52. Surganya Jakarta

376 41 9
                                    

Astungkara, aku benar benar bersyukur atas 100k nya Taska. Semoga ke depannya makin baik. Makasih yang udh dukung aku. Tanpa kalian cerita ini tidak akan bisa mencapai 100k.

****

Sesuai perkataan Taska, anak anak Revoger melakukan liburan bersama. Hari ini, Revoger tengah berkumpul di Wangsep. Mereka sudah siap, hanya tinggal menunggu Binka dan Amel. Kedua gadis itu sudah di tunggu hampir lima belas menit tapi belum juga datang.

Sedangkan itu, Oji dan Saga sudah tidak sabar. Tapi apalah daya mereka harus menunggu.

Jangan di tanya, Lala dan ketiga sahabatnya ikut atau tidak. Mereka tentu saja ikut. Tadinya, Fika tidak ingin ikut. Namun Saga memaksanya dan ketiga sahabatnya juga memaksa. Ia pikir pikir, kenapa tidak ikut saja? Liburan gratis loh ini. Di bayar oleh anak anak Revoger!

"Ya Allah ayang ko lama banget si" Lardo berkacak pinggang ketika melihat Binka dan Amel sampai. Sedangkan anak anak Revoger mendegus kesal.

"Lama lama uwu phobia gue!" Ujar Nyong di belakang Excel. Pria itu menatap miris ke arah sahabatnya.

"Bukan Lo doang. Gue juga!" Ujar Oji membuat Binka menatap senyum senyum ke arahnya.

"Weta jadi ikut?" Tanya Taska. Pria ini baru saja mengisi perutnya.

"Haloo. Ini gue" ujar Weta melambaikan tangannya. Gadis ini tengah duduk di sebelahnya Juna.

"Yang cewe ga boleh bawa motor sendiri. Motor Lo Bin, kasih Askal bawa" ujar Taska. Askal adalah anggota baru di Revoger. Dan dengar dengar akan di tambahkan menjadi inti Revoger angkatan ke 10.

"Terus gue?" Tanya Binka

"Oji gunanya apaan?" Tanya Excel pedas. Membuat Saga dan Nyong tertawa bersamaan.

"Gitu amat ya gue punya sobat" ujar Nyong sambil tertawa

"Gue masih mending bonceng cewe. Lu bonceng batang" ujar Oji. Pria ini tidak mau kalah

"Wehh aku bisa ko bang jadi cewe" ujar Radit. Karena ia akan di bonceng oleh Nyong.

"Idiwwww" ujar Thomas dan Oji bersama. Mereka memasang wajah jijik.

"Hayuk sayang kita siap siap" Nyong terkekeh sambil merangkul Radit. Mereka berjalan ke arah motor. Anak anak Revoger yang melihat itu hanya bisa geleng geleng kepala.

"Kelamaan jomblo, homo pun jadi" ujar Rafa lirih di belakang Taska. Taska yang mendengar itu hanya tersenyum sekilas. Adiknya Thomas ini tipikal orang asal bicara yang ada di pikirannya.

"Udah jam sembilan, sudah kumpul semua?" Tanya Taska, pria ini bertanya pada Thomas.

"Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan dan sepuluh" ujar Thomas menghitung kelompok yang sudah ia bagi kemarin sore "lengkap bos"

"Woe sini dulu, kita doa bersama" Taska memanggil Nyong dan Radit. Kedua pria itu tengah sibuk pada ponsel Radit. Sepertinya ada berita terbaru.

"Oh iya iya" ujar Nyong, mereka berdua pun kembali di kelompoknya.

"Jangan sentuh aku, kalian homo" ujar Saga ketika Nyong tidak sengaja menyenggolnya.

"Udah ga usah becanda mulu. Udah siang!" Taska mencela sebelum Nyong dan Saga adu mulut. Bukannya jalan malah nonton jadinya.

"Posisi berdoa" Taska mekomandan anggota Revoger. "Ya Allah, kami semua akan berlibur di kota orang, ya Allah semoga di perjalanan tidak terjadi hal yang tidak kami inginkan. Dan sampai pada tujuan. Aminn"

TASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang