(Lelaki pengecut ialah seorang yang tidak bisa terus terang tentang perasaannya kepada wanita yang ia sukai).
Hari Senin, hari di mana aku memulai semuanya. Cerita dari seorang pria bernama Bara yang jatuh hati kepada wanita cantik bernama Yasmin. Itu awalan sederhana dari kisah cinta dia dan Yasmin.
Hobiku iyalah membaca buku, bersepeda, serta menulis cerita panjang. Bagiku menulis sama halnya bernafas, untaian kata-kata dari orang hebat sering aku tulis dalam diariku. Selain sebagai bentuk lecutan semangat belajar, sekaligus ini juga untuk mengalahkan duniaku di kemudian hari.
Bagiku perpustakaan sekolah tempat semuanya di mulai, iya karena di sana tempat aku bertemu dia, Yasmin...
"Bar!" Panggil seseorang kepada Bara. Bara lantas menanggapi panggilannya dengan membalikkan badannya.
"Iya?" Sahut Bara. Bara sebenarnya tidak asing dengan panggilan-panggilan seperti ini, panggilan dari orang-orang malas untuk melangkahkan kaki mereka menuju perpustakaan. Dengan seribu alasannya juga mereka acap kali lepas tanggung jawab.
"Ke perpustakaan lagi?" Tanya salah satu dari mereka.
"Iya, emang kenapa?"
"Oh, nggak. Ini gua boleh titip inikan? Biar sekalian." Serahnya meletakkan buku di tumpukan buku di lengan Bara tanpa permisi. Mereka langsung bergegas turun tangga.
Bara menyipitkan matanya, ia mencium bau-bau memanfaatkan manusia yang sedang tidak berdaya.
"Lo-lo pada bisa kali nganterin ini, sendiri?" Bara seolah memperlihatkan penderitaannya. Tumpukkan buku yang dia bawa saja sudah menutupi dadanya, sekarang ditambah buku pelajaran dari teman-temannya.
Tapi mereka tak terlihat iba atas apa yang mereka lakukan kepada Bara.
"Kabur ajig!" Suruh salah satu dari mereka yang sontak diikuti oleh dua rekan yang lainnya. Mereka cekikikan sepanjang jalan kabur, tak lupa ucapan terima kasih manis dari ketiganya.
"Terimakasih Bara!" Ujar mereka serempak.
Memanfaatkan kelengahan teman ketika membawa beban adalah salah satu kunci penyiksaan halus di sekolah.
Menurut sebagian manusia pria di SMA. Cara ampuh memikat hati wanita adalah dengan menjadi aktor lapangan sekolah. Seperti basket atau bola sepak, katanya terlihat lebih keren saja menurut mereka, apalagi bila bermain itu ketika ditonton oleh satu sekolah. Biasanya itu terjadi di akhir semester sehabis UAS. Bisa disebut juga, classmeeting. Emang pada dasarnya pria selalu ingin menjadi tontonan. Iya apalagi kalau bukan untuk menambah kepercayaan diri ketika menyukai seorang wanita di kelas lain.
"Nyusahin punya temen," batin Tara. Bara menaruh sesaat buku-bukunya dan melanjutkannya kembali menuju perpustakaan.
Bara lantas langsung menuju perpustakaan sambil membawa buku tambahan dari teman-temannya tadi. Sesampainya di perpustakaan tak kunjung Bara temukan guru perpus di sini. Yang ada hanya siswi cantik yang sedang membaca buku sendirian di perpustakaan. Sepertinya dia keheranan dengan Bara yang sedari tadi hanya tengok sana, tengok sini.
Dia menghampiri Bara, wanita itu mendekat.
"Nyari siapa?" Tanya wanita asing. Wanita di depan Bara ini sungguh asing, Bara yakin di lingkungan sekolah ini dia yang tidak dikenali Baram
Hawanya tiba-tiba dingin. Degup jantungku berdebar, tak seperti biasanya Bara seperti ini. Ia memiliki firasat berbeda saat di dekat wanita baru yang saat ini berada di hadapannya.
"Hai!" Sapaannya menyadarkan lamunan Bara. Bara terhenyak mendengar sapaan dari wanita asing di depannya. Tatapannya tak bisa bohong, Bara menyukai gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA & YASMIN (Belum Direvisi)
Подростковая литератураBara, lelaki sederhana penyakitan yang mengejar cinta murid baru bernama Yasmin. (cinta sama panik itu seperti tali sepatu yang nggak pernah ninggalin sepatunya)~Bara (kamu tahu nggak? Kamu itu sakit karena aku, tapi kamu juga butuh obat penawarnya...