19. Be There For You

207 44 6
                                    


Katanya, setiap pertemuan akan ada perpisahan. Namun kurasa itu tidak akan pernah terjadi, jika kau tetap disini, bersamaku.


Happy reading

"Kim Doyoung, apakah kau yakin Jisung akan baik-baik saja disana?" tanya Beomgyu saat Kim Doyoung baru saja menyelesaikan perkerjaannya dan datang ke Aeropacific.

Kim Doyoung menoleh, sedikit melakukan peregangan ringan sebelum menjawab pertanyaan tersebut. "Kau harus percaya jika Huang Hyerin tidak akan mencelakai mantan kekasihnya."

Choi Beomgyu mendengus kemudian menoleh kearah Doyoung dengan tiba-tiba. "Apa maksudmu mengatakan mantan kekasih?" Beomgyu yang memang tidak tau apa-apa menatap Doyoung penasaran karena lelaki itu menggantungkan kalimatnya.

Pria tinggi berkulit pucat itu bangkit, sempat tersenyum remeh sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Beomgyu dengan gamblang. "Jisung tidak bercerita—ah, sepertinya anak benar-benar lupa." Doyoung menggeleng sok sedih.

"Sekali lagi kau menggantungkan kalimatmu, akan kuledakkan kepalamu." Choi Beomgyu benci basa-basi.

Kim Doyoung terkekeh geli, seakan yang baru saja mengucapkan kalimat itu adalah anak berusia lima tahun yang mainannya diambil secara paksa. Doyoung tidak benar-benar mengantungkan kalimatnya. Pria itu hanya menguji sampai mana batas kesabaran Choi Beomgyu, agar ia mudah mengatur lelaki itu saat dalam tim nanti.

"Dimasa lalu, Huang Hyerin dan Park Jisung pernah dekat. Banyak masalah tak masuk akal yang mereka dapatkan. Tentang penjelajahan waktu yang masih kuingat jelas. Setelah itu, aku tidak melihat Jisung lagi setelah ia mengatakan kembali dari Antartika. Sampai beberapa puluh tahun setelahnya aku melihatnya di Bandara saat dia akan terbang ke Shanghai, kebetulan aku mengambil penerbangan yang sama."

"Dan kau menguntitnya sampai sini. Benarkan?" Potong Choi Beomgyu tiba-tiba.

Detik itu juga Doyoung ingin menikam Beomgyu dengan belati yang ada di dalam sakunya. Namun ia urungkan sebab ia masih membutuhkan laki-laki itu untuk tau sedalam apa informasi yang Aeropacific miliki. Kim Doyoung menarik napas dalam-dalam, guna menetralkan amarahnya yang hampir sampai puncak.

"Tidak terlalu terkejut jika dimasa lalu Jisung bisa menjelajahi waktu. Karena kemarin dia baru saja berperang dalam dunia paralel menggunakan mesin waktu Xylon."

Doyoung yang tadinya terdiam langsung menatap Beomgyu antusias saat lelaki itu menyelesaikan kalimatnya. Tidak menduga akan ada jalan secepat ini setelah ia hampir putus asa untuk membebaskan Jisung dari Neo Cyber. Mesin waktu yang dibuat Jisung akan sangat berguna.

"Apa?" Beomgyu yang kebingungan dengan tatapan Doyoung.

"Ada berapa perangkat yang tersambung dengan Xylon?" tanya Doyoung buru-buru.

Butuh beberapa saat sampai Beomgyu menjawab pertanyaan Doyoung. "Ada tiga. Satu ada di jam tangan Jisung, sisanya ada pada Tentara yang koneksinya sudah diputus. Dan pusatnya ada padaku." Beomgyu tampak mengeluarkan sebuah benda dari saku jasnya, lalu menyodorkannya di hadapan Doyoung.

"Apakah perangkat yang tersambung bisa dikendalikan dari sini?" Doyoung meraih benda itu dengan sekali hempas.

Beomgyu mengangguk.

"Bagus. Aku pinjam komputermu."

"Apa yang akan kau lakukan dengan Xylon."

"Aku akan menyeting perangkat Jisung, membuatnya secara mendadak menghilang dan menariknya ke Dunia Paralel. Aku juga akan pergi kesana menggunakan ini. Setelah itu, aku akan membawanya kemari. Mudah bukan?"

[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang