02• sebuah fakta mengejutkan

993 145 15
                                    

“Jim aku butuh informasi darimu.“ begitu bel istirahat, Yeni menyeret Jimin ke kelasnya. Omong-omong Jimin itu satu kelas dengan Yoongi jadi dia pasti lebih tau banyak hal.

“Informasi apa?“

Yeni menggigit bibir bawahnya, “Itu  ... Eum, soal Yoongi. Tolong beritahu aku kejelasan tentang rumor yang beredar.“ Jimin menatap Yeni lekat, tak biasanya gadis ini penasaran dengan rumor dan berita yang menyebar di sekolah.

"Tumben sekali, kau sudah pensiun dari dunia fangirling mu?“ Yeni mencebikkan mulutnya.

“Tidak bodoh, aku hanya ingin tau. Sepertinya hanya aku yang ketinggalan beritanya." Itu memang benar, Anak-anak sekolah sudah pada tahu, bahkan Yeni mendapati beberapa anak perempuan di kelasnya membicarakan Yoongi secara terang-terangan saat ia sedang asik nonton drakor.

“Ada info ada upah.“ Yeni mendengus, dasar Jimin. Suka mencari kesempatan dalam kesempitan saja.

“Jajanan lagi?“

“Tak, kali ini beda.“

“Pura-pura jadi pacarku, pulang sekolah ada anak Hanlim yang mengajakku berkencan. Dan aku bilang aku sudah punya pacar, tapi dia tak percaya. Itu makanya aku ingin membawamu.“ Yeni mendesis, kebiasaan Jimin sejak SMP. Suka tebar-tebar pesona tapi dia selalu menghindar jika ada perempuan yang mengajaknya berkencan, Jimin juga pernah ketakutan saat beberapa perempuan menerornya dan memaksa Jimin untuk menerima perasaannya.

“Tidak-tidak, terakhir kali aku begitu, aku malah di jambak habis-habisan. Kau mau membuatku sekarat untuk yang kedua kalinya?“ Jimin tertawa pelan, konyol juga saat lihat perkelahian Yeni dan salah seorang pengagum nya. Karena tak Terima saat Jimin bilang pacarnya adalah Yeni, Yeni langsung di serang tanpa ampun.

Dasar gadis bar-bar.

“Kali ini aku janji akan melindungimu dengan segenap jiwaku.“ Yeni mendecih pelan.

“Ayolah ... Mau ya? Nanti ku beritahu semuanya tentang Yoongi.“ gimana ya? Jujur Yeni tak mau berurusan dengan perempuan-perempuan Jimin, tapi yang di pertarukan di sini adalh informasi tentang Yoongi. Dan ia memang sedang membutuhkan itu.

Yeni ingin  tahu.

Ingin tahu semua yang menimpa Yoongi secara detail.

Deal?“ Jimin menaikkan alisnya.

Dengan menarik napas kasar, akhirnya Yeni harus mengatakan, “Deal!“ sebab ia sangat penasaran.

“Jadi bagaimana ceritanya?“

Jimin membenahi duduknya, dia coba ingat-ingat kembali. Sejujurnya ia juga tak begitu yakin apakah ini akurat atau tidak, karena semenjak punya anak Yoohan, Yoongi jadi pendiam dan tertutup sekali. Dia sudah jarang cerita apapun pada Jimin. Padahal dulu mereka bestfriend forever. Padahal waktu di kelas 10 dan 11 Yoongi itu masih jadi anak yang ceria.

“Mungkin ini tidak begitu akurat, jadi kau bisa tanya saja pada Yoongi. Ini hanya sedikit dari yang ku tahu,“ Jimin menghela napasnya. “Dulu waktu kelas 10 Yoongi bilang dia punya pacar yang beda sekolah, kalau tak salah anak Hanlim——pemilik yayasan. Terus Yoongi juga bilang kalau pacarnya ini sedikit punya kelainan, dia suka menyakiti diri sendiri kalau sedang stres dengan lingkungannya. Jadi Yoongi bilang ke kita, kalau dia akan jarang latihan basket untuk menjaga pacarnya itu, soalnya sering kambuh-kambuhan, yang ku dengar hubungan pacar Yoongi dengan orangtua tidak berjalan baik sementara Yoongi sendiri yatim piatu.“  Jimin berhenti sejenak.

“Seiring berjalannya waktu, Yoongi jadi lebih respect dengan pacarnya sehingga jarang sekali punya waktu dengan anak basket, bahkan dalam seminggu latihan dia hanya datang sekali. Orang bilang, bucin ya?“ Jimin terkekeh geli. “Puncaknya adalah saat kami berada di kelas 11 semester 2. Selama satu minggu penuh Yoongi tak ada kabar, sampai-sampai wali kelas kami berulang kali menyuruh ketua kelas untuk mendatangi rumah Yoongi, tapi katanya rumahnya kosong. Jujur saja aku khawatir, Yoongi teman baikku aku takut hal buruk menimpanya. Tapi yang membuatku kaget adalah saat Yoongi bertamu tengah malam, dia tampak kacau, wajahnya babak belur seperti habis di pukuli. Aku ingat betul saat dia bilang 'Jim, dia hamil. Dan ayahnya memaksanya untuk menggugurkan bayinya, Eunso ingin di pindahkan keluar negeri oleh ayahnya dan hubungan kami sudah berakhir.“ dan itulah hari terakhir dia berkunjung ke rumahku.“ tutup Jimin.

Oke, jadi Yoongi itu belum menikah? Gosip ibu-ibu pagi tadi itu benar?

“Jadi mereka belum menikah?“ Jimin mengangguk.

“Ayah Eunso itu orang terpandang, dia tak asal memilih mantu. Yoongi bilang Eunso sudah di jodohkan dengan anak temannya yang kebetulan sekolah di Selandia. Jadi eunso memutuskan untuk melahirkan bayinya dan pergi meninggalkan Yoongi setelah lahiran.“ jelas Jimin kembali.

Entah kenapa hati Yeni merasa sangat sesak, di satu sisi ia ingin menyalahkan gaya pacaran Yoongi namun di sisi lain ia ingin sekali marah pada Eunso yang tega meninggalkan anaknya.

Pikirnya single parents di usia muda itu mudah? Tidak. Tidak sama sekali. Bahkan jika mentalnya tak sanggup, Yoongi bisa saja stres.

Tapi dia itu kuat. Dia tak pernah terlihat kelelahan menjalani dua peran sekaligus. Seorang pelajar dan Ayah untuk Yoohan.

“Pasti sulit menjadi Yoongi.“

“Coba saja hamil, nanti kau juga merasakan nya.“ dengan cepat Yeni menendang tulang kering Jimin sehingga pria itu meringis.

Hilang sudah rasa sedihnya, tergantikan oleh jengkel terhadap Jimin.












🔸🔸🔸








Chap 2 outtttt!

Pas gua ngetik ini gatau kenapa sedih sama kesel, ga kebayang nyeritain Yoongi nasibnya gini bet, mana masih muda kasian amat

Jangan lupa vote dan komennya, yang rame biar kek pasar, biar rajin updet juga haha

Seeu💜

Bel👻

Too Early ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang