Nagih

854 54 3
                                    

vote&komen ya!
✈️✈️✈️

Restaurante Botanico Café - Calle Málaga, Granada, Spain

Kaenan baru saja menginjakkan kaki di negeri istana Alambra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaenan baru saja menginjakkan kaki di negeri istana Alambra. Beberapa jam sebelum pertemuan dengan Mr.Smith yang kembali dijadwalkan ulang yaitu pada malam ini bertepatan dengan perayaan kecil-kecilan kelahiran cucu rekan bisnis Kaenan tersebut, maka niatnya mengundang Kaenan sekaligus dalam acara makan malam bersama. Itu tutur Liam selepas mendarat di Granada ia diberi kabar yang demikian. Meski merasa sedikit dipermainkan Kaenan harus sabar menghadapi koleganya ini, sebab Mr.Smith adalah kolega besar yang nantinya akan memberikan keuntungan besar dengan kerjasama dengan perusahaan miliknya. Yang mau tidak mau Kaenan ikuti perubahan jadwal tersebut.

Dan berakhirlah Kaenan bersama Tira di salah satu cafe terdekat bernama Botanico, yang mana Kaenan cegah waktu istirahat Tira melalui Liam dengan dalih pria tersebut ingin membicarakan hal penting katanya.

Tira dan Kaenan duduk berhadapan berbatasan meja yang letaknya tepat di samping jendela kaca. Nampak dua gelas teh hangat yang mengepulkan asap halus di masing-masing gelas menandakan minuman tersebut baru saja disajikan oleh pramusaji. Suasananya tidak terlalu ramai dengan musik khas Spanyol yang diputar di cafe restoran tersebut. Ahh jadi ada sedikit kesan romantis ala cafe. Mungkin begitu penggambarannya.

"Kamu tidak lelah memandangi saya dengan matamu yang hampir keluar itu?"

Ah Tira ketahuan ternyata. Ia memang memperhatikan Kaenan sejak duduk di cafe tersebut. Tira kira Kaenan hanya asik dengan ponselnya, sebab sejak tadi tidak lepas perhatikan benda pipih yang ia sebut ponsel pintar tersebut.

"Saya kira bapak niat nyiksa saya suruh duduk disini tapi gak sama sekali bilang apa-apa"

"Nyiksa mana sama saya yang kamu tabrak tiba-tiba di pesawat? Untung saya gak banting kamu tadi"

Aduh diingatkan lagi kejadian beberapa saat yang lalu. Padahal tidak sengaja tapi Tira sangat malu. Seumur hidupnya tidak ada sejarah menemplokan organ yang dipakai untuk bicara dan makan itu dengan organ yang sama tapi milik orang lain. Bahkan momen ciuman pertamanya yang kata orang first kiss itu berkesan namun Tira kehilangannya karena turbulensi. Ughh nasibnya selalu begitu bilamana bertemu Kaenan Diranu.

"Ya itu kan saya gak sengaja pak. Saya kan gak tau pesawatnya bakal turbulensi"

Yang selanjutnya Tira peroleh tatapan tajam dari pria dihadapannya. Auranya seperti marah malah jika dilebih-lebihkan ada asap hitam yang keluar dari sana. Oh itu hanya imajinasi mungkin terlalu hiperbola pikiran Tira.

Boss vs PramugariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang