Malam ini Yeni punya agenda nonton film horror di rumah Yoongi, Mama bilang Yeni tak boleh pulang larut malam agar tak jadi omongan tetangga lain. Berhubung Yoohan sudah tidur jadi lebih banyak waktu berdua yang di habiskan.
“Mau nonton apa?“ tanya Yoongi.
“Peninsula.“
“Serius berani?" Yoongi memjawil pipinya.
“Jangan khawatir, kalau takut aku akan berlindung denganmu.“ Yoongi membuat kekehan kecil kemudian.
“Baiklah kalau itu maumu.“ Yoongi lantas merengkuh tubuh mungil Yeni, menggengam salah satu tangannya dan segera menyetel filmnya.
“Oh ya, si Eunso itu datang kemari lagi untuk apa?“
“Mengajak balikan namun dia sudah punya tunangan.“ Yeni mendongak menatap Yoongi.
“Lalu tanggapan mu?“ Yoongi menunduk, menatap mata pacarnya.
“Aku sudah bilang kalau punya pacar yang jauh lebih baik dan konyol.“ Yeni berdecak.
“Aku serius telah melupakan Eunso, dia itu masa lalu kalam.“ imbuh Yoongi.
“Benar ya?“
“Apa?“
“Jangan berpikir untuk kembali padanya dan fokus saja denganku.“ Yoongi terkekeh geli, tampaknya Yeni cemburu? Astaga-astaga, menggemaskan sekali.
“Iya, aku janji ...“ chup! Yoongi mengecup singkat bibir Yeni.
Tampak jelas kalau wajah gadis itu merah bersemu.
“Oh ya, untuk hubungan kita ini rahasiakan dulu ya dari Mama? Soalnya mama larang aku pacaran sebelum ujian.“ Yoongi mengangguk patuh.
“Iya, aku paham.“ Yoongi mengusap surai nya.
“Terimakasih, love u.“
“Love u too.“
Keduanya lantas berciuman di sana, mengesampingkan film horror yang tak di pedulikan sama sekali.
Yeni mengalungkan tangannya, membuat Yoongi semakin leluasa mencium Yeni.
Keduanya sama-sama memejamkan mata, menikmati suasana yang benar-benar mendukung untuk terus melakukannya.
Namun tak lama kemudian Yeni tersedak akan darah yang tak sengaja tertelan.
“Argh!“ Yoongi memegangi dadanya yang mendadak sakit.
“Yoongi?! Kau tak apa?“ tanya Yeni khawatir, mulutnya kembali mengeluarkan darah seperti biasa.
“Aku ke kamar mandi dulu.“ Yeni mengangguk kecil namun dirinya kembali terkejut saat Yoongi yang tiba-tiba ambruk ke lantai dan sudah tak sadarkan diri.
“Astaga Yoongi!“ pekik Yeni segera menghampiri Yoongi, dia kemudian mengangkat Yoongi dan memindahkannya ke kasur.
Napasnya terengah-engah, masalahnya Yoongi cukup berat. Sebagian tenaganya terkuras habis.
“Yoongi? Bangun, Hei ...“ Yeni menepuk pelan pipinya.
“Yoongi?“
“Yoon?... “
Beberapa detik kemudian Yoongi membuka matanya, dia reflek bangun dan memeluk Yeni di sana.
“Hei ada apa?“
“Aku takut ...“
“Kenapa?“
“Mimpi buruk.“
Yeni lantas mengusap-usap punggung Yoongi agar laki-laki itu lebih tenang.
“Tak apa, itu hanya mimpi buruk. Tidur lagi saja ya?" Pelukannya mengendur.
Yoongi kembali memeluk Yeni di sana. Erat dan tak mau di lepaskan.
“Eunso bilang akan berusaha lagi untuk mendapatkan hatiku, dia akan berbuat nekat lagi.“ ungkap Yoongi tiba-tiba.
“Lalu menurut mu bagaimana? Kau ingin kembali juga?“ Yoongi menggeleng.
“Aku tipe orang yang tak akan menarik ulur hubungan yang sudah berlalu.“ Yeni menghela napas panjang, itu lebih baik daripada harus terus terlibat masa lalu yang memusingkan kepala.
“Tau tidak? Sebelum pacaran dengan Eunso sebenarnya aku sering memperhatikan mu.“ Yeni tertegun, katanya tak sengaja memperhatikan tapi sekarang bilangnya sering memperhatikan. Dasar labil.
“Kau bilang tak sengaja memperhatikan?“
“Bohong agar kau tak curiga.“
“Oh jadi kau secret admire ku?“
“Bisa di bilang?“ tawa keduanya pecah.
“Tapi serius, alasanku sering memperhatikanmu karena kau yang tidak pernah mencolok dari murid-murid perempuan lainnya,“ Yeni mengerutkan dahinya.
“Kok bisa gitu?“
“Tak pernah peduli akan hal apapun dan benar-benar menikmati hidup walau hanya sendiri saja. Aku salut, aku banyak belajar darimu perihal itu.“ Yeni terkekeh pelan, yeni sendiri sebab tak ada teman perempuan yang cocok. Makanya ia lebih pilih menyibukan diri atau paling tidak dengan Jimin saja yang notabenenya temannya sejak SMP.
“Temanku hanya Jimin, sebenarnya karena dia sajak yang cocok.“
“Aku benar-benar iri dengan Jimin, bisa memiliki teman sepertimu. Tapi karena kalian begitu dekat aku jadi sungkan untuk dekat dan berteman denganmu,“ Yoongi melengoskan napas kasar.
“Aku mulai menyukaimu saat kita berkemah, tapi aku hanya bisa memendamnya. Sebab ku pikir, pada akhirnya Jimin lah yang berhasil merebut hatimu.“ Yeni melepaskan pelukannya, lalu menatap Yoongi.
“Lalu kalau sukanya denganku kenapa jadiannya denga Eunso?“ Yoongi tersenyum miris.
“Ku pikir pacaran dengan Eunso adalah hal yang baik untuk melupakan perasaanku padamu, jadi aku berusaha untuk mencintainya.“ Yoongi mengusap pipi Yeni dengan lembut.
“Kau tak gantle.“
“Memang, tapi itu dulu. Dan saat tau kita adalah tetangga, harapanku mulai melambung tinggi, dan senangnya sekarang harapanku untuk menjadi pacarmu tercapai.“ Yoongi tersenyum lebar sementara Yeni tersipu malu.
“Jadi Yeni, aku benar-benar minta tolong sayangi Yoohan seperti anakmu ya? Sebab kalau aku mati, Yoohan tak akan pernah mendapatkan kasih sayangku lagi.“ Yeni menatap sendu Yoongi.
“Jangan bicara seperti itu, kau pasti sembuh.“ Yeni mengusap sisi wajah Yoongi.
“Tak apa, aku pasrah. Akun hidup serba kekurangan, daripada operasi lebih baik uangnya aku simpan untuk Yoohan besar.“
Jleb
🔸🔸🔸
Hari ini udpet malem hyung, aku tak tahu harus berkata apa ini
Intinya jangan lupa vote dan komennya biar semangat updet.
Seeu💜
Bel👻
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Early ✓
FanfictionIni mengenai murid SMA bernama Min Yoongi yang menghabiskan masa mudanya untuk merawat anaknya. Selain pelajar dia juga harus berperan sebagai super papa untuk anaknya yang masih bayi. Hari-harinya berubah ketika ia Kedatangan tetangga barunya yang...