08• keadaan darurat

815 135 10
                                    

Malam ini Yeni tak bisa tidur, selain suntuk ia juga terus kepikiran dengan Yoongi dan Yoohan. Si buntalan bagaimana keadaannya ya? Yeni jadi penasaran, lalu si Yoongi itu apa sudah makan malam? Nanti Karena sibuk mengurus Yoohan, Yoongi malah melupakan segalanya.

“Argh sial, aku jadi tak tenang.“ racau Yeni. Dia kemudian beranjak dari kasur dan pergi keluar.

Pukul 11 malam. Semoga saja Yoongi belum tidur.

“Yeni? Ada apa?“ tanya sang mama saat menemukan putrinya keluar kamar pada pukul segini, mamanya sendiri memang sedang menyelesaikan laporan kantor di ruang tengah. Jadi biasanya dia akan begadang hingga larut malam.

“Ayam gorengnya masih kan? Nasi kita juga kan?“ mama menatap Yeni bingung, lantas kalau masih ada ingin di apakan?

“Masih, kau sudah lapar lagi?“

“Ingin kuberikan ke Yoongi, mama tau? Anaknya sedang demam dan dia bilang stok beras di rumahnya sudah habis. Aku curiga dia melewatkan makan malamnya,“ kini mama menatap nya curiga, ini bukan seperti Yeni yang biasanya. Tumben sekali memperhatikan orang, mengingat Yeni itu orang yang minim kepedulian pada siapapun kecuali orang-orang terdekat saja.

“Mama curiga kau dan Yoongi——“

“Tak ada, lagipula Yoongi gay. Tipenya Park Jimin, jadi mau pacaran dengannya pun mustahil.“ Mama melengoskan napasnya, nyaris tak percaya anak sependiam Yoongi ternyata gay? Astaga, padahal mamanya nyaris menjodohkan Yoongi dengan Yeni. Ia tak peduli pandangan orang lain terhadap anak itu, menurut mama Yeni Yoongi anak baik dan bertanggung jawab. Dia pekerja keras dan itu mengingatkan nya pada masa muda dulu. Saat suaminya kesulitan mencari kerja karena hanya lulusan SMA.

“Astaga-astaga, pasangan sesama jenis semakin merajalela. Kau jangan gitu, gara-gara tau Yoongi gay kau suka dengan mama lagi.“ Yeni tersedak air liurnya. Gila. Mana mungkin suka dengan mama sendiri? Sesama perempuan? Lebih baik Yeni jomblo seumur hidup.

“Yasudah aku antar makanan ke Yoongi——“

“Antar beberapa buah-buahan di kulkas juga. Yoohan perlu asupan lebih banyak dari ayahnya, nanti pulang kerja mama beli makanan bayi yang banyak.“ Yeni mengacungkan jempolnya lalu bergegas membungkus semua makanan sisa di meja makan.

Setelah selesai, Yeni bergegas keluar. Berharap Yoongi masih melek sih, Yoohan juga kalau bisa.

Ting nong!

Ting nong!

Ting nong!

Yeni menekan belnya berturut-turut, dia memang sengaja. Nanti kalau memang Yoongi sudah tidur dia akan tiba-tiba bangun untuk membuka pintu.

Ting nong!

Kembali menekan bel sekali lagi, namun Yoongi tak kunjung keluar. Apa sudah tidur pulas ya?

“Apa sudah tidur ya? Sia-sia sekali membungkus semuanya——“ Yeni mendengar suara pintu terbuka. Itu dia. Yoongi bangun.

“Ada apa bertamu malam-malam?“ tanya Yoongi dengan nada dingin.

“Ini, ada sedikit makanan dan buah untukmu.“ Yoongi menatap Yeni sekilas. Yoongi sebenarnya tak biasa menerima pemberian, apalagi dengan motif kasihan. Yoongi tak perlu sebenarnya, ia lagipula sudah punya penghasilan sendiri.

“Tak usah, kau sering memberiku. Lebih baik simpan saja, aku sudah punya penghasilan sendiri untuk membeli makan.“ Yeni tertegun, jadi Yoongi pikir ia memberi makanan karena kasihan?

“Aku memberi ini karena ingin, kau tetanggaku. Apa salahnya berbagi? Bukan karena kasihan atau apapun, jadi terima ya?“ Yoongi membasahi bibir bawahnya lalu menatap Yeni yang tengah memelas di hadapannya agar ia menerimanya.

Yasudahlah. Apa boleh buat? Lebih baik di Terima daripada terus mengoceh. Sudah malam juga.

Saat Yoongi ingin menerima makanan tersebut mendadak kepalanya pusing sekali, perutnya mual. Sial. Selalu kambuh di saat yang tak tepat.

Uekkk  ...“ dalam satu muntahannya, Yoongi mengeluarkan cukup banyak darah.

“Astaga Yoongi! Kau seperti ini lagi, kau benar-benar sakit, Yoon!“ Yeni memekik, dia terkejut ketika Yoongi tiba-tiba muntah——muntah darah.

“Aku hanya kelelahan, ku terima makanannya——“ buk! Yoongi ambruk ke tubuh Yeni, dengan sigap Yeni menangkapnya.

“Yoongi? Hei! Bangun!“ Yoongi sudah tak sadarkan diri di sana, membuat Yeni panik bukan main sekarang.

“MAMA AKU DALAM BAHAYA!“ Yeni berteriak sekencang mungkin agar terdengar mamanya.

“MAMA CEPAT KELUAR!“ Yeni kembali berteriak dan akhirnya Mama keluar.

“Astaga apa yang terjadi?!“ tanya mama panik. Melihat Yoongi pingsan dan makanan pada jatuh ke tanah.

“Yoongi pingsan, sepertinya dia harus di bawa ke rumah sakit. Tapi Yoohan tak ada yang menjaga.“ kata Yeni.

“Yasudah mama jaga, kau bawa Yoongi kerumah sakit.“ Yeni mengangguk paham.

“Bawa mobil Mama——“

“Aku belum ada SIM!“

“Ini darurat! Pakai saja keburu anak orang meninggal!“ terpaksa, Yeni harus menyetir mobil tanpa setir. Ia harap setelah ini ia akan baik-baik saja.

Semoga saja.












🔸🔸🔸






Halo gais updet lagi, btw cerita ini udah ada persiapan dari sebelum"nya, jadi tinggal beberapa part lagi selesai. Dan tinggal updet lagi haha

Part ini fokus ke bobrokan Yeni dan mamanya dulu ya haha

Jangan lupa vote dan komennya, biar semangat updet haha

Seeu💜

Bel👻

Too Early ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang