55. Tembak

554 36 12
                                    

Typo di maafkan:(

****

Setelah libur dua Minggu, anak anak Rajawali sudah berkumpul di lapangan. Hari ini mereka mengadakan upacara besar. Seluruh murid sudah berpakaian dengan rapi. Namun masih saja ada segelintir orang yang terkena hukuman. Salah satunya Taska. Pria itu baris paling depan. Semua guru hanya bisa geleng-geleng kepala. Kebiasaan buruk sejak awal masuk.

"Taska, sudah berapa kali saya ingatkan. Kamu pasti sengaja lagikan?!" Ujar Bu Wina berkacak pinggang di depan Taska.

"Saya lupa Bu" jawab Taska santai

"Alasan klasik!" Ujar Bu Wina meninggalkan Taska. Guru ini beralih ke Thomas.

"Kamu pacarnya Nia? Kenapa Nia mau sama kamu si?" Tanya Bu Wina menyebalkan.

"Karena saya baik hati ramah dan tidak menyebalkan" jawab Thomas mengejek.

"Kamu sindir saya Thom?" Tanya Bu Wina.

"Engga si Bu. Tapi kalo ke sindir ya udah saya malah senang" ujar Thomas. Bu Wina dengan kesal menjewer telinga Thomas.

Setelah menjewer telinga Thomas, Bu Wina meninggalkan barisan murid yang tidak mengunakan pakaian dengan rapi.

"Apa apa gue sama Taska mulu" dumel Thomas ketika Bu Wina meninggalkan mereka.

"Demen kali tu guru sama Lo!" Ujar Oji di belakang mereka.

"Ya Allah rek, sirahku mumet, sampean meneng ra iso opo?" (Ya Allah temen, kepalaku pusing, kamu diem ga bisa apa?) Saga mengelap keringat yang mengalir di wajahnya. Pria ini tengah demam sedang.

"Ke UKS sana, ni tempat ga cocok buat Lo!" Usir Nyong seenaknya.

"Ji" panggil Saga. Oji dengan antusias menerima ajakan tersebut. Walaupun Saga belum mengucapkan tapi Oji sudah tau.

"Giliran adem adem aja lancar" Taska menatap dua sahabatnya.

Sudah menjadi kebiasaan Saga dan Oji jika upacara selalu menjadi langganan UKS. Walaupun terkadang mereka tidak ada yang sakit, mereka akan tetap ke sana. Katanya, banyak sekali roti dan teh manis hangat. Kurang ajar bukan?

****

Taska berjalan dengan tenang setelah upacara selesai. Pria ini tengah nenunju pagar belakang agar bisa bolos ke Wangsep bersama teman temannya. Hanya saja Excel dan Lardo kali ini tidak ikut. Mereka memilih untuk diam di kelas saja.

Tidak mau ambil pusing, Taska yang lain langsung pergi. Bahkan, Saga yang tadi katanya sedang sakit kepala, mendadak jadi sehat.

Satu persatu dari mereka sudah keluar dari area sekolah. Tinggal Taska. Pria ini loncat dengan senang hati.

Teman temannya sudah berteriak memesan makanan. Taska yang melihat itu tertawa. Seperti tidak bertemu mang Asep sekian lama. Padahal semalam habis kumpul bersama.

"Mangggg nasi uduk mang dua dua. Saya ma Oji" teriak Nyong yang berada lebih depan di antara yang lain.

"Saya mie instan kuah mang" teriak Saga.

"Katanya sakit. Makan mie instan" ujar Thomas mencibir di belakang Saga.

"Gue" ucapan Taska terpotong ketika suara,

DORRR.....

Suara tembakan itu terdengar sangat nyaring dan tepat mengenai perut kiri Taska. Taska hanya bisa merintih dan perlahan tubuhnya terjatuh. Dengan cepat, mereka mendekati Taska. Baju Taska sudah berlumuran darah.

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang