You have gone this far, and you might be almost there. It is such a waste if you stop now. —Park JisungHappy reading
Tidak ada yang terluka, sama sekali tidak. Peluru yang dilesatkan oleh Park Jisung tadi tepat bertabrakan dengan peluru milik Lee Jeno. Lelaki itu sudah berdiri dibelakang Xiaojun, entah kapan laki-laki itu datang.
"Lee Jeno, Anda datang tepat waktu." Ucap Jisung dengan senyum sinisnya.
Jeno menatap Jisung dengan tatapan tajamnya. "Sadarlah sebelum terlambat, Park Jisung." Lelaki itu masih setia menatapnya tajam, "sebelum aku membawamu kembali ke Arzet."
Park Jisung tercekat, menatap Lee Jeno dengan tatapan datarnya. Dalam batinya ia tertawa, ia benar-benar mengira Lee Jeno sedang mengeluarkan sebuah lelucon. Ia sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia itu, apakah lelaki di depannya sedang berkhayal?
"Jangan bercanda, Lee Jeno. Itu sangat mustahil."
"Tidak ada yang mustahil, Jisung-ah."
Jisung sedikit membelalakkan matanya saat Jeno memanggil namanya dengan panggilan sedekat itu. Lelaki itu diam beberapa saat. Ia menatap Jeno dengan tatapan bingungnya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya kembali dengan mata tajamnya.
"Terserah apa katamu, aku tidak peduli."
Xiaojun sedari tadi masih terdiam, memikirkan ulang ucapan Lee Jeno. Arzet? Ia tau persis apa yang dimaksud Jeno. Pasalnya ia dulu juga pernah tinggal disana, bahkan ia berasal dari sana. Kerajaan Arta, tempat para pemimpin tinggal. Xiaojun berasal dari Klan Jaguar, ia adalah seorang Pangeran Panther yang telah di angkat menjadi Raja beberapa tahun lalu—sebelum Arzet hancur.
Dan seorang wanita yang sekarang...
"Dimana Huang Hyerin?" tanya Park Jisung langsung.
Lee Jeno tersenyum sinis, "apa urusanmu?"
"Membunuhnya. Apa lagi?"
"Aku tidak tau kapan aku akan memaksa dan membawanya kembali ke Arzet."
Lee Hyerin menghela napas, "jangan gegabah, Nak. Bahkan Byun Baekhyun belum datang." Wanita itu menatap Lee Jeno lekat, "jika Jisung tidak keberatan datang-pun, kamu tidak bisa membukan Arzet dengan mudah." Jelasnya.
"Aku bisa mencarinya ke seluruh penjuru dunia jika aku mau, Nyonya."
Wanita itu tersenyum ditengah kulit wajahnya yang mulai mengeriput, "kamu akan mengubah takdir. Itu akan menyulitkan mu, Nak. Kamu hanya cukup bersabar untuk menunggu Pria itu datang."
"Baekhyun tau apa yang harus dia lakukan untuk menebus dosanya. Tak lama, dia akan datang kepada kalian." Lanjutnya.
"Aku bisa mempercayaimu, Nyonya Lee?"
"Datanglah kembali padaku, jika Baekhyun belum datang dalam lima hari ke depan."
Ia menambahkan, "dan lagi, apapun yang dikatakan Jisung saat ini, yakinlah, dia tidak akan benar-benar melakukannya."
Lee Jeno terkekeh pelan. Ia teringat bagaimana Lee Hyerin mengatakan kalimat itu.
Jisung mengepalkan tangannya menyadari Jeno tertawa karena ucapannya barusan. "Aku pikir tidak ada yang lucu dengan ucapanku, Lee Jeno." Ucapnya penuh penekanan.
"Lakukan. Jika kau bisa." Balas Lee Jeno yang terkesan menantang.
Park Jisung menatap kedua lelaki didepannya itu dengan tatapan remeh. Ia tersenyum sinis, "lihatlah apa yang akan aku berikan setelah ini." Jisung kemudian berlari ke arah jendela kaca yang sudah terbuka. Lelaki itu melompat, dan dengan perhitungan yang tepat, sebuah Flyboard menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNG
Fanfic❝ [ Apology? I don't think that's enough ] ❞ © raeclya, 2021