bisa merasakan jika larisa menikamatinya dengan cara ia semakin menyodorkan buah dadanya kemulut nico seakan menginginkan cumbuan yang semakin dalam.

Nico secara bergantian menggilir buah dada larisa, dan meninggalkan beberapa bekas disana.

"aahhhh. Ahhhh. Ahhhh" desahan larisa semakin kuat.

Kini larisa sudah basahh, ia sudah tak kuat menahan gairahnya...

Larisa mendorong nico mundur, dan ia turun dari meja membuat nico berfikir apakah larisa menyudahinya atau ia marah atau apa..???

Larisa turun melompat dari meja dan kemudian menarik nico dan mulai menciumnya, kali ini larisa yang menjadi buas, ia mengulum bibir nico melumatnya hingga nico tak sanggup mengimbanginya.

Larisa juga mendapat kan lidah nico mencecapkan memajumundurkan kepalanya seakan sangat menikmatinya.

Nico pun membalas ciuman panas larisa, larisa meraih tangan nico dan mengarahkannya kebuah dada larisa seperti ia sangat menginginkan nico untuk memainkanya.

Nico menurutinya dengan senyum sinisnya namun tetap larisa mencumbu bibirnya.

Ia meremas kedua buah dada larisa hingga larisa mengerang kenikmatan, sangat nikmat sekali.

Larisa melepas ciumanya begitu saja, ia mengerang dengan begitu kerasnya.

"ahhhhhhhh.,,,.. Ahhhhh"

"massss... Ahhhhh"

Nico menempelkan bibirnya disamping telinga larisa

"kamu nikmat sayang" dengan nafas yang terengah-engah

Namun sayang saat dua sejoli ini memadu kasih, tiba-tiba...

Kriiiinggg. Kriiinggg. Kringggg

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang