"Gue tahu kita udah enggak ada hubungan apa-apa, ini mutlak kesalahan gue, tapi entah kenapa saat lo deket sama orang lain, hati gue hancur seketika, mau enggak mau sua enggak suka, gue harus terima segala kenyataannya."
***AREZUA sedang berada di Taman, ditemani dengan sahabat perempuan satu kelas degannya, yang bernama Flora. Setelah memtuskan hubugannya dengan Kiky, sebetulnya Arezua lebih sering menyendiri, sedikit berbeda dari sifatnya yang sebelumnya. Arezua benar-benar menyesal sekali telah meninggalkan Kiky, tetapi ini semua perintah dari ibunya, Arezua tidak bisa berbuat apa-apalagi selain pasrah, dan berusaha untuk menerima. Akan terus berusaha untuk melepaskan, meskipun itu terbilang menyakitkan.
"Ra, lo mau beli apa? Gue bingung banget nih, lo gimana?" tanya Arezua, kini mereka berdua sedang keliling-keliling di sekitaran taman, yang nampak terlihat ramai sekali.
"Beli gulali aja yo? Atau beli apa ya? Gue juga bingung, ini ramai banget. Intinya jadi bingung harus gimana, lo pengennya apa?" balas Flora, ia tampak kebingungan sekali ingin membeli apa, karena kawasan sekitaran taman ini ramai sekali, sampai bingung untuk membeli jajanan atau bahkan cinderamata yang ada.
"Gue bingung juga sih mau beli apa, entah kenapa yang terlintas di pikiran gue itu cuman Kiky mulu dari kemaren. Gue udah coba ketemu sama dia, tapi dia enggak ada mulu, ini sebenernya gue kenapa ya, Ra? Apa gue merindukannya?" tanya Arezua kepada Flora, ia tertunduk pelan, sejujurnya Arezua masih menyesali segala keputusannya.
"Yaudah gini aja, kita ngobrol di kursi sana yo? Gimana? Mau enggak? Mumpung ada kursi nganggur pemandangannya juga bagus banget! Gimana? Kuy?" ajak Flora kepada Arezua, sepertinya Arezua ingin menjelaskan hubungannya dengan Kiky, yang mungkin kini sudah bisa dibilang telah berakhir.
"Boleh," balas Arezua singkat, lalu mereka berdua segera berjalan menuju kursi taman yang terletak dekat pepohonan itu.
Kini Arezua dan Flora sudah duduk di kursi Taman, yang berada di pinggir dekat pepohonan mangga yang berada di sekitaran situ. Sedari tadi Arezua hanya tertunduk merenung saja, tanpa mengeluarkan sepatah kata, lantas itu semua membuat Flora terheran-heran, mungkin saja Arezua masih takut kehilangan sosok Kiky Pramatya Andoro, yang pernah mewarnai jalan hidupnya.
"Are, udah ya jangan sedih-sedih mulu, 'kan ini keputusan lo juga, terus sekarang lo maunya gimana? Ini semua udah terjadi dan tidak akan pernah bisa terulang kembali," ucap Flora pelan, sekaligus bertanya kepada Arezua.
"Pokoknya mama minta sama kamu! Jauhin laki-laki itu! Ada yang lebih layak buat jadi pasangan kamu di masa depan nanti, bukan berkecukupan seperti Kiky!" bentak Lanaya, ibu kandung Arezua, beliau selalu saja melarang Arezua untuk dekat bersama Kiky, walaupun ini semua sulit untuk Arezua terima, tetap mau bagaimana lagi? Lanaya sudah memerintahkannya seperti itu, tidak bisa diganggu gugat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKY: K1/2=(?) [ OPEN PO 11-25OKT ]
أدب المراهقين"Untuk apa mempertahankan tanpa kepastian, jika kisah cinta yang telah lama tercipta, terhalang restu kedua orang tua kita." Tentang kita, ya kita. Peran utama dalam cerita hidup kita, tentang kita yang sedang berjuang sendirian. Berulangkali dihad...