Begitu pulang dari taman bermain Yeni langsung ambruk di kasurnya, lelah juga seharian dia terus bergerak kesana-kemari.
“Mama pulang ...“ Yeni sontak bangun dari tidurnya, tumben sekali mamanya pulang lebih awal. Ini baru jam 8 kan? Biasanya pulang jam 9 atau tak 10.
Yeni bergegas keluar untuk menemui mamanya.
“Tumben sekali Mama sudah pulang——“ napas Yeni tercekat ketika sang Mama memeluknya erat.
“Selamat ulang tahun sayang ... Maaf Mama lupa. Andai Yoongi tak mengirimi Mama pesan mungkin Mama akan mengabaikan ulang tahunmu.“ Yeni tertegun, jadi itu alasan Yoongi minta nomor mamanya saat pulang?
“Ayo kita rayakan ulang tahunmu, mama sudah beli kue ulang tahun untukmu.“ Yeni langsung teringat Yoongi. Dia lalu melepaskan Pelukannya.
“Sepertinya aku akan merayakannya dengan Yoongi, boleh kan ma?“ tumben-tumbenan putrinya ini mau merayakan ulang tahun bersama orang lain. Itu berati Yoongi orang spesial. Sebab Jimin bilang, setiap ulang merayakan ulang tahunnya di taman bermain Yeni selalu sendiri, tak mau di temani oleh Siapapun.
“Jangan pulang malam-malam.“ Yeni mengacungkan jempol dan bergegas keluar sambil membawa kue. Pokoknya dia akan senang-senang dengan Yoongi dn Yoohan.
Ting nong!
Ting nong!
Ting nong!
Yeni menekan bel rumah Yoongi berturut-turut, sudah tak sabar sekali pokoknya.
“Eh apa dia pergi?“
Ting nong!
Ting nong!
Yeni kembali menekan belnya, namun setelah di tunggu beberapa menit di luar tetap tak ada tanggapan apapun dari dalam.
“Aku masuk saja kali ya? Mungkin sedang tidur.“ tak ada pilihan, niatnya ingin makan kue bersama sih tapi karena Yoongi tidur jadi Yeni akan taruh kuenya di meja makan rumah Yoongi saja.
“Yoon, aku bawa kue—— astaga Yoongi!“ Yeni segera meletakan kuenya di sembarang tempat, dia menghampiri Yoongi yang sudah tak sadarkan diri di ruang tengah.
“Yoon, kau baik-baik saja?“ Yeni menepuk-nepuk pelan pipi Yoongi, tubuhnya hangat dan bibirnya pucat.
Yoongi ini benar-benar sakit! Bukan kelelahan tapi sakit keras. Kenapa pria ini selalu keras kepala dan tidak ikuti saja saran dari dokternya? Dengan begitu dia bisa hidup normal tanpa perlu merasakan sakit seperti ini.
Yeni geram sekali dengan Yoongi yang tak mempedulikan kesehatan nya sendiri. Padahal dia orangtua Yoohan satu-satunya, lalu kalau nantinya dia meninggal karena kondisinya semakin buruk bagaimana dengan Yoohan? Ibunya bahkan pergi.
“Dasar keras kepala! Kenapa pura-pura kuat kalau kau sakit parah?!“ gusar Yeni, dia kemudian berusaha memapah tubuh Yoongi ke kamarnya.
Dengan susah payah dan berat yang lumayan Yeni memapah tubuh Yoongi.
“Astaga lelahnya ... “ keluh Yeni yang menjatuhkan bokongnya di lantai, memperhatikan Yoongi lamat.
Dia kemudian memperhatikan Yoongi lekat, Yeni benar-benar tak tega dengan Yoongi. Secepatnya ia harus membujuk Yoongi agar bersedia melakukan pencangkokan hatinya, Yeni tak bisa membiarkan Yoongi bolak-balik jatuh pingsan dan menahan rasa sakit terus-menerus.
Well, sebelum membujuk Yoongi itu berati ia harus lebih dekat. Bukan sekadar temannya saja, Yeni ingin menjadi orang yang di beri kepercayaan oleh Yoongi. Agar laki-laki itu tak pernah merasa sendiri lagi. Agar ia berbagi keluh kesahnya dengan Yeni.
“Kau tau tebak-tebakan paling menyedihkan apa?“ Yeni menghela napasnya.
“Saat kita berusaha menghibur seseorang namun orang itu bersikap biasa saja, dia tak menghargai atau ikut tertawa. Seolah-olah menganggap kita adalah orang aneh dan konyol.“ Yeni mengembuskan napas kasar.
Yeni kemudian tiduran di lantai, menatap langit-langit Yoongi. Sesekali dia meliriknya.
“Ayah bilang orang yang pura-pura kuat itu biasanya rapuh sekali,“ Yeni mengulum bibirnya. “Dan dia butuh seseorang di sisinya.“ lanjutnya.
Yeni diam, suasana jadi hening.
Namun tak lama kemudian Yoongi tersadar, dia memegangi kepalanya yang terasa pening seraya melirik ke arah kanannya. Ia mendapati Yeni tengah berbaring di lantainya.
“Apa yang kau lakukan? Di sana dingin.“ Yeni sontak terbangun.
“Bangun, kemari sebentar.“ Yoongi menepuk tepi ranjangnya yang kosong.
Yeni mengikuti. Gadis itu kemudian duduk di sana.
Grep!
Yeni membelalakan bola matanya tatkala Yoongi tiba-tiba memeluknya. Dengan erat.
“K-kau sehat?“ tanya Yeni yang merasa curiga, khawatir saja sebelum pingsan laki-laki ini kepalanya terbentur sesuatu.
“Terimakasih, Lagi-lagi kau menolongku.“ pelukannya mengendur, kini Yoongi menatap lekat wajah Yeni.
Sebenarnya kalau di pikir-pikir Yeni ini cantik meskipun dia aneh dan konyol.
“Manusiawi.“
“Aku akan memberimu hadiah yang tak terlupakan.“ Yeni mengerutkan dahi tak paham, hadiah macam apa? Apakah Yoongi benar-benar membawa Jeon Jungkook? Woah, kalau iya daebak!
“Kau membawa Jeon Jungkook?!“ suara Yeni terdengar histeris.
“Pejamkan matamu.“ Yeni mengangguk patuh, kemudian dia memejamkan mata.
Tiga detik kemudian, Yoongi mencium bibir Yeni. Melumatnya sebentar sebelum akhirnya terlepas.
“Selamat ulang tahun.“ Yeni stagnan, tangannya reflek membekap mulutnya dan matanya mengerjap beberapa kali. Yang barusan itu, Yoongi benar-benar menciumnya? Tidak mimpi kan? Ini bukan hayalan nya saja kan?
Yeni lantas menampar pipinya, ini nyata!
Sial. First kiss ku untuk Jungkook hilang!
“Ayo kita pacaran.“
🔸🔸🔸
H
yung updet haha
Asek" Si Yoongi gaspol haha, ngajak pacaran, nanti kalo ga Terima sama gua aja gapapa, dengan senang hati
Jangan lupa vote dan komennya, yang rame ya biar semangat updet
Seeu💜
Bel👻
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Early ✓
FanfictionIni mengenai murid SMA bernama Min Yoongi yang menghabiskan masa mudanya untuk merawat anaknya. Selain pelajar dia juga harus berperan sebagai super papa untuk anaknya yang masih bayi. Hari-harinya berubah ketika ia Kedatangan tetangga barunya yang...