18. Tugas Olimpiade

1.8K 70 9
                                    

Typo bertebaran 😪

Happy reading...

***
18. Tugas Olimpiade

Hari ini Lala sengaja membawa mobil Dito Tidak mau mempedulikan Dito yang marah marah tidak jelas. Dengan berangkat sedikit lebih siang dari biasa nya. Lala berjalan di koridor dengan santai nya seolah tidak ada masalah yang menimpa nya.

Kata Adam pada nya. "Hanya Tuhan yang tahu jalan terbaik untuk hamba nya" hanya sedikit kata kata yang di berikan oleh Adam namun sudah banyak membuat Lala paham dengan semua masalah ini.

Hanya butuh beberapa detik Berita tantang Taska dan Lala sudah menjadi trending topik di SMA Rajawali. Banyak sekali yang memaki Lala. Banyak sekali, sehingga hanya beberapa yang menyemangati Lala. Lala diam. Tidak mau menghiraukan nya. Namun masih saja bisa Lala dengar.

Mampus Lo. Siapa suruh ngerebut punya orang.

Makan tu karma.

Mampus Lo mampus.

Dasar murahan. Karma lo lebih parah kan?

Udah tau karma tidak semanis kurma, masih aja ngerebut punya orang. Di rebut kan punya Lo. Mampus

Dan masih banyak lagi yang Lala dengar. Membuat mood pagi nya sangat rusak. Ingin sekali Lala mengubur diri nya hidup hidup di dalam dasar tanah terdalam.

"Hadeh gue kesiangan anjir" kata Lala yang sudah sampai di dalam kelas nya.

"Lo lagi kumat males sekolah nya" kata Nia yang langsung merangkul Lala

"Gue lelah tau" kata Lala.

"Gue tau bangsat" kata Febry di depan Lala

"Lo bolos kemana?" Tanya Fika

"Iya. Karena pulang sekolah gue sama mereka ke rumah Lo. Tapi Lo gak ada" kata Fika

"Mereka siapa?" Tanya Lala

"Mereka loh. REVOGER. Tapi Taska gak ikut" sahut Nia

"Ya terus?" Tanya Lala mulai malas

"Ya terus apa?" Tanya Nia

"Ya terus kita makan nasi goreng" kata Febry yang membuat para cacing di perut Lala demo

"Anjirrrrr jadi laper gue" kata Lala

"Febry mah gitu. Bego" kata nya lagi

"Woy. Satu kelas di suruh ke lab IPA" kata Radit yang langsung berlari ketika tas selempang itu.

"Yeesss kalo di lab IPA kita kaya nya gak belajar deh. Cuman satu atau dua orang aja" kata Fika ketika mereka tengah berjalan di koridor paling ujung di Laboratorium IPA.

"Menuju jalan tidak baik" sambar Nia

"Tapi Lo mau kan?" Tanya Febry

"Mau sangat lah"

Lala diam. Pusing jika mendengar para sahabat nya berbincang yang tidak jelas. Lala masuk ke dalam ruangan Laboratorium IPA dengan langkah kaki kasar. Karena sebelum masuk ia melihat Taska dengan gadis itu lagi. Lupa. Nama nya Gabby.

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang