If you want to fly on the sky, you need to leave the earth. If you want to move forward, you need to let go the past that drags you down.Happy reading
"Gimana? Mereka udah tidur?"
Yeji mengangguk, kemudian duduk di kursi sebelah Hyerin. Wanita itu menatap Hyerin lekat, menyadari perubahan wajahnya yang sama sekali berbeda dari awal ia datang ke Hotelnya.
"Lo kenapa? Nggak biasanya kayak gini."
Dengan cepat, Hyerin langsung menggeleng dan menyangkal. "Nggak papa, gue baik-baik aja." Wanita itu kembali mengarahkan pandangannya menatap hiruk pikuk jalanan Kota Shanghai.
Yeji menghela napas pasrah. Baiklah, ia tidak akan memaksakan untuk bertanya lagi. Respon Hyerin barusan sudah cukup untuk menjelaskan semuanya. Tunggu saja, nanti dia akan bercerita sendiri tanpa Yeji harus memaksanya.
"Gimana hubungan lo sama Xiaojun, ada kemajuan?"
Sontak Hyerin langsung mengerutkan keningnya. "Maksud lo?" Wanita itu benar-benar kebingungan dengan maksud ucapan Yeji barusan.
Yeji berdecak malas, "yang gue bilang kemarin, di Cafe waktu lalu. Gue yakin lo pasti nanyain ke Xiaojun tentang itu."
Seketika Hyerin terdiam, memorinya kembali pada beberapa hari saat ia sedang makan siang dengan Xiaojun dan akhirnya ia menanyakan hal itu.
"Katanya dia bakal nikah setelah gue sudah nikah."
"Kalau jodoh lo dia gimana?"
"Well not."
Yeji benar-benar tak habis pikir dengan sahabatnya satu ini. Dia lebih memilih pekerjaannya ketimbang masalah percintaannya. Wanita itu benar-benar aneh. Tetapi jika kembali ke masa lalu, sikap Hyerin sekarang sudah termasuk wajar. Bagaimana bisa ada orang yang tetap hidup normal setelah pernah mengalami peristiwa luar biasa seperti beberapa tahun lalu, itu sangat mustahil.
"Lo tau, kemarin gue ketemu orang yang mirip banget sama Jisung. Bisa dibilang duplikatnya malah. Namanya juga Jisung, Park Jisung."
Sontak Yeji langsung menatap Hyerin terkejut.
"Dimana? Kapan? Hari apa?"
"Kemarin, waktu gue balik abis ketemu lo karena pertemuan. Inget nggak?"
Yeji mengangguk semangat.
"Mirip atau memang itu Jisung?"
Hyerin menggeleng ragu, "nah itu masalahnya. Gue mikirin itu hampir setiap malam."
Tak perlu Yeji tanyakan, wanita itu sudah bercerita sendiri. Baiklah, ia tak perlu buang-buang tenaga untuk memaksanya bercerita.
Kembali pada ucapan Hyerin barusan, Yeji benar-benar tak berpikir seorang yang sedang di ceritakan Hyerin adalah Park Jisung. Rasanya masih sangat mustahil bagaimana Jisung bisa kembali dalam wujud yang sama. Dan lagi, dengan nama yang juga sama.
Mungkin temannya sedang berhalusinasi karena terlalu lama sendiri, pikirnya.
"I don't think its him."
"Nothing is impossible, you know?"
Yeji menghembuskan napas kasar menghadapi kekeras kepalaan temannya tersebut.
"It's up to you."
—————
Brak!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNG
Fanfic❝ [ Apology? I don't think that's enough ] ❞ © raeclya, 2021