chapter 22

6.8K 109 0
                                    

Besok aku akan pulang larisa

Pesan singkat yang nico kirim kepada larisa, larisa ingin membalasnya tapi tidak bisa, entah kenapa nomor yang ia tuju itu tiba tiba saja tidak aktif.

Jika besok nico datang, itu artinya malam ini adalah malam terakhir ia pulang pagi, saat nico datang ia harus kembali dengan peraturanya.

Seperti malam sebelumnya, firasatnya mengatakan jika ia akan menemani sang kakek kembali, tak masalah baginya karna kakek tak pernah macam-macam menyentuhnya, yang larisa perlukan hanya uang, uang dan uang.

Berbicara soal uang, beberapa hari lalu ia membuat sebuah ATM card tanpa sepengetahuan nico, saat nico pulang nanti ia akan menunjukkanya, tentunya menunjukkan hasil kerja kerasnya.

Dan lagi, ATM card yang dititipkan oleh darel untuk nya tidak pernah ia gunakan, hanya saja ia mengambil beberapa uang disana dan memindahkan ke ATM miliknya, cerdas bukan ???

"Uang 300 juta untuk apa ya? " Pikir larisa.

DiATM card miliknya kini sudah ada uang yang sangat banyak, cukup untuk biaya hidup 1 bulan atau lebih, semua uang yang ia kumpulkan dan juga bayaran yang diberikan mamih ia tabung, selama ini larisa juga tak pernah hidup berfoya foya, demi masa depan dirinya.

Larisa bersiap-siap untuk melakukan pekerjaan malamnya, tidak ada persiapan yang lebih hanya obat tidur saja yang ia bawa didalam tas kecilnya.

Sayang nya saat ia sampai ditempat bar yang ia dapati bukanlah kakek tua keriput, melainkan om om yang ia pukul kemarin.

"Sial" maki larisa dalam hati.

Bagaimana bisa ?? Kenapa kakek tidak membookingku?? Kenapa dia?? Dimana dia??

Kakek memang sudah tua, ia juga sering sakit-sakitan.

"Mungkin dia sedang sakit" ucap larisa.

"Hay manis" ucap om menyapa larisa.

Larisa hanya tersenyum membalasnya.

Kali ini tidak dengan karaoke larisa menemani, tapi lelaki tua itu mengajaknya pergi kehotel mewah berbintang untuk menginap dan tentu saja menikmati malam-malam indah.

Tiba tiba jantungnya berdegup dengan kencang tak mengikuti irama, kakinya gemetar membayangkan apa yang akan terjadi nantinya, untuk kali pertama larisa pasrah dengan apa yang akan didapati nantinya.

🍃🍃🍃

"Terimakasih pak atas kerja samanya" ucap darel kepada salah seorang patner bisnisnya.

Setelah berjabat tangan mereka meninggalkan ruangan keculi darel 2 anak bawahanya.

"Mari kita makan terlebih dahulu baru kita pulang, sepertinya kalian sangat lelah, terimakasih atas kerja kerasnya" ucap darel kepada sekertarisnya dan bendaharanya.

"Sama sama pak" ucap mereka bersamaan.

Mereka pun segera turun dan makan malam.

"Sekali lagi terima kasih untuk kalian, telah menemani perjalanan bisnis ku 1 minggu lamanya, tanpa kalian mungkin saya tidak bisa menyelesaikanya dalam waktu yang singkat"

"Kami juga berterima kasih dengan bapak, berkat bapak kami banyak mendapatkan ilmu dan juga pengetahuan"

Mereka pun menikmati makan malam dengan tenang karena semua pekerjaanya berjalan dengan lancar.

"Mmm pak, maaf sebelumnya, saya berpisah disini karna saya sudah dijemput oleh suami saya" ucap kiara, sekertaris darel yang baru saja menikah.

"Oh ok kalau begitu, biar dio pulang dengan saya" ujar darel.

LARISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang