16• Tukang Gosip

730 114 5
                                    

Yoongi mengajak Yeni makan ramen begitu mereka menjemput Yoohan.

“Besok minggu, kau mau jalan-jalan?“ tawar Yoongi di sebelah Yeni.

“Katamu kau kerja?“

“Aku tuker sif dengan temanku, dan dia mau.“

“Baiklah.“ Yoongi tersenyum lebar tatkala mendengar jawaban Yoongi.

“Kemana?“ tanya Yoongi.

“Rumah mu saja, kita akan buat liburan menyenangkan di rumah mu. “ Yoongi mengangguk.

Loh dia kan yang menghamili eunso itu kan?“ tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya bersama anak gadisnya membicarakan Yoongi.

Siapa katamu namanya?

Min Yoongi.

Dasar anak tidak tahu malu, masih berani sekolah sementara temanmu Eunso malah di keluarkan dari sekolah ayahnya.“

Ma, sudah  ... Ayo.“

Sekarang lihat, dia malah asik-asikan dengan pacar barunya. Kasihan sekali anaknya nanti——“ Yeni yang sudah tak tahan akhirnya menggebrak meja hingga membuat semua orang terkejut, karena hal itu juga Yoohan yang tadinya diam saja jadi menangis.

Yeni beranjak dari bangku, dia Menghampiri wanita paruh baya itu.

“Kenapa para orangtua suka sekali mengurusi urusan anak orang lain? Lagipula Yoongi bertanggung jawab, dia mengurus bayinya dengan benar. Setidaknya dia masih sekolah hingga saat ini karena dia memiliki prestasi tidak seperti putrimu.“ Yeni emosi.

“Kau mengatai putriku bodoh?!“

“Kau yang bilang dan jangan asal tuduh kalau tidak tahu kejadian sebenarnya. Dasar tukang gosip!“ Yeni menghentakkan kakinya, lalu menarik Yoongi keluar.

Mendadak moodnya jelek, Yeni sudah tak bisa melanjutkan makannya lagi. Wanita itu benar-benar membuat Yeni marah.

Entah kenapa Yeni benci sekali saat ada ibu-ibu yang membicarakan Yoongi dengan segala keburukannya di masa lalu. Iya! Eunso memang hamil, tapi kan hamilnya Eunso karena kesalahan dua pihak. Yoongi dan Eunso itu salah. Tapi kenapa orang-orang malah merinding Yoongi yang Jelas-jelas sudah bertanggung jawab?!

Andai dia bukan orang tua, mungkin sudah Yeni ajak ribut.

“Hei, tak apa. Tidak perlu seperti itu, aku baik-baik saja  ...“ Yoongi berusaha menenangkan Yeni.

“Yoohan nangis karena aku ya tadi? Maaf. Aku kesal sekali  ...“ Yeni mendesah kasar, sambil sesekali mengusap kepala Yoohan.

“Tak apa, dia hanya terkejut.“

“Kau ini harusnya melawan mereka, jangan diam saja. Kau tidak kesal saat ada orang seperti itu?“ Yoongi menggeleng cepat.

“Aku berusaha menanggapinya secara dewasa, ku pikir ikut terlibat percekcokan mulut dengan ibu-ibu menggambarkan jika aku belum dewasa.“ ungkap Yoongi.

Dan lagi-lagi yeni di buat terenyuh, mendadak api di hatinya padam. Ini terdengar seperti ceramah tapi yang di katakan Yoongi itu memang benar.

“Kau panutanku!" Yoongi tertawa kecil, ada-ada saja Yeni ini.

“Jujur saja aku malah suka di bicarakan,“ Yeni menoleh cepat.

“Kok gitu?“

Yoongi mengulum bibirnya, “Aku merasa di perhatikan sekali oleh mereka, mengingat aku ini yatim piatu. Jadi belum pernah yang namanya di omeli, di perhatikan atau di buatkan sarapan seperti mu.“ Yeni menunduk dalam, mulutnya terkatup rapat. Jadi merasa bersalah karena membahas hal itu.

“Tapi sekarang, aku tak mau pedulikan perhatian mereka.“ Yeni terkejut ketika Yoongi menelusupkan jemarinya. “karena ada kau yang akan memberi kami perhatian layaknya seorang istri pada suami dan anaknya. Benar kan?“ Yeni tersipu malu, dia tak mengatakan apapun sebab jantungnya sudah berdear tak karuan.

Jadi begini kah pacaran? Setiap harinya jantung akan berpacu seperti kuda balapan? Mood kita pun seperti rollercoaster. Yoongi berhasil melenyapkan badmoodnya.

"Apa setiap orang pacaran, jantung akan berdebar kencang seperti mau copot?“ tanya Yeni kelewatan polos, sontak hal itu mengundang gelak tawa bagi Yoongi.

“Aku lupa, ini pertama kali kau pacaran? Jadi wajar saja kalau seperti itu, nanti juga terbiasa.“ Yeni mengangguk paham. Akhirnya mereka pulang sebelum perut masing-masing kenyang. Sangat di sayangkan sekali, padahal ramennya masih banyak dan meraka hanya makan sedikit saja. Habis yeni keburu kesal.

“Apa yang ingin kau lakukan di rumah ku? Memang tidak bosan liburannya di rumahku?“ yeni menggeleng cepat.

“Lihat besok, pokoknya sesuatu yang luar biasa!“ Yeni tersenyum ruang, membuat Yoongi ikut tersenyum melihatnya.

“Pacarku memang aneh.“ Yoongi berdecak.

“Biar saja, aku ini limited edition.“ Yeni mempoutkan bibirnya.

“Yasudah jangan mempoutkan bibirmu, nanti aku cium." Yeni dengan cepat membekap mulutnya.

“Aku baru tau deh kalau kau ini monster cium!“ Yoongi terkekeh.

Oh ya! Yeni jadi ingat soal donor. Kira-kira kalau ia tanya pada Yoongi, akan di jawab tidak ya? Yoongi marah tidak ya? Tapi dokter Seokjin bilang Yoongi harus melakukan cangkok hati secepatnya atau kondisinya semakin buruk. Yeni hanya tak ingin Yoongi pasrah dengan sisa umurnya tanpa mau berusaha sedikitpun. Bagaimana nanti Yoohan?

“Yoon aku sudah tahu kau sakit keras.“ Yoongi menoleh cepat.

“Pasti dokter Seokjin memberitahumu ya? Dasar dokter itu  ...“ Yoongi mengembus napas kasar.

“Kenapa kau bersikeras menolak untuk melakukan pencangkokan, padahal kau tahu kondisimu buruk sekali?“ pertanyaan Yeni berhasil membuat Yoongi diam, pandangan laki-laki itu jadi sendu.

Sejujurnya Yoongi mau saja, hanya saja mengenai biayanya itu Yoongi tak sanggup. Akan lebih baik uangnya ia simpan untuk Yoohan besar, itu jauh lebih bermanfaat. Meskipun dokter Seokjin bilang ingin menanggung biaya operasi nya, tapi yang benar saja. Biaya operasi itu bukan sejuta dua juta, Yoongi tak mau punya hutang sebanyak itu dengan orang lain.

“Aku tak punya uang, lagipula mencari yang cocok denganku sulit.“

“Tapi dokter Seokjin bilang akan menanggung biayanya dan sedang berusaha mencari yang cocok. Jadi kenapa tidak kau diskusikan dulu?“ Yoongi kemudian menahan langkah, dia kali ini menatap lekat Yeni di hadapannya.

"Aku tak mau punya hutang pada siapapun, apalagi aku yatim piatu. Jadi aku tidak bisa minta tolong pada siapapun, aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri. Lebih baik uangnya ku simpan untuk Yoohan sampai dia besar. Untuk lebih bermanfaat.“ hati Yeni mencelos, matanya berlinang air mata sebab penuturan Yoongi.

Tuhan, kenapa ada orang seperti Yoongi? Tolong beri Yoongi umur panjang  ...

“Tapi kau tak peduli dengan dirimu yang sedang sakit, bukankah sama saja? Kau pada akhirnya akan pergi dan Yoohan sendiri.“ Yoongi berusaha untuk tersenyum meski sebenarnya ia benar-benar tak mau hal itu terjadi.

“Sudah ya, jangan bahas itu lagi dan jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja tanpa operasi.“ Yoongi kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Yeni.

Sementara Yeni, gadis itu justru membalikkan tubuhnya dan menangis di sana. Hatinya sakit, sakit sekali.










🔸🔸🔸🔸






Pengen ngasi tau kalo gua bakal slow updet, mungkin ga tiap hari lagi soalnya udah mulai kuliah ges, ospek sudah kelar jadi tidak bisa santai" Lagi

Jangan lupa vote dan komennya ya gaissss, biar semangat

Seeu💜

Bel👻

Too Early ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang