20• pengacau

664 102 4
                                    

Dari pagi hingga pulang sekolah, Yeni tak bicara apapun pada Jimin. Ia terlanjur marah, kesal dan kecewa. Kenapa bisa si Jimin itu brengsek sekali asal menciumnya?! Kalau tau gini akhirnya lebih baik Yeni tak bantu sejak awal, menyesal sekali.

“Kim Yeni!!!“ teriak Jimin ketika Yeni bersama Yoongi tengah melalui lorong untuk pulang.

“Jangan menoleh, dia setan.“ bisik Yeni yang membuat Yoongi tertawa.

“Kim Yeni! Budeg ya?!“ teriak Jimin kembali, dia kemudian berlari untuk menghampiri keduanya.

Jimin menghadang jalan mereka. Dia merentangkan tangan dengan napas terengah-engah.

“Ku mohon dengarkan penjelasanku, aku kan sudah minta maaf pada kalian berkali-kali.“ baik yeni maupun Yoongi saling melirik satu sama lain.

“Menyingkir lah kami mau pulang.“ ketus Yeni yang tak mau melirik Jimin sama sekali.

“Yoon, tak bisakah kau bujuk pacarmu? Aku minta maaf dengan tulus. Sampai-sampai tidurku tak tenang, astaga  ...“ keluh Jimin yang mendesah kasar.

“Maafkan saja, aku sudah tak marah kan?“ Yeni menahan napas, lalu menatap Jimin dengan tajam seolah ingin menerkam laki-laki itu.

“Tetap saja, Fuck Jimin ini sudah lancang sekali, siapa yang tak marah?! Coba bayangkan kalau kau di posisiku.“ Yoongi mengangguk paham lalu dia menggengam tangan yeni, berusaha menenangkan emosinya agar bisa berpikir lebih jernih tanpa marah-marah lagi.

“Maafkan saja, aku sudah tak marah dengan mu.“ Yoongi memberinys tatapan sendu, membuat Yeni tak tega. Ah sial! Padahal Yeni inginnya musuhan saja dengan Jimin.

“Baiklah! Ku maafkan, mulai sekarang aku tak mau membantumu. Paham?“ Jimin tersenyum sumringah, akhirnya bisa tidur nyenyak tanpa bayang-bayang rasa bersalah.

Uh, semalaman penuh memimpikan kejadian kemarin sampai-sampai insomnia. Malah Yeni tiba-tiba muncul di mimpinya sebagai monster yang ingin memakannya lagi. Mengerikan sekali pokoknya.

“Kalau gitu kami pulang duluan.“ Jimin mengangguk dan membiarkan keduanya pergi.

Begitu mereka tiba di gerbang, baik Yeni maupun Yoongi sama-sama terkejut dengan kehadiran Eunso.

“Yoonie!“ perempuan itu berlari kecil sebelum akhirnya merangkul tangan Yoongi.

“Apa-apaan ini? Lepaskan.“ Yoongi lantas menyingkirkan tangan Eunso darinya, ia tak mau membuat Yeni tak enak hati seperti kemarin lagi.

“Maaf, aku lupa kalau kita sudah berakhir. Tapi bisakah kita berteman baik?“ eunso tersenyum ramah tapi tidak dengan keduanya, mendadak yeni merasa jadi kambing conge bila keduanya bersama.

“Kau juga temanku Yeni.“

“Kau sekolah di sini lagi?“ tanya Yoongi yang merasa familiar dengan seragam eunso.

“Ayah bilang Namjoon ingin mengenal budaya Korea Selatan, jadi kami melakukan pertukaran pelajar selama sebulan kedepan.“

“Namjoon?“

“Tunanganku.“

Keduanya beroh ria, entah kenapa ada perasaan lega saja saat tau eunso sudah tunangan. Jadi ia tak perlu takut Yoongi di rebut.

“Ku dengar kau bekerja di cafe untuk biaya hidup anak kita? Jujur saja aku punya niat baik, tidak bisakah kau biarkan aku transfer uang untuk Yoohan?“ Yeni melengoskan napasnya, kenapa ya kata 'anak kita' itu terasa berlebihan sekali? Mengingat eunso sendirilah yang meninggalkan keduanya.
Dan tiba-tiba datang kembali untuk mengakui semuanya? Ck. Jelas sekali dia bukan gadis baik.

“Aku akan pulang dengan Yeni, yang statusnya Jelas-jelas pacarku.“ Yoongi melirik Yeni yang sedari tadi diam saja.

“Tak bisakah aku ikut? Aku hanya ingin menjadi teman kalian.“ mendadak eunso memelas kan wajahnya di hadapan Yoongi, membuat Yeni merasa mual.

“Tak bisa, aku akan pulang dengan Yeni——“

“Kalau hubungan kalian sekedar teman, pergi saja. Barangkali banyak yang ingin di ceritakan? Aku bisa pulang sendiri, lagipula kami beda arah kok.“ kali ini Yeni angkat suara, ia baru ingat kalau hari ini ada janji dengan dokter Seokjin. Jadi daripada harus bolak-balik pulang kerumah ganti baju lebih baik sekalian saja.

“Kami tak akan macam-macam, sebenarnya ada beberapa hal yang ingin aku ceritakan pada Yoongi.“ Yeni kemudian melepaskan genggaman Yoongi dan mengangguk kecil——memberi isyarat kalau ia mengizinkan.

“Tak apa, aku percaya padamu kok.“ Yoongi lantas mendesah kasar.

“Kalau gitu kami permisi, sampai jumpa Yeni  ...“ Eunso menarik tangan Yoongi, meninggalkan Yeni sendiri.

Yeni terus memperhatikan punggung keduanya hingga benar-benar lenyap dari pandangannya. Sudahlah, ia percaya dengan Yoongi lagi pula. Jadi tenang saja dan jangan overthinking.

“Kau pacarnya Min Yoongi?“ Yeni spontan menoleh ke sumber suara. Itu suara laki-laki bertubuh tinggi kekar dan rambut warna dark grey dengan seragam yang senada dengan eunso.

“Kau siapa?“

“Kim Namjoon, tunangan Park Eunso.“ Yeni terperangah, astaga jadi ini tunangan nya? Tampan juga, dari penampilannya pun berwibawa sekali, pasti anak orang kaya.

“Kau tau kalau eunso masih mengharapkan Yoongi?“ laki-laki itu mengangguk.

“Sebenarnya kami di jodohkan sejak kecil tapi eunso sangat membenciku. Aneh, padahal aku pintar, kaya, apapun ku milikki.“ laki-laki itu mendesah kasar.

“Kenapa tak perjuangankan perasaan mu?“

Namjoon menghela napasnya, “Sudah, ini sedang ku lakukan.“ Yeni mengerutkan dahinya.

“Bagaimana?“

“Begitu lulus kami aka n menikah dan aku akan memegang perusahaan, jadi aku biarkan dia senang-senang dulu dengan mantan pacaranya sebelum kami kembali lagi ke Selandia.“ hati Yeni mencelos, kenapa harus membiarkan eunso? Kenapa tak di kurung saja atau di penjarakan agar tak kemana-mana? Uh, menyebalkan sekali dengarnya.

“Omong-omong kau mau pergi?“

“Iya, mau kerumah sakit.“

“Butuh tumpangan? Aku akan mengantarmu. Ayo!“ Namjoon menarik tangan Yeni dan menuntunnya ke motor miliknya.












🔸🔸🔸











Ga nyangka ini bentar lagi sudah mau kelar hyung

Emang gua sengaja ini tu ga panjang " Si

Ada yang gemes sama Eunso? Ingin cubit ginjalnya deh

Jangan lupa vote dan komennya ya biar semangat updet

Too Early ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang