03. Who Exactly?

272 72 77
                                    


Jika seorang menjelekkan dirimu tanpa sebab. Percayalah, mereka hanya iri padamu. Dan semua itu tak akan berakhir baik.


Happy reading


"Nona Huang?"

Hyerin langsung buru-buru melepaskan diri dari dekapan Park Jisung. Gadis itu sadar, ia tak mau kembali jatuh terlalu dalam pada lelaki itu sebelum tau pasti siapa laki-lali ini sebenarnya.

"Apakah anda baik-baik saja?" Tanyanya dingin.

Gadis itu mengangguk ragu, "ya, saya baik-baik saja. Terimakasih banyak Tuan."

"HYERIN!!"

Xiaojun berlari kencang dan langsung memeluk sahabatnya itu erat. Hampir saja, jika Park Jisung tak datang tepat waktu, kejadian yang tak diinginkan kembali terjadi.

"Jun aku nggak papa, lepas! Sesek tau nggak!"

Lelaki itu mulai melepaskan pelukannya, "aku panik tau nggak!"

"Nggak usah panik. Buktinya sekarang aku nggak papa kan."

Park Jisung hanya menatap datar interaksi kedua orang itu. Ia sedikit tercekat saat menyadari Xiaojun menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Jisung menarik napas panjang yang kemudian ia hembuskan. Entah kenapa, ada rasa lega karena ia telah menolong gadis itu.

Xiaojun yang sadar situasi, ia langsung membungkukkan badannya. "Terimakasih kasih, berkat anda, teman saya bisa selamat."

Jisung mengangguk singkat kemudian meninggalkan tempat itu.

"Lain kali kamu kalau nyebrang itu liat-liat dulu, aku hampir jantungan tau nggak."

Hyerin mendengus malas, "kalau aku liat ada mobil ya aku nggak mungkin nyeberang."

Xiaojun menghembuskan napas jengah, lelaki itu benar-benar tak habis pikir dengan kekeras kepalaan satu wanita yang ada di depannya itu.

"Yaudah ayo pulang."



—-oOo-—

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Seorang wanita cantik baru saja datang dari pintu utama lalu berdiri tepat didepan meja Tuannya yang sedang menghadap ke belakang.

Butuh beberapa detik sampai pemuda itu benar-benar membalikkan kursinya.

"Berikan saya seluruh informasi pribadi Huang Hyerin," pintanya tegas.

Sekertaris itu langsung mengerutkan keningnya, "bukankah itu tidak ada dari kesepakatan kerja, Tuan?" Didalam kesepakatan kerja, tidak di perbolehkan untuk mencari tau informasi di luar hubungan kerja, apalagi informasi pribadi.

"Aku tidak peduli. Berikan informasi itu padaku secepatnya." Titahnya dingin, lalu bangkit dan meninggalkan sekertarisnya yang mematung kebingungan.

Perempuan itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir, "atasan gue kenapa sih. Aneh benget." Gumamnya saat telah memastikan Park Jisung pergi dari ruangan itu.



"Jisung kamu mau kemana?"

Lelaki itu menghentikan langkahnya lalu membuang napas kasar. "Dia lagi, dia lagi," gumam kesal.

Gadis itu berlari kecil mendekati Jisung dan langsung mengalungkan tangannya di lengan lelaki itu. Lagi-lagi lelaki itu hanya bisa pasrah. "Temenin aku jalan-jalan yuk, ada diskon besar di Plaza Shanghai."

"Nggak bisa, setelah ini gue ada pertemuan."

"Batalin ya?" Tanya gadis itu memohon, sambil sesekali mengedipkan matanya.

[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang