02|| Berulangkali Dipatahkan Oleh Kenyataan Yang Menyakitkan

1.1K 139 1.4K
                                    

"Kebanyakan orang bilang moveon itu, kata-kata yang mudah untuk diucapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebanyakan orang bilang moveon itu, kata-kata yang mudah untuk diucapkan. Tetapi bagi gue sulit untuk melakukannya, karena sesering itu kenangan lama hadir kembali lewat lintasan pemikiran."
***

"Masa sih? Gue 'kan sering scrool beranda instagram gitu. Kadang-kadang gue nemu satu postingan, yang bilang kalau cewe berkata 'Enggak apa-apa' padahal dalam hatinya ngejerit 'Terluka' apa itu beneran? Atau emang gue yang mengada-ada aja? Jadi yang bener gimana?" tanya Kiky kepada Mila, ini benar-benar serius tidak bercanda.

Mila terdiam sejenak, selepas itu ia kembali menatap raut wajah Kiky yang tengah memperhatikannya dengan serius. Perlahan tapi pasti, Mila mulai mengukirkan senyuman tipisnya. "Kalau itu sih, ya jelas bener, Ki. Kadang perempuan lebih cenderung bertingkah seolah-olah semuanya baik-baik saja, padahal kenyataannya belum tentu kayak gitu."

"Euumm ... pantes aja kalau kayak begitu kenyataannya, pas waktu itu gue lagi ngobrol sama Are, dia kayak yang diem mulu. Mungkin emang bener apa kata lo, perempuan pintar menyembunyikan rasa sedihnya, terkadang selalu bertingkah seolah-olah semuanya sedang baik-baik saja," kini Kiky mengerti, tetapi sayang sekali ia malah kembali menyebut nama Arezua tepat di hadapan Mila.

Sejujurnya Mila sangat bosan sekali, jika Kiky terus-menerus membahas persoalan Arezua tepat berada di hadapannya. Seperti tidak ada hal yang lebih penting saja, tetapi mau bagaimana lagi? Biar seperti itu pun, Mila tetap berusaha untuk selalu menghargai.

"Arezua itu, enggak mudah buat gue lupain gitu aja La. Lo harus paham dan ngerti, kalau misalnya gue itu udah bener-bener cinta banget sama Are," jelas Kiky, ia berkata jujur apa-adanya kepada Mila.

Hufft ... andaikan aja lo ngerti perasaan gue ke lo kayak gimana, mungkin aja gue enggak pernah sesakit ini. Setiap lo bahas persoalan Arezua, ujung-ujungnya gue yang menanggung segala lukanya. batin Mila, ia langsung berusaha untuk menutupi segala kesedihannya.

"Gimana lagi ya? Gue juga enggak ngerti harus gimana sekarang. Arezua terlalu sulit buat gue lupain, tapi perlahan gue sadar aja gitu La, kalau ternyata selama ini gue---" Belum selesai Kiky berbicara, Mila langsung memotongnya, saking penasarannya.

"Perlahan kenapa!?"

"Perlahan gue sadar, selama ini gue cuman menghabiskan waktu buat berjuang sendirian. Selebihnya tentang perasaan yang dia berikan ke gue, hanya sebatas candaan, bukan ketulusan perasaan," ungkap Kiky di depan Mila, sampai-sampai tertohok dibuatnya.

Gue bingung harus gimana lagi, satu sisi gue sadar cinta itu enggak bisa dipaksakan, atau memaksakan. Tapi pernah enggak sih lo ngerasain sekali aja ada di posisi gue? Lo rasain, gimana rasa sakitnya ketika berjuang sendirian, dan itu semua cuman berakhir sia-sia, karena dia malah mencitai orang lain! batin Mila menggerutu, ia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk mengutarakan segalanya, pelabuhan paling sempurna adalah memendam rasa sakitnya sedalam-dalamnya.

MILKY: K1/2=(?) [ OPEN PO 11-25OKT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang