53. Karma Saga

442 27 3
                                    

Votekomen!!!

Selamat membaca

****

Hari sudah semakin sore tapi anak anak Revoger masih saja bermain dan mengelilingi tempat yang mereka kunjungi. Bahkan dari mereka ada yang menyewa beberapa sepeda untuk berkeliling. Ada juga yang menyewa perahu untuk menelusuri aliran air tersebut.

Oji, Saga, Nyong, Radit, Bram, dan Jefri tengah mengelilingi hutan tersebut. Banyak sekali gadis gadis di sana. Tidak sedikit, Oji dan Radit merayunya. Bahkan Nyong dan Radit menggodanya. Hanya Bram dan Jefri yang tidak peduli sama sekali. Ia lebih memilih fokus para batang batang dan daun hijau.

"Mau saya bonceng tidak nweng?" Tanya Saga. Dengan sengajanya, pria ini memberhentikan laju sepedanya.

"Stoppp!" Nyong memberhentikan sepedanya. Dengan cepat yang ada di belakang Nyong pun memberhentikan sepedanya jiga.

"Hampir tabrakan" ujar Bram menghela nafas.

"Ngapain si?" Tanya Oji kesal.

"Videonya Dit. Kirim ke Fika. Biar wafat fat wafat" ujar Nyong membuat Radit langsung merogoh kantong celananya.

"Anjib. Jangan woe gue baru satu langkah. Masa Lo mau jatuhin gue beribu langkah!" Saga memasang wajah melas. Membuat temannya tertawa.

"Heyouuu temen pakboi tapi ga ada doi chek" ujar Oji dengan tawanya.

"Jangan mau kak sama bang Saga. Dia itu paling bau di antara kita" ujar Jefri membuat Saga menoleh ke arahnya dengan cepat.

"Tidak. Kau berbohong. Akulah yang paling wangi di antara kalian. Kau berbohong. Tolong jangan di percaya" ujar Saga membuat temannya tertawa.

Sedangkan gadis gadis itu hanya diam. Masih binggung dengan apa yang terjadi di depannya.

"Udahlah. Buang waktu. Keburu di telpon bos" ujar Bram membuat mereka menganggukkan kepalanya. Lalu melanjutkan perjalanan. Namun sebelum berjalan, Saga mengedipkan mata kepada beberapa gadis tadi. Gadis tersebut hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Pakboi" ujar Jefri yang melihat kelakuan kakak tingkatnya itu.

*****

"Berat ihkk" ujar Lala mengembalikan dayung kepada Taska. Pria itu menerima dengan terkejut.

Taska dan Lala sedang naik di atas perahu. Lala tidak mau di ajak naik sepeda. Katanya lebih enak naik perahu. Sensasinya lebih berbeda.

 Sensasinya lebih berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baru gini udah berat. Gimana mau ngurus anak bersihin rumah. Ngurus aku. Ngurus uang belanja. Dan lain sebagainya?" Tanya Taska sambil mendayung sepeda.

"Itu nikah apa babu?" Tanya Lala menaikan alisnya.

"Nikah sekaligus babu gua" ujar Taska dengan tawanya.

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang