46. Pulang Pulang!

523 30 31
                                    

Selamat malam! Saya senang sekali, akhirnya saya bisa membuat grup chat Taska di wa!. Mau gabung? Liat di bio saya ya. Di awal bio saya ada link, nah itu linknya.

Ini sedikit cast rp cerita saya! Semoga suka:)

Grup chat

(LINK ADA DI BIO!)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(LINK ADA DI BIO!)

FOLOW AKUN IG. @n.wyn.dilla.maharani
@wattpadd_laa

Ga tau bisa memuaskan sama kalian atau tidak. Yang jelas kami (SEMUA PERWAKILAN CAST RP TASKA SANGAT MENYUKAINYA) ya jika kalian suka sama keasikan Taska dkk. AYOOO CEPET GABUNGGGGGG LINK ADA DI BIO EMAK YAAAA SAYANG KUU♥️

Salam PERSAMAAN TANPA PERBEDAAN!!

HAPPY READING!!!

typo di maafkan!

*****

Sudah tiga hari dua malam mereka berada di puncak. Dan saatnya mereka kembali ke Jakarta karena tiga hari lagi pembagian rapot. Anak anak sedang merapikan barangnya masing masing. Begitu juga dengan kedua guru tersebut.

Taska menatap Saga yang tengah merapihkan barang barangnya. Pria itu hanya diam sambil sesekali mendengus kesal.

"Makanya Ga, kalo Lo ada kerjaan tu akhir akhir aja kaya gue!" Ucap Oji yang menertawai Saga. Pria itu hanya menatap datar kearah Oji. Sedangkan Thomas dan Oji tertawa.

"Nyong Lo ngapain diem bae?" Tanya Taska heran. Nyong tersenyum lalu berkata membuat para sahabatnya tertawa mendengar nya. Bagaimana tidak tertawa jika yang ia katakan adalah "Lo pada punya pasangan. Lah gua kaga. Engga nemu di puncak. Puncak laknat!"

"Astaghfirullah Nyong. Di denger syetan di sini mampus lu!" Saga menasehati. Pria itu baru saja selesai menutup tas Taska dan melemparkan ke Taska "done!"

"Yang bener lu Ga. Ada jin bin jun di sini?" Tanya Nyong yang tiba tiba langsung mendekat ke Excel. Pria itu menatap datar.

"Lo ngapain deket gue? Jauh jauh Lo. Gue masih doyan cewe. Febry aja masih mau sama gue!" Ketus Excel. Pedas sekali.

"Ada seytan om. Dede kan atut awww" ucap Nyong meniru anak kecil. Membuat sahabatnya mendengus. Dasar tidak jelas.

"Udah mau jam delapan. Lardo kemana? Ga rapih rapih?" Tanya Thomas mengalihkan pembicaraan. Membuat sahabatnya ingat akan kehadiran Lardo yang tidak ada ini.

"Jerek'e eneng urusan cinto bos!" (Katanya ada urusan cinta bos) Saga mengingat bagaimana tadi Lardo pamit padanya.

"Gitu. Gue tau dia kemana! Ga, rapihin barang barang Lardo. Biar nanti jam setenga sembilan kita langsung cabu!t. Udah cape badan gue pen rebahan" Taska keluar bersama tasnya  sudah tidak ada apa apa lagi di tenda ini. Biarkan Oji dan Saga yang merapihkan. Sedangkan para sahabat yang tersisa di tenda menertawai Saga.

"Nasib orang ganteng susah ya" ujar Saga yang langsung beralih pada tas Lardo. Sedangkan sahabat lainnya pada sibuk dengan game online.

****

"Lo kenapa ga jujur Do? Gue benci sama orang pembohong. Apa lagi Lo bohongin diri Lo sendiri" Amel menangis mengatakan itu. Sedangkan Lardo hanya diam. Ia merasa sangat bersalah. Sedangkan Binka dan Jeni beralih pada tenda kelompok Lala. Ia tidak mau mengganggu.

"Maaf" kata Lardo bersalah. Ia memegang tangan Amel yang ingin memukulnya.

"Kenapa ga jujur?" Bearti selama ini gue nyakitin Lo dong? Dengan dekat sama anak cowo Revoger?. Jujur susah ya!" Amel semakin menangis. Ia coba memberontak namun tidak sekuat tenaga yang menahannya.

"Karena gue takut Lo ga suka gue setelah gue bilang kaya semalam Lo ngejauh Mel" Lardo memberi penjelasan yang sejujurnya.

"Kalo gue suka juga gimana Do?" Tanya Amel tertawa sumbang.

"Ya kita jadian. Apa lagi? Kita tau semuanya. Lo ngerti gue, dan gue ngerti Lo" jawab Lardo enteng. Membuat Amel memeluk Lardo dengan kuat kuat. Tidak akan di lepas.

"Perutnya sakit Mel" ucap Lardo mengelus puncak kepala Amel.

"Kita good pacar gue Lo! Awas aja jadi fakboi di grup chat!" Ujar Amel masih dalam pelukan Lardo.

"Asihap tuan putri! Udah rapi rapikan? Ke tenda gue. Gue belom rapi rapi anjir" ucap Lardo ketika pelukan Amel terlepas.

"Ya udah yuk!" Ucap Amel dengan pedenya mengandeng tangan Lardo.

Lardo berjalan bersama Amel ke tendanya. Hanya berseling tiga tenda. Itupun sudah ada yang di rapihkan. Beberapa anak yang melihat itu bersiul siul menatap kedua pasangan yang baru berjalan bersama.

"Nah si anjir datang!" Saga la langsung melempari Lardo kulit kacang. Kesal sekali rasanya.

"Kebersihan adalah sebagaian dari iman!" Ucap Oji yang sibuk menggunakan tas. Ketika melihat Binka dan Jeni berjalan bersama ia langsung berlari meninggalkan perkerjaannya yang merapihkan tendanya.

"Busyet tu anak" ucap Nyong kaget dengan gerakan tiba tiba Oji.

"Katam dong!" Thomas berkata heboh "mantaplah. Dua kali teraktir ya!" Ucap Thomas membuat Saga langsung tersenyum girang.

"Lardo. Ga nyangka gue! Lo suka Amel!" Ucap Saga geleng geleng kepala.

"Eh udah selesai rapihin tenda ga? Bis udah mau jalan!" Radit berkata sambil berlari menyusul Juna yang sudah berjalan bersama Jeni.

"Anjir gebetan gue!" Nyong heboh sendiri. Ia langsung menyusul Jeni dan Juna.

"Do, bawa tas tendanya ya!" Taska berkata di belakang Lardo. Membuat dua manusia itu terkejut.

"Cape La?" Tanya Taska ketika Lardo dan Amel sudah berjalan. Amel membawa dua tas sedangkan Lardo membawa satu tas. Ya itu tas tenda yang lebih berat.

"Cape ya cape lah Ska" ujar Lala sambil berjalan. Membuat Taska ikut berjalan di sebelah Lala.

"Gendong?" Taska berjongkok di depan Lala.

"Malu!" Ujar Lala malu malu.

"Udah gendong!" Lala naik ke puncak Taska. Ya akhirnya ada ojek gendong gratis.

"Lala kenapa?" Tanya Bu Wina khawatir. Bisa kena marah keluarga Wijaya ia.

"Ga ko Bu cuman capeee" ujar Lala turun. Mereka sudah sampai di depan bus. Supir bus dan anak anak yang lain hanya tertawa melihat.

"Ya sudah tidak ada ketinggalan?" Tanya pak Joko.

"Tidak" jawab mereka serempak.

"Ya sudah ayo pulang!" Bu Wina langsung naik ke bus yang kemarin Taska dan kawan kawan tumpangi.

"Di grup chat semalam banyak banget newmem jadi pengen gue godain!" Ujar Thomas ketika sudah meletakan bokongnya di salah satu kursi bus. Membuat Nia mencubit nyanya.

"Sudah sudah. Tidur tidur" Jeni berkata sambil menutup telinganya dengan earphone nya.

"Itu lebih baik!" Ucap Nyong yang juga tidur. Akhirnya isi bus pun sepi. Mereka pada kealam mimpi. Mereka lelah dan membutuhkan istirahat. Dari pada becanda tidak jelas. Membuat lelah? Lebih baik tidur bukan?.
















Vote komen ya gaesss!! Biar aku semangat!!

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang