KaeNin

1.9K 104 6
                                    

✈️✈️✈️

Ini hari ketiga Tira diliburkan dari bekerja. Ralat bukannya libur kerja tapi diskors lebih tepatnya. Nyatanya tidak bekerja ada manfaatnya, dia bisa bermalas-malasan yang mana hal itu langka terjadi padanya. Ayolah tiap harinya Tira selalu berganti pesawat. Melanglangbuana di langit banyak negara. Tira juga orang sibuk. Biaya hidup tidak akan datang tanpa usaha. Maka itu cara Tira penuhi kebutuhan hidupnya. Maklum kebutuhan wanita itu banyak macamnya. Tira tau boros jadi salah satu kekurangannya. Dia tidak tahan bila menatap makanan lezat di postingan sosial media. Bawaannya ingin makan besar saja. Tapi sayangnya kadang harus jaga porsi makannya. Ia tidak mau gemuk atau tidak dia tidak bisa memakai seragam kerjanya. Tahu sendiri kan baju pramugari seperti apa. Maka fisik sempurna itu harus dimilikinya.

Sudah sekitar enam jam Tira menatap plapon kamarnya. Dari atas kasur bersprai warna biru danker. Tidak ada gambar Doraemonnya ya, sebab Tira bukan penyuka kartun asal jepang itu. Dengan tubuh dan kepala yang menempel di bantal sebut saja posisinya sedang rebahan. Kadang dia guling-guling kekiri dan kanannya. Bosan sudah menyerangnya. Bahkan mengutak-atik ponsel sudah ia lakukan namun masih nihil, bosannya tidak pergi juga. Jika saja dia punya teman untuk diajak menghabiskan waktu sayangnya sahabatnya juga masih kerja. Abangnya pun belum pulang katanya. Maka tolong beri saran pada Tira dia mesti bagaimana wahai kaum penghuni kasur!!!

***

Kaenan habis mengantar Anin. Wanita itu datang lagi pada kakaknya, tapi sayang masih ditolak kakaknya. Rupanya sakit hatinya Romeo bukan main-main. Dia tegas berkata tidak saat Anin coba mengembalikan hubungannya. Padahal hubungannya bukan yang sebentar jalannya. Hampir tiga tahun bersama, masih saja tidak percaya. Itu sikap Anin yang Romeo tidak suka. Romeo bukan orang yang suka dibatasi geraknya. Orang sering bilang Anin itu posesif. Yaa wajarkan wanita suka sekali cemburu pada hal yang tidak-tidak. Itu sifat yang Anin punya bukan karena apa-apanya, tapi lantaran sayang katanya. Suka sekali pakai hati tindakannya. Kadang logika lambat reaksinya.

Tapi disini bukan salah Anin sepenuhnya. Siapa yang tidak khawatir pada pacarnya yang modelan Romeo gitu. Bahkan julukan playboy sudah biasa didengarnya. Wanita mana saja akan berlaku sama. Sebut saja Anin salah satu yang beruntung bisa sampai pacaran dengan lelaki modelan Romeo. Maka siap saja jadi rebutan dengan cewek penggoda lainnya.

Disanalah Kaenan tempat Anin berkeluh kesah. Mantan adik ipar yang baik memang, hingga Anin akrab dengannya. Memang awalnya Anin lebih dulu bertemu Kaenan, sebab sahabat jadi naksir kakaknya. Itu awal mula ketertarikan Anin pada kakaknya Kaenan.

Lain halnya dengan Kaenan. Pria itu naksir Anin kalo boleh jujur. Sejak SMA hanya memandangnya tapi tidak sebaliknya. Kadang Kaenan menyesal kenalkan kakaknya pada Anin. Jika saja hujungnya dia yang mencintai sendirian.
Tapi Kaenan tidak jahat. Meski Anin tidak tahu perasaannya, Kaenan dukung hubungannya. Toh untuk kebahagiaan Anin katanya. Yasudah relakan saja.

Jangan anggap Kaenan tidak ada usahanya ya. Kaenan sudah mencoba. Saat itu hari ulang tahun Anin dia sudah bawa sebuket bunga mawar disana. Rencananya mau nyatakan cinta sehabis acara ulang tahunnya. Kaenan sudah siap lahir batin. Tapi sayangnya Kaenan gigit jari saja. Saat acara sehabis nyanyi lagu ulang tahun Anin, Romeo disana sumbangkan atau lebih tepatnya hadiah sebuah lagu romansa. Dimana setelahnya Anin diajak pacaran olehnya. Yang otomatis Kaenan ditikung kakaknya. Di depan mata pada sahabat yang merupakan calon pacarnya. Hati Kaenan remuk. Yang mana Anin terima saja kakaknya jadi pacarnya.
Jangan tanya dia nangis atau tidak, Kaena tidak secengeng itu. Kaenan hanya bisa elus dada. Mungkin Anin bukan jodohnya. Takdir lebih suka Anin jadi kakak iparnya. Itu kehendak Tuhan, Kaenan jalani saja.

***

Dimana sekarang Kaenan dan Anin duduk bersama. Di depan indoapril simpang tiga. Sembari menyesap segelas kopi juga Anin dengan susu pisangnya. Anin menangis disana sedang Kaenan tenangkan.

"Udah Mbak jangan nangis terus. Kak Romeonya gak bakal mati juga kalo gak sama Mbak"

Mulut Kaenan kadang lupa kalo pernah sekolah. Kakak sendiri kayak didoain mati apa? Mungkin gedek mantan gebetannya dibuat luka. Jadi jangan cibir Kaenan ya:))

"Kakak kamu sejahat itu sih Kae... Aku gak bisa terima dia putusin gini. Alasannya aja gak jelas. Biasanya juga marah sebentar, gak nyampe mutusin aku gini"

Keluh wanita bule turunan Australia itu. Kalian tau Anin itu gimana cantiknya. Tapi masih saja disakiti hatinya. Balik lagi di dunia gak ada yang namanya manusia yang sempurna. Anin juga bisa sakit karena takdirnya.

"Mbak kayak yang gak tau aja kak Romeo gimana, lagian udah aku bilang mbak jangan pacaran sama playboy"

"Kakak kamu gak gitu Kae.. dulu dia gak gitu, sejak ada si Ana Ana itu dia berubah. Tapi aku masih sayang sama dia gak bisa selesai gitu aja"

Dasarnya Anin itu bucinnya Romeo. Disakiti masih saja cinta. Katanya palung laut kalah dalam daripada cintanya. Kalian anggap lebay juga tidak apa-apa. Toh bukan kalian yang menjalaninya. Itu pikiran Anin sebagai salah satu umat bucin dia dunia.

"Udahlah Mbak tenang dulu deh. Sekarang suasananya lagi panas. Biar Kak Romeo tenangin dulu emosinya. Mbak juga istirahat kan baru habis pulang dari Bali, capek kan?"

Udah ganteng, baik pula, perhatiannya jangan ditanya. Itu sosok Kaenan pada Anin yang terlihat. Bagai sosok lelaki sempurna tapi mengapa hati Anin justru jatuh pada kakaknya. Makan hati tiap hari pun dia rela. Sungguh dunia tidak bisa memaksa isi hati siapapun.

"Andai Romeo kayak kamu sikapnya Kae... aku pasti bahagia banget"

"Mau pacaran gak sama aku mbak?"

"Hahaha, ntar aku dikira pedofil Kae... macarin bocah kayak kamu"

"Aku udah dewasa ya! itu aku juga udah besar"

Uhh otak Kaena kadang gak kira-kira. Ngadi-ngadi saja pikirannya. Masa iya nawarin pacaran pakai benefit punyanya yang besar katanya. Astaghfirullah kalian harus nyebut mikirinnya. Jangan dibayangin nanti dosa. Yuk tobat dulu sama-sama.

"Astagfirullah.. Kae mulutmu. Belajar dimana mesum kamu?"

"Itu kemarin Bang Beny kasih kaset aneh sama aku"
Beny itu teman Romeo. Tepatnya sahabat kakaknya Kaenan itu. Sering main kerumah bawa tontonan. Entah apa Kaenan tidak penasaran. Tapi justru kemarin dikasihkan padanya. Yang niatnya diberikan pada kakaknya malah Kaenan disuruh menontonnya. Racun memang abangnya itu. Siapa yang bakal tanggung jawab kalo Kaenan ketagihan nantinya. Ihh seram juga kalo adiknya bangun tiba-tiba. Aduhh aneh-aneh saja.

"Kurang ajar tuh si Beny. Adek gue diajarin yang iya-iya"

"Emang Mbak gak suka yang besar?"

"Kaenan!!!"

Dan berakhirlah Kaenan digebuki Anin sambil tertawa. Adiknya itu masih polos atau gimana?

✈️✈️✈️
Bersambung.

Gimana part ini?
Kaenan ditikung ternyata 😆

ayf_kim
follow Instagram penulis @pcyyouuuu

Kalian tim mana?Kaenan Anin atau Romeo Anin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian tim mana?
Kaenan Anin atau Romeo Anin

Boss vs PramugariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang