2 Kids

1.6K 174 14
                                    

Malam semakin larut, hari sudah berganti tetapi Ten dan timnya tengah bersiap untuk melakukan patroli malam--Kegiatan wajib yang dilakukan untuk menjaga daerah tanggung jawabnya tetap aman tanpa ada tindak kejahatan yang akan meresahkan masyarakat.

"Ten hyung!" Teriak seorang pria begitu ia melihat Ten di meja kerjanya.

"Ada apa?" Balas Ten sembari memasukkan pistol ke sisi kanan celana.

"Ada laporan dari tim Eagle mereka berhasil menghentikan balapan liar dan menangkap beberapa orang yang ikut serta..." Jeno, salah satu junior Ten melapor.

"Itu saja?"

Jeno terlihat menggaruk pelipisnya sebelum kembali melapor, "Salah satu yang ikut tertangkap disana--ada putri walikota," cicit pemuda itu.

"Lagi?!" Kali ini pekikan Doyoung yang terdengar, ia bahkan membanting berkas ditangannya, Ten memijat pangkal hidungnya, sedang Kun yang berada di samping Doyoung memegang tengkuk belakangnya--pemandangan yang sangat dramatis bagi Jeno tapi pemuda itu bisa memakluminya.

"Kun, patroli malam ini kau yang pimpin. Aku dan Doyoung akan menyusul tim Eagle." Perintah Ten sebagai ketua tim Cheetah yang diangguki Kun. Sedangkan anggota tim lainnya Daniel, Changkyung, Hoshi dan Wonwoo langsung bergegas menuju mobil patroli mereka untuk melaksanakan tugas.

*****

Dilain tempat, Hanbin pemimpin tim Eagle terlihat frustasi menghadapi seorang gadis yang sedang mengunyah permen karet dengan santai di depannya.

"Ya! Lalisa, bisakah kau berhenti? Kenapa kau selalu tertangkap?" Geram pria itu, ia jengah harus selalu berurusan dengan anak pejabat seperti Lisa.

Lisa, gadis dengan rambut terikat dan memakai jaket bomber itu membuang permen karetnya sebelum memberikan senyuman mengejek pada Hanbin.

"Kalau begitu, jadilah polisi yang bodoh agar aku tidak tertangkap. Kalian itu terlalu lihai,"

"Kau tidak bosan? Aku ingin muntah rasanya karena terlalu sering bertemu denganmu," balas Hanbin, saat ini mereka berada jauh dari beberapa pemuda yang juga ikut tertangkap bersama Lisa.

Gadis itu terlihat mendecih, "Muntah saja, tidak ada yang melarang. Lagi pula bermain dengan kalian itu seru, aku suka."

"Bermain katamu?!"

Baru saja Lisa ingin menjawab, tetapi matanya langsung berbinar melihat sosok pria yang berjalan mendekati mereka. Gadis itu berlari kecil mengabaikan Hanbin yang terlihat emosi, ia benar-benar tersenyum lebar seolah bertemu polisi bukan ketakutan baginya.

"Oppa, kau datang?" Sapa Lisa begitu berdiri tepat di depan Ten. Lisa dengan senyuman lebarnya dan Ten dengan wajah datarnya.

"Baru kali ini aku melihat penjahat menyambut polisi dengan antusias," sarkas Doyoung, ia heran bagaimana Lisa bisa dengan sumringah bertemu dengan mereka. Sedangkan pemuda-pemuda lain yang ikut tertangkap dengannya sedang menunduk ketakutan di hadapan tim Eagle.

"Diam kau polisi kelinci! Aku tidak berbicara denganmu!"

"Ya! Kalau bukan anak walikota, kau sudah ku tembak!" Teriak Doyoung kesal, dasar gadis bermulut pedas.

Hanbin yang juga menghampiri mereka segera menarik Doyoung, membawa pria itu mendekati tim Eagle lainnya sebelum Doyoung dan Lisa mulai saling menjambak. Melihat Doyoung yang setengah diseret, Lisa mengejek pria itu dengan menjulurkan lidahnya.

"Ya! Awas kau!" Teriak Doyoung lagi.

Ten kembali menggelengkan kepalanya pelan, pemandangan Lisa dan Doyoung yang beradu mulut bahkan saling menjambak sebenarnya bukan lagi hal asing baginya. Karena ini bukan kali pertama Lisa bertemu dengan polisi, ini sudah kali ke sepuluh dalam sebulan maka tidak heran jika hampir semua polisi mengenalnya. Bukan karena Lisa anak seorang walikota melainkan karena Lisa seorang pembalap liar.

BLOOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang