Every day is a fashion show and the world is your runway.
Happy reading
"Aku sudah membawa Lee Hyerin keluar Secret Building. Aku harap kalian segera keluar karena mereka bisa saja membakar gedung itu karena jumlah masa cukup banyak."
"Baik, Tuan Byun. Kami akan segera keluar setelah mengirimkan semua data ke pusat."
Setelah mengatakan itu, Lee Jeno langsung mematikan sambungan telepon dan kembali berkutat dengan komputernya bersama Na Jaemin. Xiao Dejun dan Huang Renjun sedang berada di lantai dasar, berjaga bila saja kelompok masa nekat menerobos masuk.
Jeno masih tak habis pikir, bagaimana media bisa mengabarkan bahwa Neo Cyber membunuh orang untuk media percobaan mereka dengan pengakuan beberapa saksi. Yang sudah ia pastikan itu adalah saksi palsu. Yang benar saja, Neo Cyber adalah perusahaan tekhnologi. Lalu untuk apa Neo Cyber membunuh orang untuk dijadikan percobaan. Percobaan yang seperti apa?
"Pengiriman datanya akan memakan waktu cukup lama, sekitar 2 jam lebih." Kata Jaemin tanpa menoleh ke Jeno.
Jeno menghembuskan napas kasar, berjalan cepat menuju Jaemin kemudian menatap layar monitor dengan fokus. "Ini nggak bisa dicepetin lagi?" tanyanya.
"Kalau bisa udah gue cepetin dari tadi." Jaemin berujar sembari memutar malas matanya lalu berdecak.
"Lee Jeno! Na Jaemin!"
Jeno dan Jaemin yang sedang fokus seketika menoleh kearah pintu yang baru saja dibuka dengan kasar dan menampakkan Park Jisung yang berdiri masih memegangi knop pintu sambil ngos-ngosan.
"Kalian harus segera keluar sebelum mati sia-sia disini."
Jeno hanya menatap Jisung datar, sebelum diputus oleh Jaemin yang menunjukan isi layar monitor itu kepada Jisung.
"Kita akan keluar setelah semua data ini ke pusat."
Mendengar jawaban Jaemin, Jisung lantas mengerutkan keningnya.
"Pusat? Bukankah semua petinggi Neo Cyber sekarang sedang berada disini?"
Detik berikutnya Jeno dan Jaemin saling menatap. Kemudian dengan cepat Jeno langsung mengambil alih komputer itu dan menekan tombol cancel. Sialnya semua data yang sedang dalam proses kirim itu tidak bisa dibatalkan, yang praktis membuat Jeno panik.
"Nggak bisa di cancel?" tanya Jaemin.
Jeno menggeleng sekilas sebagai jawaban. "Kita harus ke pusat sekarang!"
"Kalian bisa keluar melalui pintu belakang. Aku sudah mengarahkan mereka menuju sisi depan gedung dan menutup gerbang samping." Ucap Jisung cepat, sebelum Jeno beranjak dari tempatnya.
"Pake cara apa lo ngarahin mereka?" Pertanyaan Jaemin mewakili ekspresi bingung yang Jeno tunjukan.
"Aku menaruh satu ton emas disana. Dan membayar beberapa orang untuk berbaur bersama masa, lalu mengarahkan mereka pada emas itu." Jisung menjelaskan dengan nada tak minat.
"APA?! SATU TON?!!" Jaemin hampir berteriak terkejut.
Jisung mengangguk.
"Kapan lo narohnya?" Kali ini Jeno yang bertanya.
"Sekitar lima menit yang lalu—? Ku pikir kurang dari itu."
Jeno dan Jaemin masih terpaku di tempatnya, tidak beranjak sama sekali. Masih terkejut dengan apa yang dikatakan Jisung. Setelah itu mereka juga baru menyadari jika sudah tidak terdengar lagi teriakan-teriakan makian yang menyuruh mereka untuk keluar, dan menunjukan bahwa yang dikatakan Jisung adalah fakta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] DEFEND LIGHT II | PARK JISUNG
Fanfic❝ [ Apology? I don't think that's enough ] ❞ © raeclya, 2021