8. Menjauh

2.8K 118 28
                                    

Jika di dekat mu hanya membuat ku menderita, maka aku akan menjauh.

Typo bertebaran....

HAPPY READING.....

****

8. Menjauh


Pagi kali ini Lala dan Febry sudah berangkat lebih awal dari sebelum nya. Fika dan Nia akan datang sekitar lima menit lagi.

"La masih ada yang sakit?" Tanya Febry

"Enggak kok Feb. Nih gue udah lari lari loncat loncat, tapi kalo loncat dari gedung atas gue gak berani" jawab Lala dengan kekehan

Kejadian kemarin Lala meminta pada Febry untuk tidak memberitahu siapa siapa termasuk Nia dan Fika. Lala tidak mau masalah seperti ini sampai di dengar oleh kepala sekolah, karena akan menimbulkan masalah di keluarga Lala.

"Lu mah. Gue seriusan" jawab Febry malas

"Serius" jawab Lala mantap

"Ehhhh ada pr kaga sih?" Tanya Fika ketika baru sampai

"Ga ada kek nya" jawab Lala

"Udah sih santai aja. Kita kek nya pulang lebih awal ntar" sahut Nia

"Lah kenapa?" Tanya Febry kepo

"Guru guru rapat bulanan" jelas Nia

"Mantul" jawab mereka serempa

"Kantin yok. Laper gueeee" ajak Fika

"Yok"

Mereka pun pergi menuju kantin. Namun saat melewati koridor, Lala melihat Taska dan sahabat nya dengan tampilan yang rapi tidak seperti hari kemarin.

Namun Lala memilih memandang arah lain dari pada menatap ke arah Taska yang berada pas di depan nya dengan jarak sekitar lima langkah.

"Wih Bu bos mau kemana?" Tanya Nyong ramah ketika melihat Lala dan sahabat nya

"...." Tidak ada jawaban dari Lala maupun ke tiga sahabat nya

"Kacang itu gurih di kacangin itu perih" ledek Lardo

"Makakne Nyong lek mangkat sekolah ados disek" (makanya Nyong kalo berangkat sekolah mandi dulu) ledek Saga

"Beta sudah mandi" jawab Nyong dengan nada suara ciri khas orang Ambon

"La?" Panggil Taska lembut, namun tidak ada jawaban dari Lala.

"Ayok La" kata Febry yang langsung menarik tangan Lala

"Ett dah. Bu bos kenapa tu bos?" Tanya Thomas

"Kaga tau gue" jawab Taska bingung dengan kedua mata nya menatap punggung Lala sampai sampai gadis yang ia tatap itu sudah menghilang dari mata nya.

Tidak mau ambil pusing mereka pun melanjutkan langkah kaki nya ke lapangan bermain bola basket. Walaupun Taska sedang bertanya tanya pada diri nya sendiri apa yang telah terjadi dengan Lala. Bukan lebih tepat nya antara diri nya dan Lala.

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang