20. Awas Lo

1.9K 66 12
                                    

Typo bertebaran 😪

HAPPY READING....

****

20. Awas Lo

Taska baru sampai di rumah nya ketika jam menunjukkan pukul sekitar 22.56. setalah berusaha untuk mengantarkan Lala pulang, namun tidak di buih kan hasil, Taska kembali ke wangsep. Sudah tidak ada Gabby. Dan Taska tidak mengambil pusing tentang ini. Bahkan ponsel nya ia sengaja matikan agar Gabby tidak sibuk mencari nya.

Taska melempar asal tas nya. Tidak mudah untuk Taska sampai di kamar nya dengan jam yang sudah terbilang sangat larut ini. Ia harus mendengar kan ceramah di malah hari. Untung saja papa nya sedang berada di luar kota sehingga ceramahan itu berkurang.

Ia melepas kancing baju nya dengan kasar. Dada bidang Taska terlihat. Walau masih sebagian tertutup pada kemeja sekolah nya. Dengan cepat Taska mengambil handuk untuk mandi. Dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Lima belas menit berlalu, Taska kelaur dari kamar mandi hanya menggunakan calan hitam pendek di atas lutut. Dengan rambut yang basah sehingga air dari rambut nya turun membasahi badan nya. Terlihat sengat cool dan lelah.

Taska berbaring di kamar nya. Ia meraih ponsel nya dan menghidupkan nya kembali. Ada tiga puluh satu panggil dari Gabby dan pesan dari BBM. Bukan nya membalas Taska malah mencari kontak Lala. Gadis ini terakhir di lihat pada pukul 17.43 mungkin pada saat ia sudah sampai rumah.

Taska menaruh asal ponsel nya. Tidak bisa di pungkiri. Kenapa bisa serumit ini. Perlahan Taska memejamkan mata nya. Dan alhasil ia tertidur di alam mimpi nya.

****

"La.... La... gue punya pantun buat lo" kata Nyong ketika melihat Lala yang tengah berjalan di koridor depan kelas nya.

"Gue lagi sibuk Nyong. Lain waktu aja ye" kata Lala namun kaki nya tidak kunjung terhenti.

"Sibuk ngapain La?" Tanya Oji

"Gue harus ke kelas Ferry buat bahas tentang masalah olimpiade" kata Lala

"Wah lama lama bisa bahas tentang cinta" sahut Lardo

"Gak lah. Gue duluan ya" kata Lala yang langsung pergi meninggalkan tujuh cowok yang sempat memanggil nya.

Bukan ke tujuh nya hanya tiga. Taska hanya diam melihat punggung Lala yang sudah mulai menjauh. Tidak bisa di pungkiri, ada rasa iri ketika Lala berkata ingin ke kelas Ferry. XII Bahasa 1.

"Iri bos?" Tanya Excel terdengar datar dan dingin

"Ga tu" jawab Taska tidak kalah datar dan dingin.

"Gabby siapa lo?" Tanya Saga. Pertanyaan yang sangat susah untuk di jawab.

"Gak penting" kata Taska

"Menurut lo ga penting. Tapi menurut kita itu sangat penting. Lo laki Ka bukan cewe" kata Thomas membuat Taska tersinggung

"Salah satu yang tau Gabby siapa Taska cuman Ferry" kata Oji membuat Taska menatap dengan tatapan tidak suka.

"Bener kan?" Sahut Saga "Lo satu SMP sama Ferry"

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang