"Cinta yang rumit, gue juga enggak tahu harus gimana La, gue ngerti perasaan lo. Tapi tolonglah, ini bukan diri lo yang sebenarnya tahu. Gue yakin kalau dia emang masih berada di dalam hati lo, sejauh apapun dia pergi pada akhirnya takdir yang akan mempertemukan kembali," jelas Gina, berusaha membukakan pikiran Mila, bahwasanya cinta memang kadang seperti itu, rumit dan sulit untuk menjabarkannya.
"Terus gimana lagi?" tanya Mila, singkat padat dan jelas, langsung saja pada topik yang ingin ia tanyakan, Mila tidak ingin basa-basi.
"Hei, jadi gimana lagi terusannya?" Mila kembali bertanya, karena rasa keingintahuannya yang begitu dalam mengenai apa yang Gina jelaskan.
"Bentar gue lupa," Gina berusaha berpikir kembali, akan sesuatu yang ingin ia jelaskan kepada Mila.
"Aih, jadi gimana lagi?" Mila kembali bertanya-tanya, karena rasa penasarannya yang selalu menduga-duga.
"Sebaliknya jika dia enggak lo anggap ada di hati lo, ya mungkin mau berharap sebagaimana pun lagi, mau lo meminta berteriak atau bahkan memaksa secepat-cepatnya lagi. Kalau dia udah enggak bisa digapai yaudah dia enggak akan pernah bisa kembali. Nah ... makanya setiap kesempatan dan kesetiaan seseorang itu, enggak boleh kita sia-siakan. Karena untuk mendapatkannya kembali tidak semudah yang kita pikirkan, itu semua mempunyai banyak waktu untuk menjelaskannya," jelas Gina sekali lagi, dengan nada pelan, tetapi panjang lebar. Seketika Mila yang mendengar itu semua langsung patah hatinya, seperti tertusuk panah dan tidak tahu harus berkata apa.
Yang Gina katakan itu benar sekali, bahwasanya cinta itu terkadang sulit sekali untuk dijelaskan, ada di mana fase mungkin kita tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya, menceritakan segala kisah-kisahnya seperti apa, rasanya seperti apa, jalannya seperti apa, atau bahkan sesaknya seperti apa. Itu semua terasakan sudah setelah kita mengenal arti cinta, dan seperti itulah skenario-nya, setelah kita mencintai seseorang, tetapi entah hatinya untuk siapa.
"Hei, ayolah! Mila ... ini bukan diri lo yang sebenarnya tahu, ayolah ayo jangan sedih lagi. Ayo senyum lagi, kayak gue nih. Gue juga aneh sebenarnya sama lo, kenapa tiba-tiba bisa rindu banget sama Al Teverand? Ada apa sih?" tanya Gina, ia pula sangat terheran-heran sekali mengapa Mila bisa seperti ini, mengapa Mila begitu merindukan sosok Al Teverand pada waktu yang tidak disangka sebelumnya, dan timbul secara tiba-tiba sangat mengejutkannya.
"Gue cuman pengen minta maaf aja sama dia Gin, gue sadar selama ini gue udah banyak ngelakuin kesalahan sama dia, dan penyesalan ini semua terasakan semenjak gue kehilangan sosok dirinya. Gue enggak tahu harus bagaimana lagi, gue bener-bener rindu, dan jujur gue bener-bener sayang sama dia. Gue ngerasa banyak salah banget sama dia gue udah buat dia kecewa, gue enggak tahu harus gimana lagi sekarang buat bertemu dia aja gue udah enggak bisa, karena gue enggak tahu keberadaan dia di mana sekarang," lirih Mila, langsung saja air matanya menetes dengan derasnya, ini bukan pura-pura! Mila benar-benar merasakan kerinduan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKY: K1/2=(?) [ OPEN PO 11-25OKT ]
Ficção Adolescente"Untuk apa mempertahankan tanpa kepastian, jika kisah cinta yang telah lama tercipta, terhalang restu kedua orang tua kita." Tentang kita, ya kita. Peran utama dalam cerita hidup kita, tentang kita yang sedang berjuang sendirian. Berulangkali dihad...