19|| Martabak, Serta Sisa Kenangan Dalam Lubuk Hati Paling Dalam 3

264 76 369
                                    

"Beli apa, La?" Kiky bertanya, setelah Mila kembali menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beli apa, La?" Kiky bertanya, setelah Mila kembali menghampirinya.

"Enggak beli apa-apa," balas Mila pelan, ia berdiri tegak. Tiba-tiba saja bersikap seolah-olah menyikapinya, dengan dingin.

"Kenapa?" tanya Kiky sekali lagi.

"Tadi chat siapa?" Mila sedikit cemberut.

"Sini duduk di samping gue lagi, yo!" pinta Kiky kepada Mila.

"Nggak mau!" tolak Mila sinis.

"Sini-sini, jangan marah. Nanti cantiknya hilang, gue mau bisikin hal penting nih!" bujuk Kiky, dengan penuh semangat.

"Enggak ah, males. Palingan juga Arezua yang lo bahas, Ki!" Mila membalas dengan tegas, karena sedikit kesal sama Kiky. Mila itu kesal, tapi sayang jadi rada gimana gitu definisinya. Susah banget buat ungkapin perasaan sebenarnya seperti apa.

"Oouuh yaudah, gue kasih aja deh bonekanya ke Are, lo gitu sih habisnya. Padahal gue udah mulai nyaman sama!" celetuk Kiky.

Mata mila langsung melotot, sepatah kata yang terakhir akan Kiky ucapkan itu berupa kata nyaman. Mila langsung bersemangat, dan duduk tepat di samping Kiky.

"Ayo! Ayo! Ki! Gue pengen denger ceritanya kayak gimana! Ayo cepetan!" balas Mila dengan penuh rasa semangat.

"Aih?" Kiky terheran-heran, tiba-tiba saja Mila nampak terlihat girang, tapi tetap saja hal itu tidak membuat Kiky sadar, bahwa Mila itu menanti sebuah jawaban berupa kata nyaman yang gagal Kiky ucapkan.

"Hah, yang bener!?" Betapa terkejutnya Mila setelah mengetahui bisikan yang Kiky maksud, serius deh. Mila benar-benar tidak menyangka, ini semua berada di luar dugaannya.

"Gue nggak percaya." Mustahil, benar-benar mustahil, Mila tidak menyangka.

"Enggak."

"Enggak."

"Enggak."

"Enggak."

"Ini pasti ada yang salah!" Bagi Mila, sesuatu tanpa pembuktian itu sama saja bohong, hanya omong kosong semata.

"Gue serius La, ini beneran bukan tipuan, suer deh!" Kiky berkata jujur apa-adanya, bahwa Kini Stevanka dan Verrel sedang ketemuan di Kafe LDR.

"Yaudah iya, ke sana yo? Tapi lo harus beliin gue martabak dulu Ki," Mila memasang mimik wajah penuh harap kepada Kiky, agar Kiky mau membelikan martabak untuknya.

Kiky meneguk ludahnya, baru kali ini Kiky melihat Mila begitu berharap kepadanya, berharap dibelikan martabak maksudnya tuh. "Iya, boleh. Lagian jarang banget gue jajanin lo, barukali ini malahan, ya?"

"Nah ... kayak gitu dong! Ini baru Kiky yang asli! Bukan batu Kiky yang kayak tadi!" tegas Mila, lalu setelah itu, Mila kembali membawa boneka beruang besar nan lucu. Sedangkan di belakang, Kiky malah disuruh membawa kantung plastik yang berisi boneka-boneka Timezone yang baru saja didapatkan sewaktu bermain tadi.

MILKY: K1/2=(?) [ OPEN PO 11-25OKT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang