Epilog | After The Infinite Ending

158 32 3
                                    




"Selamat datang dan selamat tinggal..."


Happy reading.


Seoul, 2036

"Heejin..."

Heejin hampir saja memekik terkejut saat seorang memanggil namanya dengan sangat lembut. Dia menutup mulutnya tak percaya, menatap sosok laki-laki yang sedang tersenyum hangat kearahnya.

Itu suaminya, Na Jaemin.

"Kamu kembali?"

Heejin menangis, memeluk suaminya erat, melepaskan rindu yang terpendam selama enam bulan lamanya. Terlalu mengejutkannya saat dengan tiba-tiba suaminya datang tanpa memberi kabar.

"Jaem..." Suaranya bergetar dalam tangisan.

"Aku minta maaf... aku datang terlambat." Ujar Jaemin penuh penyesalan. Lalu tangannya mengusap lembut rambut istrinya sembari terus menggumamkan kata maaf. Lelaki itu hampir menangis.

Heejin buru-buru menggeleng. Ia menenggelamkan wajahnya didada Jaemin. "Enggak. Kamu nggak terlambat. Kamu penuhi janji kamu buat kembali, aku udah seneng banget."

"Tapi aku terlambat nemenin kamu melahirkan dia. Pasti berat buat kamu." Jaemin mengambil napas panjang, menetralisir sesak dalam dadanya.

"Harapan kamu bakal kembali membuatku lebih kuat, Jaem. Aku harap kamu jangan pergi lagi."

Na Jaemin hanya tersenyum tipis, sembari mengusap punggung istrinya yang sedang menangis memeluknya. Ada sebuah keraguan besar yang memberatkan Jaemin untuk menjawab permohonan istrinya. Semua terlalu berat untuknya. Sampai akhirnya dia memilih diam dan tidak mengatakan apa-apa.

Keheningan cukup lama dalam suasana melepas rindu yang mereka ciptakan. Angin semilir dari halaman belakang rumah Na Jaemin, mendukung suasana hangat yang membuat mereka betah dalam kenyamanan.

Hingga akhirnya Jeon Heejin teringat dengan nyawa baru yang sedang tertidur didalam rumah.

"Kamu mau lihat dia?" tanya Heejin yang sepertinya sudah bisa meredakan tangisannya.

Jaemin mengangguk, "siapa namanya?"

"Na Eunbi. Dia perempuan, cantik, persis seperti harapanmu waktu itu."


—————


Shanghai, 2040

Aeropacific tampak lebih ramai dari biasanya. Acara peresmian gedung baru yang akan dilaksanakan hari ini adalah salah satu faktor mengapa gedung ini ramai. Sebuah gedung baru saja dibangun tepat disamping gedung utama Aeropacific. Gedung 25 lantai dengan interior mewah itu berdiri menjulang dengan sangat elegan.

Semua hadirin berteriak senang sesaat setelah seorang laki-laki berusia 30 tahunan memotong pita didepan lobby masuk.

Banyak ucapan selamat berdatangan, atau suara kamera yang terus terdengar bersahutan saat para wartawan mengambil gambar gedung mewah itu berserta pemiliknya.

"Selamat, Park Jisung. Kamu bekerja dengan sangat baik."

Jisung mengulas sebuah senyum manis, lalu menghampiri wanita yang kini berdiri diseberangnya sembari tersenyum manis.

[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang