Bukankah, memori indah bersama orang yang pernah kita cintai takkan bisa hilang? Bahkan untuk melupakannya saja memerlukan waktu yang sangat lama.Happy reading
Shanghai, 2035
"Hyerin, sampai kapan kamu di sini? Kamu bisa sakit."
Suara itu terdengar keras dan menggema di penjuru ruangan, hingga membuat gadis yang kini tengah berkutat dengan kertas-kertasnya langsung menoleh. Ia menatap malas laki-laki yang baru saja datang, dan terus mengomelinya sendari tadi.
"Nanggung Jun, bentar lagi selesai."
Jawabnya, setelah itu kembali berfokus pada laptopnya.
Mendengar jawaban singkatnya, Xiaojun menghembuskan napas kesal.
"Kamu bisa minta tolong Helen, jangan kamu lembur sendiri. Jaga kesehatan kamu."
Mungkin karena memang sudah bosan mendengar omelan Xiaojun, Hyerin berhenti dan menurutinya untuk pulang dan beristirahat.
"Oke, aku pulang." Finalnya.
Senyum senang langsung hadir dari bibir Xiaojun. Lelaki itu segara menyambar kunci mobilnya lalu bergegas keluar ruangan di sela Hyerin yang sedang memanggil sekertarisnya untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Helen, bisa kamu ke ruangan saya dan melanjutkan pekerjaan saya?"
"Tentu Nona. Saya akan segera kesana."
Hyerin mematikan teleponnya lalu memasukkannya ke saku jas kerjanya. Ia mulai membereskan barang-barangnya, lalu menghampiri Xiaojun yang sudah menunggunya di depan.
"Jun, ayo. Aku udah ngantuk banget."
"Ayo."
Bukan sebuah hal mudah, memimpin sebuah perusahaan besar sendirian. Terlebih Hyerin adalah seorang perempuan. Bukannya tak ada yang mau membantunya, namun wanita itu ingin mengurus semuanya sendiri.
Kesibukannya tersebut bisa membuatnya sedikit melupakan tentang masa lalunya. Masa lalunya bersama seorang lelaki yang membuatnya hampir menangis setiap malam. Laki-laki yang—entahlah, tak bisa ia ungkapkan lagi dengan kata-kata.
Laki-laki yang telah mengorbankan dirinya untuk sang pasangan. Hyerin benar-benar merutuki kenapa dirinya sangat bodoh pada masa itu.
Sekarang, perlahan gadis itu mulai sedikit-demi sedikit melupakan peristiwa itu dan mulai membuka lebaran baru. Ia memutuskan untuk kembali ke negara asalnya yaitu China. Jika ia terus berlama-lama dalam kesedihannya, masa depannya akan hancur. Lagi pula ia sudah berjanji untuk terus mengejar mimpinya.
"Dejun, Kak Renjun udah pulang dari Silicon Valley?"
"Mungkin, aku juga nggak tau pasti."
Xiaojun, lelaki yang menemaninya enam tahun belakangan. Memberikan segala motivasi untuknya agar bangkit dan sedikit demi sedikit melupakan masa lalunya.
Xiaojun adalah seorang pemilik sebuah perusahaan Entertainment terbesar di China. Perusahaannya bahkan sudah mendebutkan orang-orang yang kini telah menjadi artis besar.
Kakaknya, Huang Renjun. Telah berhasil mengejar mimpinya untuk menjadi pendiri perusahaan game yang sangat besar, Neo Cyber. Kakaknya sering bolak-balik antar negara untuk mengurus perusahaannya dan bertemu adik dan istrinya.
Renjun telah menikah dengan Lee Saeron tiga tahun yang lalu. Mereka memiliki seorang putri kecil yang mereka beri nama Huang Nara. Nara sangat cantik dan menggemaskan, mewarisi kecantikannya dari Sang Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNG
Fiksi Penggemar❝ [ Apology? I don't think that's enough ] ❞ © raeclya, 2021