Ulang tahun Yasmin telah tiba. Orang-orang juga ramai berdatangan ke rumahnya. Termasuk Bara yang bertingkah aneh akhir-akhir ini.
Bara datang dengan sepeda kesayangannya.
"Lo datang juga," sapa Rafael yang pertama kali.
"Maaf, lama ya? Gue naik sepeda soalnya," senyumku.
"Nggak ko. Acara juga belum mulai," ucap Angel yang tiba-tiba datang dari samping Bara. Bara sendiri terlihat terkejut dengan kehadiran Angel di sampingnya.
"Gimana Bara? Aku cantikan?" Tanya Angel.
"Iya," senyum Bara.
"Makasih!"
"Aduh. Kenapa lagi, Yasmin undang Angel ke sini?" Batin Rafael.
Tak lama Yasmin datang menghampiri Bara. Iya terlihat biasa saja melihat angel ada di samping Bara. Karena Bara sendiri yang minta untuknya untuk mengundang semua orang yang Yasmin kenal.
Kata bara karena nggak semua yang diundang bakal datang semua. Jadi undangan emang perlu banyak.
"Hai!" Sapa Yasmin dengan gaunnya yang indah.
"Yasmin. Ko acaranya belum mulai?" Tanya Bara.
"Aku nunggu kamu!" Senyumnya. Orang-orang banyak yang mengagumi Yasmin di balik kedekatannya dengan Bara. Banyak juga yang menyayangkan kedekatan Yasmin dengan Bara terutama kepada Yasmin.
Asumsi orang di luar berterbangan. Bara banyak memoroti Yasmin dan juga memanfaatkan hubungan mereka. Keduanya pun memilih menutup telinga soal itu. Tapi bara akhir-akhir ini iya sering mendengarkan omongan-omongan itu yang semakin parah dalam pemaknaannya.
"Angel. Nikmati pestanya ya!"
"Iya Yasmin," senyum Angel.
Rafael yang melihat hubungan keduanya bertolak belakang dengan apa yang ia bayangkan sebelumnya.
"Aku ke sana ya!" Tinggal angel.
"Iya.."
"Bara! Bunda negara sama ayah udah nunggu kamu di sana, ayo!"
"Oh iya, Baranya gue pinjam dulu ya temen-temen?"
"Ah. Boleh sekali," ucap Rafael.
"Lama juga nggak apa-apa!" Sindir Ica.
"Berduaan aja udah sana!" Ucap resa menggoda Yasmin.
"Ya kalian. Bisa aja, yu ah!" Tarik Yasmin kepadaku.
Bara ditarik oleh Yasmin untuk menghadap Tante dengan om. Bara di sini sudah dianggap seperti anak oleh keduanya. Bara senang akan itu, namun di balik itu semua. Ia juga terkadang minder akan hubungan yang dijalani bara bersama Yasmin.
"Bara menurut kamu aku gimana?"
"Semua orang memburu Yasmin. Berarti udah jelas, kan?"
"Aku mau langsung dapet nilai dari kamu."
"Hmmm.. sempurna," puji Bara.
"Ya.. nggak ikhlas," decak sebal Yasmin.
"Hah? Terus yang ikhlas itu gimana?" Senyum Bara.
"Tau ah.."
"Malam Bara!" Sapa om Indra.
"Malam om, Tante!" Bara menyalami keduanya.
"Ini yang ditunggu udah datang," ucap Tante.
"Maaf Tante terlambat."
"Iya nggak apa-apa."
![](https://img.wattpad.com/cover/239781176-288-k287793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA & YASMIN (Belum Direvisi)
Genç KurguBara, lelaki sederhana penyakitan yang mengejar cinta murid baru bernama Yasmin. (cinta sama panik itu seperti tali sepatu yang nggak pernah ninggalin sepatunya)~Bara (kamu tahu nggak? Kamu itu sakit karena aku, tapi kamu juga butuh obat penawarnya...