03• perkelahian dua perempuan

924 142 24
                                    

*ini pelaku yang buat Yeni jadi wanita bar-bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ini pelaku yang buat Yeni jadi wanita bar-bar

🔸

B

egitu pulang sekolah tiba, Jimin bergegas mengajak Yeni ke Brown Cafe tempatnya janjian dengan murid Hanlim.

“Heh, awas ya kalau sampai aku kena getahnya.“ Yeni menarik jaket Jimin ketika laki-laki itu ingin membuka pintu.

“Tenang saja, kita bisa kabur bersama.“ Jimin terkirim pelan sementara Yeni menggeram kesal karena ulah Jimin. Untung teman, coba kalau bukan. Mungkin sudah Yeni musuhi.

“JIMIN!“ teriak seorang gadis saat mereka tampak kebingungan mencari bangkunya.

Lantas Jimin bersama Yeni segera menghampiri anak Hanlim tersebut.

“Jadi dia pacarmu?“ tanyanya yang memandang remeh Yeni.

Yeni memperhatikan lekat gadis yang kali ini, di lihat dari dandanannya jelas dia anak sosialita, suka dandan dan Yeni yakin dia sering berurusan dengan BK karena pakaiannya yang ketat. Maksudnya, apa harus seorang siswi memakai pakaian ketat begitu? Apa fungsinya kalau tak ingin menggoda lawan jenisnya?

Ck.

“Dia tak secantik aku, kenapa masih mau pacaran dengannya?“ gadis itu menatap Yeni sinis begitupun Yeni sendiri yang tak kalah sinis. Pikirnya dia takut.

“Cinta tak butuh alasan. Aku sudah bersikeras padamu kalau aku sudah punya pacar dan sangat mencintainya, jadi ku mohon jangan ganggu aku lagi.“ imbuh Jimin.

“Kenapa gadis sepertinya berhasil memikatmu? Lihat aku, aku cantik, pintar dandan, tubuhku bagus. Apa yang kurang dariku—“

“Kurang akhlak.“ tukas Yeni dan gadis itu mendelik.

“Menurutku Yeni menggemaskan, aku tak suka gadis cantik. Karena menurutku itu sudah biasa, tapi kalau yang seperti Yeni  ... “ Jimin menguyel-uyel pipi Yeni. “Dia limited edition.“ Yeni berusaha tersenyum di hadapan Jimin, terpaksa.

“Ck, pasti kau pakai pelet kan? Mengaku!“ tiba-tiba gadis itu menarik lengan Yeni.

Matanya melotot seperti ingin lepas. Atmosfer mendadak berubah jadi panas. Sepertinya akan ada pertempuran sengit antara keduanya.

Jimin yang mulai merasakan hawa negatif di antara mereka hanya bisa menelan ludah berkali-kali. Sebab Jimin tahu, pertempuran antar sesama wanita itu banyak memakan korban jiwa.

“Kau pikir kau siapa berani menarik lenganku?!“ Yeni mulai terbawa emosi, dia kemudian bangkit dari bangkunya.

“Aku Jang Hyerin, anak dari pemilik distrik di Seoul." Yeni terkekeh, hanya anak pemilik distrik saja sambong setengah mati. Ck.

“Aku Kim Yeni, anak dari Presiden negara ini. Kau lebih rendah dariku, jangan belagu dan berhenti cari gara-gara denganku!“ Yeni mendorong dengan kencang Hyerin hingga gadis itu terduduk di bangkunya kembali. Untung pas bangku, coba kalau lantai. Sudah sakit bokongnya. Sementara Jimin berusaha keras untuk menahan karena aksi konyol yang Yeni lakukan.

“Dengar, gadis lemah sepertimu hanya menggunakan mulut untuk berkelahi. Secara teknis tenagamu itu benar-benar lemah, beda denganku sibuk dengan bela diri bukannya dandan menor seperti tante girang. Jadi cepat pergi atau ku patahkan lenganmu?!“ gertak Yeni yang berhasil membuat nyali Hyerin menciut.

“Lihat kau, akan ku balas nanti!“ Hyerin menghentakkan kakinya dan lekas pergi. Dia malu. Malu sekali karena Yeni mempermalukan di depan orang banyak. Ih, lihat saja. Akan ia balas.

Jimin berdecak kagum, Yeni luar biasa. Dia gadis bar-bar kebanggaan Jimin. Teman terbaik yang selalu ada suka maupun duka.

Heol  ... Daebak!“ Jimin bertepuk tangan riang.

Yeni mendecih, “Ini yang terakhir kalinya, jangan sangkut pautkan aku lagi!“ Yeni kemudian menghempaskan bokongnya.

“Ah sial, tenggorokan ku jadi kering. Aku ingin minum dong  ...“ Jimin membuat kekehan lalu dia memanggil waters.

“Ada yang bisa di bantu?“ Yeni spontan mendongak saat mendengar suara yang tak asing di telinganya.

Dia kan, Min Yoongi?

“Aku pesan minuman yang biasa, kau Yen?“ Jimin menyenggol lengannya. Oh jadi Jimin sudah sering kemari ya?

“Es moccacino.“

Usai mencatat, Yoongi segera pergi meninggalkan meja keduanya. “Silakan di tunggu.“

“Jadi Yoongi bekerja di sini?“ dengan cepat Jimin mengangguk.

“Kau tau kan dia yatim piatu? Dia tak bisa bergantung pada siapapun kecuali dirinya, jika dia tak kerja bagaimana Yoohan minum susu dan pakai popok? Untungnya dia pintar di sekolah, jadi itu meringankan biayanya.“ Lagi-lagi Yeni di buat takjub dengan tetangganya itu, Min Yoongi laki-laki luar biasa yang pernah Yeni temui. Dia hebat, bisa berperan apa saja tanpa mengeluh.

Yeni jadi terharu, dan merasa iba sekarang. Laki-laki seperti Yoongi itu harusnya di pertahankan, bukan di tinggalkan. Dasar Eunso.








🔸🔸🔸





Dobel up para hyung yang kece" Haha

Si Yeni memang barbar, di era lucid dream pun bar-bar walau ga parah banget kek di sini

Jangan lupa gais vote dan komen, biar semangat up. Yang rame juga biar kek pasar si maunya haha

Seeu💜

Bel👻

Too Early ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang