13

538 57 32
                                        

Hujan turun dengan deras malam ini, Jungkook tengah asik mengambil foto dari balik jendela, ia memotret rinai hujan yang menetes di jendela kamarnya.

Kali ini dia tidak sekamar dengan Seokjin, karena ada begitu banyak kamar kosong di rumah sebesar ini. Tapi kamar mereka tetap bersebalahan, Seokjin tak ingin jauh-jauh dari adiknya itu.

Setelah puas, dia berbaring di atas kasur empuk. Matanya menerawang, ia masih tak habis pikir. Takdir membawanya ke situasi yang sama sekali tak pernah ia bayangkan.

Hidupnya terlalu sederhana, ia hanya seorang penulis merangkap fotografer. Kesehariannya hanya diisi dengan tulisan, dia bahkan tak pernah terlibat perkelahian.

Sekarang? Dia bisa saja mati besok atau lusa, misi gila yang diberikan V padanya harus dibayar mahal.

Keluarga dan sahabatnya bahkan terancam mati, jika dia tidak menyelesaikan misinya.

Lamunannya buyar karena dering ponselnya.

V is Calling

"Yeoboseyo..."

"Kau berada di Mumbai sekarang?"

"Iya, ada apa?"

"Kenapa kau tidak melaporkannya padaku?"

"Apa harus ku laporkan?"

Terdengar V menggeram dari seberang sana. Jungkook hanya mengernyitkan dahinya.

"Lain kali laporkan setiap pergerakan yang dilakukan Seokjin."

"Baiklah. Aku mengantuk, aku tutup sekarang."

"Penyadapnya!?"

"Aman."

Jungkook memutuskan sepihak, kemudian bangkit menuju dapur. Haus.

Saat melewati kamar Seokjin yang sedikit terbuka, dia bisa mendengar percakapan Seokjin dari dalam.

"Baiklah! Sampai bertemu besok Don!"

Siapa Don?

Jungkook masih berdiri disitu sambil memikirkan, siapa Don yang baru saja berbicara dengan Seokjin lewat telpon.

"Ggukie~ah?"

"Eh! H... Hyung..."

"Apa yang kau lakukan?"

Berpikir Jungkook! Berpikir!

"Eobsda... Aku hanya lewat tadi, aku haus ingin minum."

Jungkook mencoba tersenyum, walau malah kelihatan seperti orang nahan pup.

"Begitu... Ayo, aku juga ingin makan. Kau juga belum makan kan?"

Jungkook mengangguk dengan antusias.

Fiuh.. Hampir saja

_

Esoknya Jungkook dan Seokjin sudah berada dalam mobil, Jungkook tidak tahu akan di bawa ke mana, karena Seokjin hanya menyuruhnya untuk bersiap-siap.

Perkiraannya mereka akan menemui seseorang yang bernama Don, karena tadi pagi dia juga melihat Seokjin sedang berbincang lewat telpon di teras.

Setelah menempuh perjalan sekitar satu setengah jam, mereka akhirnya sampai.

Jungkook baru akan turun dari mobil, tapi tangannya ditahan oleh Seokjin.

"Kamu ingin berjalan kaki? Lihat!"

Gerbang terbuka dan menampakkan sebuah jalan yang cukup panjanh sebelum akhirnya di ujung jalan berdiri sebuah rumah megah bagaikan kastil dalam negri dongeng.

Stratígima✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang