[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNG

24. Next Level

Happy reading

Setelah mendengarnya dari Hyerin, Jisung lantas bangkit dan mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru dasar yang terlihat dari rooftop. Lelaki itu melongokan kepalanya kebawah, namun ia sama sekali tak menemukan keberadaan Cyborg itu.

"Dimana?" tanyanya pada Hyerin, mendekat kearah gadis itu.

"Di lantai bawah— tepatnya di depan pintu masuk."

Jisung mengangguk paham. Ya, dia hanya mengamati bagian belakang gedung, bagian depan agak sulit dijangkau dari sini.

"Selagi aku turun kebawah, pastikan dirimu bersama kakakmu menemui Byun Baekhyun dan menyuruhnya untuk masuk ke Arzet."

"Untuk apa menyuruhnya ke Arzet? Kenapa juga harus sama kakakku?" tanyanya bingung.

"Aku tidak mau melihatmu celaka karena pergi menemui Baekhyun sendiri. Gedung ini sedang kedatangan tamu berbahaya. Aku belum bisa memperkirakan apapun yang bisa saja terjadi, Erin." Lelaki itu menatap Hyerin lekat, hingga tak membiarkan gadis itu berkedip. "Mungkin hanya Arzet yang aman untuk Byun Baekhyun karena Kim Doyoung tidak tau tentang dunia itu."

Hyerin mengangguk paham, lantas tersenyum tipis.

"Pastikan dirimu baik-baik saja." Jisung mengusak pucuk kepala Hyerin. Membuat senyuman gads itu semakin lebar.

"Kamu juga!! Hati-hati!!" Teriaknya saat Jisung mulai membuka pintu rooftop.

Jisung mengangguk lalu turun dengan langkah cepat.

Sratt!!

Hyerin terdiam ditempatnya, menoleh ke samping-samping namun ia tak mendapatkan apapun. Tubuhnya gemetar, tangannya yang juga ikut bergetar kini ia gunakan untuk maraih ponselnya lalu menghubungi kakaknya.

"Kak, lo dimana sekarang?"

"Gue ada di ruangan. Kenap— apa tuh rame-rame?"

"Kak jangan kemana-mana. Tetep diruangan lo, gue nyusul kesana."

"Ngapain lo ke ruangan gue? Padahal gue pengen keluar liat ribut apaan di lobby."

Hyerin berdecak kesal. "Udah deh kak! Nurut aja sama gue, lagi nggak beres dibawah. Jisung udah disana buat nanganin itu. Setelah gue sampe ke ruangan lo nanti gue jelasin."

"Iya-iya! Buruan."

—————

"JISUNG!!"

Jisung berhenti dan menoleh, mendapati Jeno sedang berdiri sembari menyandarkan punggunya ke dinding.